Puji syukur kami panjatka kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga makalah yang berjudul “Fish Bone LimbahKemasanGalon Le MineraleSekaliPakai”
mata kuliah Kewirausahaan ini telah selesai. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun orang lain yang ingin menggunakan strategi yang telah kami susun.
Penyusun
Kelompok 1
STUDI KASUS
Perusahaan Pemerintah
Dinas kesehatan
Penyampaian Informasi
Tidak ada tanggung kepada masyarakat
jawab perusahaan
Limbah Kemasan Galon Le Minerale Sekali Pakai
Kekhawatiran Peningkatan
masyarakat pada limbah plastik
lingkungan
Penolakan produk
di pasaran Pencemaran lingkungan
Konsumen Lingkungan
1. Perusahaan
Kebijakan perusahaan
Perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan galon Le minarale mineral sekali pakai
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin mendapatkan kemasan yang lebih
higienis, kedap udara, lebih aman dari pemalsuan dan bebas dari Bisphenol A (BPA)
namun perusahan tidak mempertimbangkan dampak dari produk tersebut terhadap
lingkungan.
2. Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
Masalah sampah plastik terus menjadi ancaman lingkungan bagi planet ini. Termasuk
penggunaan galon sekali pakai yang akan turut andil dalam pencemaran lingkungan. Dalam
konferensi pers daring yang digelar Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP)
bertajuk Gerakan Tolak Sekali Pakai 2020 diselenggarakan sebagai upaya untuk menggalang
petisi tolak galon sekali pakai untuk menghentikan produksi galon tersebut.
Penggunaan galon sekali pakai kian digencarkan oleh salah satu produk air minum
kemasan.Hal ini mengundang reaksi publik, sebab kehadiran galon sekali pakai akan semakin
berdampak buruk bagi lingkungan dari seluruh sampah plastik, hanya 9 persen yang bisa
didaur ulang. Sedangkan sisanya, hanya akan menjadi sampah yang mencemari lingkungan
dan air. Semestinya pengurangan sampah plastik atau reduce lebih didahulukan, sebelum
dilakukan daur ulang (recycle).tidak hanya data produksi kemasan plastik, perusahaan
seharusnya juga membuka data daur ulang sebesar-besarnya supaya tampak perbandingan
antara plastik yang didaur ulang dengan yang diproduksi.
Kemasan galon sekali pakai dinilai berpotensi mendatangkan masalah baru dengan
semakin banyak dan bertumpuknya limbah plastik. Keberadaan kemasan galon sekali pakai
disebut akan memperberat beban lingkungan. Masyarakat masih banyak yang belum memiliki
kesadaran untuk mau mengolah sampah dengan baik dan benar. begitu membeli galon sekali
pakai, mereka akan membuang saja sembarangan sampahnya ke lingkungan.pembiasaaan
penggunaan wadah (tumbler) air pribadi dapat berperan besar mengurangi penggunaan
kemasan plastik sekali pakai pada AMDK ukuran kecil.Sebelum ada galon sekali pakai saja,
sudah banyak sampah plastik (data dari TPA Bantargebang) yang perlu kita tangani, apalagi
sekarang ditambah sampah dari galon sekali pakai. Jumlah Sampah Plastik Melonjak selama
Pandemi Covid-19.
Sampah plastik sebanyak 1,3 miliar ton diperkirakan bakal mencemari daratan dan
lautan dunia pada 2040 mendatang, kecuali jika khalayak menggelar aksi global 100%
timbulan sampah plastik di Indonesia, 69% dilakukan landfill, 24% ke laut, dan 7% didaur
ulang. Karenanya, dia berharap upaya industri dalam pengelolaan sampah, bahan baku harus
lebih ramah lingkungan dengan desain dan material produk.
Plastik telah membuat banyak pekerja di garis depan aman. Namun, limbah alat
pelindung diri pada 10 tahun ke depan bisa mengerikan.
3. Konsumen
4. Pemerintah
Dinas kesehatan
Dinas kesehatan tidak melarang adanya galon sekali pakai karena menurut mereka
Galon air sekalipakaidiklaimlebihaman dan bebasdaribahanberbahayakarenaberbahan
Polyethylene terephthalate (PET).
Dinas lingkungan hidup dan kehutanan
Dengan keluarnyakebijakan phase out beberapajenisproduk dan
kemasanproduksekalipakaisebagaimanadiaturdalamPermen LHK No P 75/2019 tentang Peta
Jalan PenguranganSampah oleh Produsen, yang dibuat oleh Kementerian LingkunganHidup
dan Kehutanan (KLHK), yang dinilai menguntungkan produsen air kemasan yang
memproduksi galon sekali pakai karena perusahaan tidak perlu repot dengan biaya untuk
penarikan galon-galon kosong untuk di isi ulang kembali, yang membuat perusahaan air
kemasan makin gencar untuk memproduksi galon sekali pakai yang membuat banyaknya
penumpukan limbah dari galon sekali pakai tersebut di lingkungan maupun di masayarakat.