Gambaran klinik:
2. eliptositosis:
– Gangguan herediter langka (1
/ 10.000)
– Juga dikenal sebagai
ovalocytosis (bentuk oval RBC)
– Gangguan heterogen
eliptositosis sel darah merah.
– Kelainan fungsional protein di
membran sel darah merah
(alpha protein spectrin 4.1).
Elliptositosis Herediter
Symptoms
• Kelelahan
• Sesak napas
• Kulit dan mata kuning (jaundice) dapat
berlangsung untuk waktu yang lama pada bayi baru
lahir.
LO 2 : Anemia hemolitik akibat gangguan
HB
Gangguan Hemoglobin (Hemoglobinopati)
Gambaran Laboratorium
Gambaran apusan darah tepi menunjukan contracted and
fragmented cells, bite cells, and blister cell
• Diagnosis
Diagnosis anemia def G6PD dapat dibuat
berdasarkan:
1. Riwayat klinis pemaparan obat/infeksi
2. Tanda-tanda hemolisis
3. Adanya Heinz’s body
4. Aktivitas enzim G6PD menurun, yg
dapat diukur secara langsung
Defek Pada Jalur Embden-Meyerhoff
Defisiensi Piruvat-Kinase
• Diagnosa
Ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
enzimatik khusus dengan menggunakan
konsentrasi substrat yg sesuai untuk
mendeteksi varian-varian berafinitas rendah
terhadap substrat
LO 4 : Anemia hemolitik (infeksi)
Infeksi
• Infeksi dapat menyebabkan hemolisis dalam berbagai
cara
• Malaria menyebabkan hemolisis melalui destruksi
eritrosit yang mengandung parasite di ekstravaskular
dan juga melalui lisis intravaskular langsung
• Blackwater fever adalah hemolisis intravascular akut
yang disertai gagal ginjal akut yang disebabkan oleh
malaria Falciparum.
• Clostridium perfringens dapat menyebabkan hemolisis
intravaskular dengan mikrosferosit yang nyata
Malaria tertiana
J (paling ringan), yg disebabkan Plasmodium vivax gejala
demam dpt terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala
E pertama terjadi (dpt terjadi selama dua minggu setelah
infeksi).
N
I Malaria tropika
disebabkan plasmodium falciparum merupakan
S penyebab sebagian besar kematian akibat malaria.
Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke
otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian.
M
Malaria kuartana
A disebabkan Plasmodium malariae, masa inkubasi lebih
lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika;
L gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40
hari setelah infeksi terjadi. Gejala kemudian akan
A terulang lagi tiap tiga hari.
R Malaria pernisiosa
I disebabkan oleh Plasmodium ovale. Malaria jenis ini
jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan
A Pasifik Barat
Plasmodium Falciparum
Plasmodium falciparum
Malaria falciparum / tropika / tersiana
Nama Penyakit
maligna
Daerah tropik (Afrika dan Asia)
Distribusi geografik Indonesia (semua daerah kepulauan)
Nyeri kepala, punggung, demam tidak
teratur/period tidak jelas, nadi dan
napas menjadi cepat, mual, muntah,
Gejala Klinis
dan diare semakin hebat, Hati
membesar & tampak ikterus ringan,
Kadang dalam urin ditemukan bilirubin
• Perubahan hemodinamik
Gangguan yang disebabkan eritrosit
• Perubahan imunologik
yang terinfeksi
• Perubahan metabolik
Gangguan eritrosit
• E terinfeksi akan melekat pada E normal
pembentukan rosette dan gumpalan dalam
PD memperlambat mikrosirkulasi Ggg
Perubahan
fungsi ginjal, otak, syok
hemodinamik
• Terjadi disseminated intravascular
coagulation (DIC) dan trombositopenia
Autoimun Aloimun
Warm Hemolytic
antibody transfusion
type reactions
Cold
antibody
type
Anemia hemolitik autoimun
• Anemia hemolitik yang timbul karena
terbentuknya autoantibodi terhadap eritrosit
sendiri sehingga menimbulkan destruksi
(hemolisis) eritrosis.
• Kelainan laboratorik
a. Darah tepi
Normokromik normositer
Retikulosit meningkat
b. Bilirubin serum 2-4 mg/dL bilirubin indirek >
bilirubin direk
c. Coomb’s test direk +
Anemia tipe dingin
• Pada suhu dingin (4˚C),
• IgM mengikat antigen membran eritrosit → terbentuk
kompleks penyerang membran (C56789)
• Menifestasi klinik
a. Acute postinfectious cold agglutinin – induced
hemolysis. Terjadi setelah infeksi (virus) dengan
gambaran klinik:
Hemolisis transient tapi berat
Tampak aglutinasi, polikromasi, makrosit, dan
sferosit
Coomb’s test direk +
b. Chronic cold agglutinin disease. AHA tipe dingin yang
berjalan perlahan-lahan, dengan gambaran:
Akrosianosis
Anemia bisa ada bisa tidak
Retikulosit tinggi
Coomb’s test direk +
Terapi hindari udara dingin, kadang diperlukan
splenektomi, dapat diberikan Khlorambusil.
c. Paroxysmal cold hemoglobinuria. AHA dingin yang
jarang dijumpai..
Anemia hemolitik alloimun - tranfusi
• Antibodi yang dihasilkan oleh satu individu
bereaksi dengan eritrosit individu lain
• 2 keadaan yang penting adalah transfusi darah
yang tidak sesuai secara ABO dan penyakit
rhesus pada neonatus
• Reksi transfusi tipe lambat terjadi 3-10 hari
setelah tranfusi
LO 6 : Anemia hemolitik (keganasan dan
eksternal agent)
• 1. Leukemia : ploriferasi ganas sel induk
hemopoitik dalam sumsum tulang. Sel ganas
menggantikan sel normal dimana sel ini beredar
secara sistemik dan disertai inflitrasi ke organ lain
Berdasarkan bentuknya terdapat akut dan kronik
Rh seering Ya (sering) Ya
Saran
• Sebaikanya dilakukan pemeriksaan hitung
retikulosit, test coomb’s dan golongan darah
untuk memastikan diagnosa anak tersebut.
Daftar Pustaka
• HEMOLYTIC ANEMIAS Edited by: GR Bahoush MD GR. Bahoush Bahoush,
MD.
• RBC CELL MEMBRANE, Published on Mar 27, 2015 in: Health & Medicine
• Hereditary spherocytosis asif new, Asif Zeb, Lecturer at Shaukat Khanum
Memorial Cancer Hospital and Research Centre
• Beutler E. Lesson From The Molecular Biology of G6PD Deficiency. 1996.
Available in : http://www.nus.edu.sg/15hapd/1996/1996/023.pdf.
• WHO Working Group. Glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency.
Bull WHO. 1989;67:601-11.
• http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1932613/?page=3
• Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 32nd Edition (page 215, 886)
• Introduction to Human Physiology. Sherwood, Lauralee. 8th Edition.
(chapter 16, page 644)