Anda di halaman 1dari 17

Conduct Disorder

Pembimbing : Dr. Isa Multazam Noor Sp.KJ

Alfrida Ade Bunapa


112017126
Case
• Sharon, seorang gadis 15 tahun, dibawa oleh ibunya. Ibunya
menjelaskan bahwa Sharon diskors dari sekolah karena
menyerang seorang guru dan perlu “evaluasi dokter” sebelum
ia bisa kembali ke kelas. Menurut ibunya ini adalah skors ke
10 selama tiga tahun terakhir. Dia sebelumnya telah skors
juga kerena berkelahi, membawa pisau ke sekolah,
mengunakan ganja dan mencuri uang dari loker siswa lain.
Ketika ditanya tentang perilaku di rumah, Sharon mengatakan
bahwa ibunya sering membuatnya jengkel dan dan marah
sehingga Sharon meninggalkan rumah selama beberapa hari.
Sejarah keluarga menunjukkan bahwa ayah Sharon dipenjara
karena pencurian mobil dan perkelahian. Ibu Sharon sering
meninggalkan Sharon dan adiknya yang berusia 8 tahun
tanpa pengawasan semalaman.
Masalah yang Ditemukan Dalam Kasus:
• Menyerang gurunya
• Berkelahi
• Membawa pisau kesekolah
• Mengunakan ganja
• Mencuri uang dari loker teman-temanya
Diagnosis Multiaksial
• Axis I : F91.3 Gangguan sikap menentang (
membangkang)
• Axis II: -
• Axis III: -
• Axis IV :-
• Axis V :
Definisi
Conduct disorder  Menurut DSM-IV;APA
(Kearney, 2003) conduct disorder adalah pola
perilaku yang menetap dan berulang,
ditunjukkan dengan perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai kebenaran yang dianut oleh
masyarakat atau tidak sesuai dengan norma
sosial untuk rata-rata seusianya.
Dalam DSM IV, dikatakan conduct disorder
bila memenuhi kriteria ini :
1.agresi terhadap orang atau binatang
2. merusak barang-barang
3. suka berbohong atau mencuri
4. melanggar aturan.
Epidemiologi
• Sekitar 6-16 % dari anak laki-laki
• 2-9 % perempuan memenuhi kriteria
diagnostik untuk gangguan perilaku.
Etiologi
• Genetik
• kekeluargaan
• Sosial
Anak –anak yang mengalami gangguan dapat mewarisi penurunan aktifitas dari saraf
otom
Penelitian berfokus pada mendefinisikan neurotransmitter yang berperan dalam agresi,
dengan serotonin paling kuat terlibat.
Penyalagunaan zat, konfik dalam rumah, pelecehan dan pengabaaian
Semuanya meningkatkan risikop kelinan perilaku.
Kriteria Diagnosis
• Pola atau perilaku mengancam
– Sering mengganggu ,mengancam,dan
mengintimidasi orang lain.
– Sering memulai perkelaihan fisik.
– menggunakan senjata yang dapat menyebabkan
bahaya serius fisik kepada orang lain.
– Melakuan kekerasan terhadapat manusia mapun
hewan.
Kriteria diagnostik
• Pengrusakan properti
– Masuk ke rumah atau mobil orang lain
– Sering berbohong unruk mendapatkan barang atau
bantuan dari orang lain.
• Pencurian
• Pelanggaran serius terhadap peraturan
– Sering meninggalkan ruamah semalaman
walaupunada larangan dari orang tua
– Melarikan diri dari rumah setidaknya 2x dan tidak
balik kerumah dalam waktu yang lama
– Sering bolos sekolah.
Empat jenis gejala gangguan perilaku
:
– Agresi atau ancaman serius membahayakan
orang atau hewan
– Merusak properti dengan sengaja
– berulang melanggar aturan rumah tangga atau
sekolah, hukum, atau keduanya
– Terus-terusan berbohong untuk menghindari
konsekuensi atau hukuman
Sub Tipe gangguan tingkah laku
• Onset anak –anak
• Onset remaja
Tata Laksana
• Farmakoterapi er
• Non Farmakoterapi
Non Farmakologi
• Konseling kepada orang tua mengenai
komunikasi
• Mengajarkan berperikalu positif
Progosis
• Gangguan perilaku yang tidak diobati memiliki
prognosis yang lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai