Secara etimologi sholat berarti do’a,kasih sayang dan
memohon ampunan.sedangkan secara terminologi ,sholat berari segala ucapan dan gerakan (perbuatan) yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. 1. Niat sholat yang hendak ditunaikan (fardhu). 2. Mengangkat kedua tangan sehingga ibu jari setinggi telinga atau bahu, telapak tangan menghadap kiblat (sunnah) kemudian bertakbiratul ihram, yang lafadlnya “ALLAHU AKBAR” (fardhu). 3. Masih berdiri (fardhu) tegak menghadapkan wajahnya ke arah sujud, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas pusar, membuka kedua kakinya kira-kira empat jari (sunnah). 4. Membaca doa iftitah, dengan salah satu lafazh yang ada (sunnah). 5. Membaca isti’adzah dengan sirriyah (suara pelan), mengeraskan atau membaca pelan basmalah sebelum al fatihah di setiap raka'at. (sunnah). 6. Membaca surah al fatihah setiap raka'at sholat fardhu atau sholat sunnah (fardhu) jika sebagai imam atau sholat sendirian. Sedang jika sebagai makmum, maka membaca al fatihah ketika imam membacanya sirriyah (pelan) dan mendengarkan bacaan imam ketika membacanya jahriyah. 7. Membaca satu surah atau ayat dari al qur’an setelah membaca al fatihah pada dua raka'at pertama setiap shalat (sunnah). 8. Bertakbir (sunnah) lalu ruku’ (fardhu) dengan mengangkat kedua tangan (sunnah) bertasbih (sunnah) thuma’ninah ketika ruku’ (fardhu). 9. Bertakbir (sunnah) turun untuk bersujud (fardhu) dengan memperhatikan sunnah cara bersujud, memperbanyak dzikir (sunnah). 10. Bertakbir (sunnah) mengangkat kepala dan duduk (fardhu) dengan memperhatikan sunnah, lalu bertakbir (sunnah) dan sujud lagi (fardhu), bertakbir (sunnah) dan bangun dari sujud dengan mengangkat kedua tangan sebelum kedua kaki (sunnah) untuk meneruskan raka'at kedua. 11. Pada raka'at kedua melakukan apa yang sudah di lakukan pada raka'at pertama, sesudah itu duduk untuk tasyahhud awal, dan bershalawat atas nabi muhammad SAW (sunnah). 12. Pada raka'at ketiga dan keempat, cukup dengan membaca surah al fatihah dengan sirriyah, meskipun dalam sholat jahriyah. Kemudian duduk tasyahhud akhir (fardhu) bershalawat atas rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam (sunnah), berdoa sebelum salam dengan doa ma’tsur yang disukai. 13. Salam Itulah penjelasan tentang kaifiyat sholat. Semoga bermanfaat dan menjadi wawasan bagi kita semua Persiapan sebelum sholat Shalat punya syarat dan panduannya. Shalat tidak sah kalau tidak mengikuti panduan dan syarat tersebut. Di antara syarat atau aturan yang harus diketahui sebelum shalat ialah sebagai berikut: Suci dari hadats dan najis Allah swt berfirman, “Wahai orang-orang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah wajah dan kedua tangan sampai mata siku, basuhlah bagian kepala, dan kedua kaki sampai mata kaki. Kalau kalian sedang junub, bersucilah” (al-Maidah ayat 6) Ayat ini menunjukan bersuci diwajibkan sebelum shubuh. Kondisi tubuh harus suci dari hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil dibersihkan dengan cara istinja’ dan setelah itu wudhu’, sementara hadats besar, tidak cukup dibersihkan dengan istinja’ ataupun wudhu’, tetapi harus mandi besar atau mandi junub. Pastikan juga, sebelum shalat, pakaian yang digunakan bersih dan suci, serta tidak ada najis yang menempel. Menutup Aurat Baik laki-laki dan perempuan diwajibkan menutup aurat saat shalat, aurat laki- laki mulai dari pusar sampai lutut, sementara aurat perempuan wajah dan telapak tangan. Pada saat shalat, laki-laki dan perempuan, mesti memakai pakaian yang menutup aurat dan sopan. Memakai Pakaian yang Bersih Allah berfirman, “Ambillah pakaian yang bagus setiap masuk masjid (shalat)” (al-A’raf ayat 31). Berdasarkan ayat ini, dianjurkan menggunakan pakaian yang bersih dan suci ketika hendak mengerjakan shalat. Terlebih lagi Allah menyukai setiap yang bersih dan suci. Tempat Shalat Harus Suci Selain menggunakan baju yang suci, tempat shalat pun harus suci. Sebab itu, Rasulullah pernah memerintahkan sahabat untuk menyiram air ke masjid, karena ada Arab baduwi yang kencing di situ. Karena itu, perhatikan kesucian sajadah atau tempat yang akan kita gunakan sebagai tempat shalat. Waktu Shalat Sudah Masuk Shalat wajib memiliki waktu tertentu dan khusus. Sebelum mengerjakan pastikan waktu shalat sudah masuk. Kalau sekarang, waktu shalat dapat dilihat dari waktu shalat online ataupun menunggu adzan. Menghadap Kiblat Shalat wajib menghadap kiblat. Bagi orang yang jauh dari masjidil haram, maka yang diwajibkan menghadap arah kiblat (jihah qiblah). Bagi orang Indonesia misalnya, arah kiblat menghadap ke Barat. Orang yang tidak menghadap kiblat, maka shalatnya tidak sah.