NEGARA
BAB II
Berita Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1946
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia secara resmi disahkan
secara mutlak oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), hal
ini terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai dasar negara
tercantum dalar Pembukaan UUD 1945 darf diundangkan dalam Berita
Republik Indonesia Tahun II No.7 tanggal 15 Februari 1946 bersama
dengan batang tubuh UUD 1945.
Dasar Hukum
• Sistem Hukum Nasional
Negara
Filsafat Hukum
• Filsafat Hukum Pancasila
Filsafat Pancasila
• Filsafat Pancasila dan UUD 45
Moh.
Mahfud MD Moh. Mahfud MD (Kongres Pancasila 1,2009)
(Pembentuk Pancasila harus melahirkan kaidah penuntun dalam
pembuatan politik hukum dan kebijakan negara.
an Negara
Hukum)
Kaidah Penuntun politik hukum dan kebijakan
negara:
Kebijakan umum politik hukum harus
menjaga integrasi dan keutuhan bangsa
secara ideologi maupun teritori
Moh.
Kebijakan umum politik hukum harus
Mahfud MD didasarkan membangun demokrasi
(Pembentuk (kedaulatan rakyat) dan nomokrasi (negara
an Negara hukum)
Hukum) Kebijakan umum politik hukum harus
didasarkan pada pembangunan keadilan
sosial
Kebijakan umum politik hukum harus
didasarkan pada prinsip toleransi beragama
Pembentuk
an Pasal 2:
peraturan “Pancasila merupakan sumber segala hukum
negara”
perundang-
undangan
“Bahwa tidak ada weltanshaung
dapat menjelma dengan sendirinya
menjadi realitet dengan sendirinya,
Soekarno (1
Tidak ada weltanshaung dapat
Juni 1945) menjadi kenyataan, menjadi
realitet, jika tidak dengan
perjuangan”
Negara Bentuk Negara : Kesatuan
berdasarkan Bentuk Pemerintahan : Republik
Pancasila- Sistem Pemerintahan: Presidensial
UUD NRI 45
Ciri-ciri negara kesatuan
mewujudkan kebulatan tunggal (monosentris)
terpusat pada negara
Memiliki satu pemerintahan dan kepala negara,
supremasi parlemen pusat dan badan pembentuk
Negara UU berada di pusat
Kesatuan Hanya ada satu kekuasaan yang memutar seluruh
mesin pemerintahan, dari pusat sampai pelosok-
pelosok
Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk
menyerahkan sebagaian kekuasaan kepada daerah,
berdasarkan prinsip otonomi
Negara Dimulai tanggal 27 Desember 1949