Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS FARMASI

(ALKALOID)
NAMA MAHASISWA
1.PUTRI ADE PRIANI (17330021)
2.SUCI MADHANI (17330045)
3.SARI LUHING (17330093)
4.VALMAWATI NATHALIA (17330094)
5.MARIA ROMIAN PUTRI SINAGA (17330102)
PENGERTIAN ALKALOID
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa
organik yang banyak ditemukan dialam.
Sebagian besar alkaloid terdapat pada
tumbuhan dikotil sedangkan untuk
tumbuhan monokotil dan pteridofida
mengandung alkaloid dengan kadar yang
sedikit.
Alkaloid adalah senyawa organik yang
terdapat di alam bersifat basa atau alkali
dan sifat basa ini disebabkan karena
adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul
senyawa tersebut dalam struktur lingkar
heterosiklik atau aromatis, dan dalam
dosis kecil dapat memberikan efek
farmakologis pada manusia dan hewan.
Identifikasi Alkaloid
1. Reaksi Pengendapan
a) Reaksi Mayer : HgI2
HgCl2 1 bagian + KI 4 bagian
Cara : zat + pereaksi Mayer timbul endapan kuning
atau larutan kuning bening → + alkohol endapannya
larut.
Reaksi dilakukan di objek glass lalu Kristal dapat
dilihat di mikroskop. Jika dilakukan di tabung reaksi
lalu dipindahkan, Kristal dapat rusak. Tidak semua
alkaloid mengendap dengan reaksi mayer.
Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer
bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.
b) Reaksi Bouchardat
2 bagian + KI 4 bagian + aqua ada 100
Cara : sampel zat + pereaksi Bouchardat →
coklat merah, + alkohol →endapan larut.
2. Reaksi Warna
a) Reaksi dengan asam kuat
Asam kuat seperti H2SO4 pekat dan HNO3 pekat
menghasilkan warna kuning atau merah.

b) Reaksi Marquis
Pereaksi marquis mengandung formaldehid (1bagian)
dan H2SO4 pekat (9 bagian). Sampel ditambah
pereaksi marquis akan menghasilkan warna jingga.

c) Reaksi Warna AZO


Sampel ditambah diazo A (4 bagian) dan diazo B (1
bagian), ditambah NaOH, dipanaskan lalu ditambah
amyl alkohol menghasilkan warna merah.
d) Reaksi Frohde
Pereaksi Frohde mengandung larutan 1% NH4
molibdat dalam H2SO4 pekat. Sampel ditambah
pereaksi frohde menghasilkan warna kuning
kehijauan.

e) Reaksi Mandelin
Pereaksi Mandelin mengandung amonium vanadat
dalam air ditambah H2SO4 pekat. Sampel ditambah
pereaksi mandelin berwarna kuning kehijauan.
3. Reaksi Kristal
a) Reaksi Dragendorf
Pereaksi dragendorf mengandung bismut nitrat
dan merkuri klorida dalam nitrit berair. Ketika
suatu alkaloid ditambahkan pereaksi dragendorf
maka akan menghasilkan endapan jingga.

b) Reaksi Meyer
Pereaksi meyer mengandung kalium iodida dan
merkuri klorida. Ketika sampel ditambah pereaksi
meyer maka akan timbul endapan kuning atau
larutan kuning bening lalu ditambah alkohol
endapannya larut.Tidak semua alkaloid
mengendap dengan reaksi mayer. Pengendapan
yang terjadi akibat reaksi mayer bergantung pada
rumus bangun alkoloidnya.
c) Reaksi Bauchardat
Pereaksi bauchardat mengandung kalium iodida
dan iod. Sampel ditambah pereaksi bauchardat
menghasilkan endapan coklat merah lalu ditambah
alkohol endapannya larut.

d) Reaksi Fe-complex & Cu-complex:


