Anda di halaman 1dari 16

INTRODUCTION TO

TRANSCULTURAL NURSING

INDRIANA RAKHMAWATI
WHY SHOULD WE STUDY IT??
CULTURE
 Budaya mengatur manusia untuk mengerti seharusnya
bertindak, berbuat, menentukan sikapnya saat
berinteraksi dengan orang lain.
 Linton, Budaya adalah keseluruhan sikap & pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan kebiasaan
yang diwariskan & dimilik oleh sekelompok masyarakat
tertentu. 
 E. B Taylor memberikan definisi mengenai kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
PHENOMENA OF CULTURE

Communication
Space/social distance
Social organization
Time orientation
Environmental control
Biological variations
CULTURAL DIVERSITY

 Dokter laki-laki memeriksa ibu hamil atau


menolong persalinan.
 Perawat perempuan menolong BAB/BAK lelaki
 Makan menggunakan tangan (di RS, di rumah)
 Cebok menggunakan tisyu
 BAB/BAK di WC jongkok/duduk
 Makan ikan bagi orang sakit atau setelah
melahirkan
TRANSCULTURE NURSING

 Study of the lifeways and patterns of


persons of various cultures including their
healthcare practices and nursing’s role in
that culture.
area kajian ilmiah yang berkaitan
dengan perbedaan maupun kesamaan
nilai– nilai budaya (nilai, ras) yang
mempengaruhi proses pemberian
asuhan keperawatan kepada
pasien/pasien (Leininger, 1991).
 Mempertahankan budaya yang tidak bertentangan
dengan kesehatan
Perencanaan dan implementasi keperawatan sesuai dengan nilai-
nilai yang relevan yang telah dimiliki sehingga klien dapat
meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya.
 Negosiasi budaya terhadap budaya yang lebih
menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu memilih dan menentukan budaya yang lebih
mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang
hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan
dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
 Restrukturisasi budaya yang merugikan status
kesehatan.
Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup
yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai
dengan keyakinan yang dianut
HOW TO APPLY THE CONCEPT ??

 Generic or Folk Systems


are the everyday remedies an individual, family or
group may use to promote wellness and healing.
Some examples might include:

 teh atau kopi untuk membangkitkan semangat


 Sup ayam bila sedang flu
 Kunyit asam untuk wanta haidh
 ..dll

 Nurses need to assess in all these areas to plan safe,


effective care.
Nurses need to plan culturally nursing care plan
Time for bathing
language
…..etc

When perform intervention nurses have to consider patient’s


custom
Pray before sleep/eat
Bathing by closest family
Time for dining
Communication
…..etc
PROVIDING CULTURALLY
SENSITIVE CARE

 Developing an awareness of one’s own


existence, sensations, thoughts, and
environment without letting it have an
undue influence on those from other
backgrounds.
 Demonstrating knowledge and
understanding of the client’s culture.
 Accepting and respecting cultural
differences.
 Adapting care to be congruent with the
client’s culture.
 Nonjudgmental Attitude is essential in
providing culturally sensitive care.
 Education must be relevant to client’s
needs and provided in culturally sensitive
manner.
CHALLENGES IN
TRANSCULTURE NURSING

Issues in health : knowledges,


problems, life style and habit
Technology and Information
development
Law and government policy
…etc
Every day, nurses make a positive difference in
human lives by providing high quality health
care.
But now, in the 21st century, nurses are
providing that health care within an increasingly
multicultural and global society
CRITICAL THINKING
 Ny.W, 30 tahun, Islam, SMP, petani, Jawa, mengalami pendarahan dan
perut mulas-mulas selama 3 hari. Pasien sedang hamil 12 minggu. Hasil
pemeriksaan dokter pasien dianjurkan untuk kuratase karena kondisi janin
tidak bisa dipertahankna lagi. Pasien sangat sedih karena pasien ingin
memiliki anak.
 Selama ini pasien memeriksakan kehamilannya pada dukun dan berencana
akan melahirkan di puskesmas. Pasien melakukan itu karena mertuanya
yang meminta dan sebagai menantu tidak dapat menolak perintah mertua.
Mertua beranggapan abortus adalah perbuatan dosa sehingga mertua
tidak mengizinkan sedangkan suami mengizinkan. Mertua menganggap
ada pantangan yang dilanggar oleh anak atau menantunya.
 Selama hamil mertua tidak mengizinkan anak dan menantunya untuk
bepergian jauh, mematikan binatang, memakan jantung pisang, menaiki
pohon kelapa, dan melakukan hal – hal yang dilarang agama.
 Pola kekerabatan adalah patrilineal sehingga pengambilan keputusan di
pihak laki-laki (kakek). Aturan dan kebijakan di atur oleh pemuka agama
dan para santri. Ada tabungan yang sudah di persiapkan oleh keluarga
untuk persalinan ini.

Anda mungkin juga menyukai