Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal

Judul Jurnal: Dampak Sosial Industrialisasi Tambak Udang Terhadap Lingkungan di Desa
Andulang Kabupaten Sumenep
JTP2IPS Volume 2 Nomor 2, Oktober 2017: hal 21-26
Penulis: Yetti Hidayatillah (prodi PPKn, STIKIP PGRI Sumenep)
Sumber jurnal: journal2.um.ac.id > downloadPDF
Dampak sosial industrialisasi tambak udang terhadap lingkungan di desa...

Ringkasan Abstrak: Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang
mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Desa
Andulang 20 tahun yang lalu sudah mendapatkan izin dari BPPT. Manfaat adanya
industrialisasi tambak udang di Desa Andulang yakni menciptakan lapangan pekerjaan.
Namun, terdapat permasalahan sosial semenjak adanya industrilisasi, yakni pencemaran
lingkungan. Pertama, pencemaran tanah terhadap lahan pertanian. Pencemaran air. Ketiga,
pencemaran udara di sekitar tambak udang.
Konsep Pemikiran:
-Untuk mengetahui apakah pemilihan lokasi untuk tambang udang tepat atau tidak.
-Untuk mengetahui apakah aktivitas pembudidayaan udang di tambak mengganggu
masyarakat atau tidak.
Metodologi yang digunakan:
- Pendekatan kualitatif studi fenomenologi.
- Analisis data menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisis data yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Ringkasan Hasil Penelitian:
Luas tanah yang telah dimiliki oleh perusahaan tambak udang, CV Madura Marina
Lestari, sekitar 12 Ha. Menurut Kepala Desa dan Sekdes, pembangunan industrialisasi
tambak udang memberikan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran, serta
dapat meningkatkan pendapatan desa.
Menurut Kades H. Nawawi, sudah ada sosialisasi terbuka di Balai Desa yang dihadiri
oleh Muspika, tim dan semua masyarakat sekitar tambak udang ketika tambak dalam proses
pembangunan, dan dengan adanya pembangunan tambak udang menguntungkan bagi
masyarakat, karena dapat mencegah adanya abrasi terhadap tanah warga.
Sedangkan menurut tokoh masyarakat, tidak ada sosialisasi kepada masyarakat
selama proses pembangunan. Sedangkan menurut Kepala Desa sudah ada sosialisasi kepada
warga. Menurut Mastawi, salah satu warga mengatakan bahwa tidak ada persetujuan baik
secara lisan ataupun tertulis oleh pihak perusahaan dengan masyarakat. Menurutnya, adanya
tambak udang merugikan warga, lahan yang digunakan oleh pihak perusahaan merupakan
lahan produktif dan selama proses pembangunan tidak ada sosialisasi kepada warga.
Pembuangan limbah pun dibuang ke laut dan berdampak terhadap tercemarnya laut dan
menyebabkan air laut bau dan jika disentuh menyebabkan kulit gatal, dan berdampak buruk
terhadap habitat laut sehingga membuat para nelayan tradisional kesulitan menangkap ikan.
Masyarakat merasa terganggu dengan bau yang ditimbulkan dari tambak.
Arin Fitrianti
1801046014 / PM-A3
Analisis Dampak Lingkungan
Bu Wenny Dwi Kurniati

Anda mungkin juga menyukai