Pada objek glass, gas ditetesi dengan Fe-compleks
dan Cu-complex lalu tutup dengan cover glass
panaskan sebentar, lalu lihat Kristal yang
terbentuk.
Pada objek glass, zat + asam lalu ditaburkan
serbuk subli di mikroskop, sedikit saja digoyangkan
di atasnya kristal terlihat.
e) Reaksi Iodoform
Zat ditetesi NaOH sampai alkali + sol. Iodii lalu
dipanaskan hingga berwarna kuning (terbentuk
iodoform), lalu lihat Kristal bunga sakura di mikroskop.

f) Reaksi Herapatiet
Reagen : air + spirtus + asam cuka biang + sedikit
H2SO4 dan aqua iod sampai agak kuning pada objek
glass). Zat + 1 tetes reagen → kristal lempeng
(coklat/violet).
Reaksi-reaksi gugus fungsional
1. Gugus amin sekunder
• Reaksi SIMON : larutan alkaloida + 1%
asetaldehid + larutan Na-nitroprussida =
biru-ungu.
 Hasil cepat ditunjukkan oleh Conilin,
Pelletierin dan Cystisin.
 Hasil lambat ditunjukkan oleh Efedrin, Beta
eucain, Emetin, Colchisin dan Physostigmin.
2. Gugus Metoksi
• Larutan dalam Asam Sulfat + Kalium Permanganat =
terjadi formaldehid, dinyatakan dengan reaksi SCHIFF.
Kelebihan Kalium Permanganat dihilangkan dengan
Asam Oksalat.
• Hasil positif untuk Brucin, Narkotin, koden, Chiksin,
Kotarnin, Papaverin, Kinidin, Emetin, Tebain, dan lain lain

3. Gugus Alkohol Sekunder


• Reaksi SANCHES : Alkaloida + Larutan 0,3% Vanilin
dalam HCl pekat, dipanaskan diatas tangas air =
merah-ungu.
• Hasil positif untuk Morfin, Heroin, Veratrin, Kodein,
Pronin, Dionin, dan Parakonidin.
4. Gugus Formilen
• Reaksi WEBER & TOLLENS : Alkaloida + larutan
Floroglusin 1% dalam Asam Sulfat (1:1), panaskan =
merah.
• Reaksi LABAT : Alkaloida + Asam Gallat + asam
Sulfat pekat, dipanaskan diatas tangas air = hijau-biru.
Hasil positif untuk Berberin, Hidrastin, Kotarnin,
Narsein, Hidrastinin, narkotin, dan Piperin.

5. Gugus Benzoil
• Reaksi bau : Esterifikasi dengan alcohol + Asam Sulfat
pekat = bau ester.
• Hasil positif untuk Kokain, Tropakain, Alipin, Stivakain,
Beta eukain, dan lain-lain.
6. Reaksi GUERRT
• Alkaloida didiazotasikan lalu + Beta Naftol = merah-
ungu.
• Hasil positif untuk kokain, Atropin, Alipin, Efedrin,
tropakain, Stovakain, Beta eukain, dan lain-lain.

7.Reduksi Semu
• Alkaloida klorida + kalomel + sedikit air = hitam
Tereduksi menjadi logam raksa. Raksa (II) klorida yang
terbentuk terikat dengan alkaloid sebagai kompleks.
• Hasil positif untuk kokain, Tropakain, Pilokarpin,
Novokain, Pantokain, alipin, dan lain-lain
8. Gugus Kromofor
• Reaksi KING : Alkaloida + 4 volume Diazo A + 1
volume Diazo B + natrium Hidroksida = merah
intensif. Hasil positif untuk Morfin, Kodein, Tebain dan
lain-lain.
• Reaksi SANCHEZ : Alkaloida + p-nitrodiazobenzol
(p-nitroanilin + Natrium Nitrit + Natrium Hidrolsida)
= ungu kemudian jingga. Hasil positif untuk alkaloida
opium kecuali Tebain, Emetin, Kinin, kinidin setelah
dimasak dengan Asam Sulfat 75%.

Anda mungkin juga menyukai