PENDAHULUAN
kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus
memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif.
khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang
diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk
kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu
Melalui metode pemberian tugas belajar dan resitasi Pada Siswa SDN Repok
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
agama islam.
E. Batasan Masalah
meliputi:
Pelajaran 2010/2011.
pelajaran 2010/2011.
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Arti surat Al-Qadr dan Arti
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada
siatuasi tertentu.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk
sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan
diungkapkan oleh Nur (2001: 3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar
mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapkan
Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat
3. Macam-macam Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
b. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang
1. DEFINISI
Yang dimaksud dengan pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara
didik, sedangkan hasil tersebut di periksa oleh guru dan peserta didik
mempertanggung jawabkannya.
1. Tugas:
Tugas adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan baik tugas datangnya dari orang
lain maupun dari dalam diri kita sendiri. Di sekolah biasanya itu datang dari pihak
guru atau kepala sekolah atau peserta didik sendiri. Tugas ini biasanya bersifat
Perubahan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh apa yang dimiliki seseorang itu,
lain
sebagainya, dan jugs dipengaruhi pula oleh lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi
pula oleh motif bahan yang dipelajari dengan mempergunakan alat-alat, waktu, cara
3. Resitasi
Resitasi adalah penyajian kembali atau penimbulan kembali sesuatu yang sudah
dimiliki, diketahui atau dipelajari. Metode ini sering disebut metode pekerjaan
rupiah.
Prinsip yang mendasari metode ini ada dalam AI-Quran. Tuhan memberikan suatu
tugas yang berat terhadap Nabi Muhammad sebelum dia melaksanakan tugas ke-
Rasulannya. Tugas yang diintruksikan itu ialah berupa sifat-sifat kepemimpinan yang
harus dimiliki.
Hai orang yang berselubung, bangunlah dan pertakutilah kaummu, hendak besarkan
Mudatatsir: 1-7).
d. Percaya pada diri sendiri dan tidak mengharapkan sesuatu pada orang lain.
2. PASE-PASE RESITASI
Tugas yang diberikan oleh guru harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
Dalam pelaksanaan tugas itu kemungkinan peserta didik akan menjawab dan
penyelesaikan suatu bentuk hitungan dan ada pula berbentuk sesuatu yang harus
diselesaikan, ada pula berbentuk sesuatu yang baik dari berbagai aspek.
2. Murid melaksanakan tugas (belajar) cara murid belajar akan terlaksana dengan
balk apabila dia belajar sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru dan sesuai
4. Memupuk anak agar mereka dapat berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan
orang lain.
6. Hasil pelajaran akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat peserta
didik.
peserta didik.
9. sekolah.
a. Tujuan yang harus dicapai mestilah dirumuskan terlebih dahulu secara jelas.
c. Selidiki apakah metode resitasi satu-satunya yang terbaik untuk bahan yang akan
diajarkan.
2. Pelaksanaan Tugas.
f. Saran-saran:
1) Tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti betul apa yang harus
dikerjakan.
2) Waktu untuk menyelesaikan tugas harus cukup.
sungguh-sungguh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu (a) guru bertindak sebagai peneliti,
(b) penelitian tindakan kolaboratif, (c) Simultan terintegratif, dan (d) administrasi
social ekperimental.
penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama
dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana
guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan,
peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data
telah mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
B. Rancangan Penelitian
Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
2000: 3).
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
C. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas
5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes
formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
Σ N = Jumlah siswa
kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
resitasi dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul-betul mewakili apa yang diinginka. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
penglolaan metode pemberian tugas belajar dan resitasi yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh penerapan metode metode pemberian tugas belajar dan resitasi
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-
Repok Bijang Kelas VI dengan jumlah siswa 22 siswa. Dalam hal ini
mengajar.
belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 15
Jumlah siswa yang belum tuntas :7
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata tes formatif 69,09
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 15
3 Persentase ketuntasan belajar 68,18
metode metode pemberian tugas belajar dan resitasi diperoleh nilai rata-
rata prestasi belajar siswa adalah 69,09 dan ketuntasan belajar mencapai
68,18% atau ada 15 siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru
dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan alat-
dengan jumlah siswa 22 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
mengajar.
adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah
sebagai berikut.
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 17
Jumlah siswa yang belum tuntas :5
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
adalah 76,36 dan ketuntasan belajar mencapai 77,27% atau ada 17 siswa
dari 22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3, dan alat-
kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
tes formatif III. Adapun data hasil peneitian pada siklus III adalah
sebagai berikut:
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 19
Jumlah siswa yang belum tuntas :3
Klasikal : Tuntas
Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III
sebesar 81,82 dan dari 22 siswa yang telah tuntas sebanyak 19 siswa dan
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi
dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus III ini
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
d. Revisi Pelaksanaan
belajar dan resitasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil
baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
B. Pembahasan
meningkat dari sklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 68,18%, 77,27%, dan
86,36%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah
tercapai.
metode pemberian tugas belajar dan resitasi dalam setiap siklus mengalami
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu
guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya
cukup besar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (68,18%), siklus II
siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode metode
untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar agama islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik
yang benar-benar bisa diterapkan dengan model berbasis masalah dalam
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
Berg, Euwe Vd. (1991). Miskonsepsi agama islam dan Remidi Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn
dan Bacon.
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan
Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa
Universitas Press.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.