Anda di halaman 1dari 21

Sosialisasi di Desa Maktihan

Tentang Sapi Induk Wajib


Bunting (Siwab)

Marito Britos Gomes


Mahasiswa KKN UNC 2019
Desa maktihan malaka Barat
I. ALOKASI ANGGARAN UPSUS SAPI WAJIB BUNTING
(SIWAB)

2
merupakan program yang direcanangkan oleh
Kementrian Pertanian melalui Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan hukum
Permentan No 48 tahun 2016
Tujuan Upsus Siwab
Peningkatan populasi ternak Target Utama
Upsus Siwab bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan produk hewan
dalam negeri terhadap daging dan susu.

Target Utama Upsus Siwab

1. Ternak ruminansia
2. Induk betina Sapi/Kerbau
 1.Pencatatan (Rekording)
 2. Pemeriksaan Kebuntingan
 3. Penanganan Gangguan Reproduksi
(Gangrep) dan/atau
 4. Pemenuhan hijauan pakan ternak dan
konsentrat

Siwab dilakukan melalui :


1. (IB) (pemeliharaan ternak
intensif/semi intensif)
2. kawin alam (pemeliharaan ekstensif) dengan
menerapkan sistem manajemen reproduksi
MENENTUKAN AKSEPTOR SEHAT

 Aktif, sigap, sadar serta tanggap


terhadap lingkungan sekitarnya

 Kondisi tubuh seimbang, tidak


pincang, dapat bertumpu pada 4
kaki dan posisi punggung rata

 Mata bersinar bersih,tidak ada


kotoran di sudut mata

 Kulit bulu halus mengkilat, tidak


kusam

 Frekuensi nafas teratur (20-30


kali per menit)

 Denyut nadi 50-60 kali per menit


 fertil dan alat kelaminnya normal dan
berfungsi baik,
 tidak menderita penyakit menular,
 tidak pernah menderita distokisa waktu
melahirkan,
 induk mampu berproduksi secara normal,
 tidak dalam kondisi bunting dan tidak baru
melahirkan
 Sinkronisasi Estrus
Sinkronisasi estrus adalah tindakan
menimbulkan birahi, diikuti ovulasi fertilisasi
pada sekelompok ternak secara bersamaan
atau individu ternak dengan tujuan utama
untuk menghasilkan konsepsi atau
kebuntingan
 Penentuan musim kawin.
 Menghemat waktu untuk deteksi estrus.
 Memungkinkan lebih banyak waktu
untuk pemuliahan post partum.
 Menginduksi siklus estrus pada sapi
yang anestrus.
 Perkenalan genetik baru.
 Optimalisasi dan efisiensi pelaksanaan
IB.
 Penerapan teknologi reproduksi lainnya
(mis: TE/ ET)
 Penentuan musim kawin.
 Menghemat waktu untuk deteksi estrus.
 Memungkinkan lebih banyak waktu
untuk pemuliahan post partum.
 Menginduksi siklus estrus pada sapi
yang anestrus.
 Perkenalan genetik baru.
 Optimalisasi dan efisiensi pelaksanaan
IB.
 Penerapan teknologi reproduksi lainnya
(mis: TE/ ET)
 Petugas PKB
 ATR
 Medik Reproduksi (dokter hewan espesial
reproduksi)
 Untuk menentukan apakah hewan berahi atau
tidak, dilakukan pengamatan berahi biasanya dua
kali sehari yi. :
- pagi dan sore (Bos taurus kebanyakan siang, atau
Bos indicus kebanyakan pada malam hari)
- setiap kali pengamatan kira-kira 20-60 menit
 A+B+C
 3A : abang, abuh, anget
 3B : beureum, baseuh, bareuh
 B : bengak- bengok (berteriak-teriak,
gelisah, nafsu makan turun)
 C : cingkrak-cingkrak (naik-menaiki
sesamanya)
 Cairan jernih, lendir keluar dari vagina
 Cenderung melakukan kontak dengan
individu lainnya

Gambar 8 Vulva bengkak, selaput lendir merah
Dan keluar lendir jernih
 Petugas inseminator untuk bisa
melakukan inseminasi buatan.
 Nama: drh. Wicky Seran, S.KH
 No HP.085237527000
 Drh. Handry Nahak, M. Sc.
 No. 085333434092
 Pemeriksaaan setelah 2 bulang (rekoding kalo
bunting)
 Agora proses pemeriksaan tetap berlanjut
sampai penanganan sapi melahirkan

Anda mungkin juga menyukai