MASYARAKAT
Kelompok 6
Evie Hardianti Harahap
Siti Desi Mardia
Riski Santi Putriana
Lamsida Lubis
1
MASALAH GIZI DI INDONESIA
Indonesia mengalami masalah gizi ganda
Gizi Kurang:
Gizi Lebih
2
PERMASALAHAN GIZI
DI INDONESIA
Kategori A
(Kurus/Pendek)
Kategori B
• MALAYSIA Kurang Vit A & Zat Besi
INDONESIA:
• TIMOR • LOAS Kurang Energi
• KAMBOJA
• FILIPINA
• THAILAND Protein (Kurus dan
• MYANMAR Pendek)
Kurang Vitamin A
• INDONESIA Anemia Gizi Besi
Gizi Lebih
(Overweight)
• CINA Kurang Yodium
Kategori C
Overweight 3%
<10%
10-19.9%
20-29.9%
30-39.9%
>=40%
Catatan: Susenas 2005, Untuk Prov. NAD, informasi berasal dari Lap. Survei Depkes-UNICEF, 2005
2. dan mengkhawatirkan!
Ibu hamil dan bayi 0-2 tahun kurang gizi: hambatan
perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar dan
rendahnya produktifitas yang bersifat permanen (irreversible).
• Fisik anak kurang gizi dapat diperbaiki:
Undernutrition
Campak
54%
7%
Lain-lain
32%
Perinatal
18%
54 % Gizi Kurang & gizi buruk “underlying” faktor dari kematian bayi &
anak
WHO, 2002
ANEMIA GIZI BESI
Prevalensi
Kelompok Umur 1995 2001
• Remaja Putri(15-19 th) 57,1% 26,5%
• Bumil 50,9% 40,1%
• Balita 40,5% 47,0%
• Anak Usia Sekolah 47,2% -
• WUS 39,5% 25,7%
• Usia Produktif 48,9% 26,6%
• Usia Lanjut 57,9% -
8
Sumber: Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
KURANG VITAMIN A
Prevalensi KVA
- Xerophthalmia : 0.17 %
- Serum retinol dlm darah < 20 g/dl : 11.4 %
Prevalensi AGB : 25 %
Prevalensi Kurang Zinc : 32 %
(kasus xerophthalmia ditemukan pd anak <3 th yg tdk mendpt kapsul Vit A secara
teratur)
MASALAH KURANG GIZI DALAM SIKLUS KEHIDUPAN
BBLR
BALITA KEP
K EK
S
WU K EK
M IL N BB REMAJA &
BU I K A ) USIA SEKOLAH
E NA DAH
(K E N
R
Pokok Masalah
di Masyarakat
Pemberdayaan wanita &
Masyarakat
Akar Masalah
nasional Krisis Ekonomi , Politik ,
dan Sosial
Kurang gizi terjadi karena:
1. Akses terhadap pangan rendah
2. Makanan ibu hamil kurang kalori dan protein, atau
terserang penyakit
3. Bayi baru lahir tidak diberi kolostrum
4. Bayi sudah diberi MP-ASI sebelum usia 4/6 bulan
5. Pemberian makanan padat pada bayi terlalu lambat
6. Anak < 2 tahun diberi makanan kurang atau
densitas energinya kurang
7. Makanan tidak mempunyai kadar zat gizi mikro
cukup
8. Penanganan diare yang tidak benar
9. Makanan kotor/terkontaminasi
GIZI LEBIH
Pola Makan dan Aktifitas Fisik
Sumber: Susenas
Dampak
Prevalensi penyakit hipertensi/tekanan darah tinggi di Indonesia
cukup tinggi, 83 per 1.000 anggota rumah tangga (1995).
Pada tahun 2001:
27% laki-laki dan 29% wanita menderita hipertensi pada usia >25 th
0,3% mengalami penyakit jantung iskemik, dan stroke,
1,2% mengalami diabetes
1,3% laki-laki dan 4,6% wanita mengalami kelebihan berat badan.
Penyakit kanker merupakan penyebab 6% kematian
Selain kegemukan (body mass index ≥ 25), hiperglikemia sebagai
akibat asupan lemak yang tinggi dan hiperkolesterol juga meningkat
pada laki-laki dan perempuan.
Dampak
Menyebabkan kematian
Sumber: SKRT
Upaya mengatasi kurang gizi
Fokus pada keluarga miskin
Meningkatkan upaya kesehatan ibu untuk mengurangi
bayi dengan berat lahir rendah
Meningkatkan program perbaikan zat gizi mikro
Meningktaktan program gizi berbasis masyarakat
Memperbaiki sektor lain yang treakit erat dengan gizi
(pertanian, air dan sanitasi, perlindungan,
pemberdayaan masyarakat dan isu gender)
Memperkuat upaya jangka pendek dengan tetap
melakukan upaya jangka panjang
Menjadi
Keluarga Sadar Gizi
Seluruh anggota keluarga berstatus gizi baik
Tidak ada lagi BBLR
Keluarga telah menggunakan garam
beryodium
Semua bayi 0-6 bulan hanya diberi ASI saja
Semua balita naik berat badannya
Tidak ada lagi anggota keluarga yg
mengalami gizi lebih