Anda di halaman 1dari 17

SIFILIS

Helena Marthafriska Saragi Napitu


Pembimbing : dr. Keys Andrew M. / dr. Fatrah L.

Internship RSUD Bintuni/ Puskesmas Bintuni


Periode Feb 2019- Feb 2020
Latar Belakang
Salah satu IMS yang menimbulkan kondisi cukup parah, seperti infeksi otak (neurosifilis),
kecacatan tubuh (guma)

Ibu hamil yang terinfeksi sifilis, bila tidak diobati, 67% kehamilan berakhir dengan abortus,
lahir mati, atau infeksi neonatus (sifilis kongenital)

Sifilis meningkatkan risiko tertular HIV. Pada ODHA, sifilis meningkatkan daya infeksi HIV.

Prevalensi sifilis cukup tinggi pada populasi waria, WPSL, LSL,Warga binaan Lembaga
Pemasyarakatan, Pria berisiko tinggi, WPSTL, Penasun.
Sifilis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan
oleh spirochaete, Treponema pallidum
Klasifikasi

SIFILIS DIDAPAT (ACQUIRED) SIFILIS KONGENITAL


ditularkan melalui hubungan seks atau jarum ditularkan dari ibu ke janin selama dalam
suntik dan produk darah yang tercemar kandungan

1. SIFILIS DINI 1. SIFILIS KONGENITAL DINI :


 Sifilis stadium 1o • 2 tahun pertama kehidupan bayi
 Sifilis staidum 2o 2. SIFILIS KONGENITAL LANJUT :
 Sifilis laten dini : diderita <1 tahun • setelah usia 2 tahun

2. SIFILIS LANJUT
 Sifilis laten lanjut : diderita >1 tahun
 Sifilis tersier : gumma, neurosifilis, dan
sifilis kardiovaskular
Manifestasi Klinis : Dewasa
STADIUM MANIFESTASI KLINIS DURASI

Primer Ulkus, biasanya soliter, tidak nyeri, batas tegas, ada indurasi 3 minggu
dengan pembesaran KGB regional (limfadenopati)
Sekunder Bercak merah polimorfik biasanya di telapak tangan dan 2-12 minggu
telapak kaki, lesi kulit papuloskuamosa dan mukosa,
demam, malaise, limfadenopati generalisata, kondiloma lata,
patchy alopecia, meningitis, uveitis, retinitis
Laten Asimtomatik Dini < 1 tahun
Lanjut > 1 tahun
Tersier

Gumma Destruksi jaringan di organ dan lokasi yang terinfeksi 1-46 tahun

Sifilis Aneurisma aorta, regurgitasi aorta, stenosis osteum 10-30 tahun


Kardiovaskuler
Neurosifilis Bervariasi dari asimtomatis sampai nyeri kepala, vertigo, >2 tahun – 20 tahun
perubahan kepribadian, demensia, ataksia, pupil Argyll
Robertson
Manifestasi Klinis : Kongenital
STADIUM MANIFESTASI KLINIS DURASI

Dini • 70% asimtomatis Dari lahir s.d. <2 tahun


• Pada bayi usia <1 bulan dapat ditemukan kelainan kulit
berbentuk vesikel dan atau bula
• Infeksi fulminan dan tersebar, lesi mukokutaneous,
osteokondritis, anemia, hepatosplenomegali, neurosifilis

Lanjut Keratitis interstitial, limfadenopati, hepatosplenomegali, Persisten > 2 tahun setelah


kerusakan tulang, anemia, gigi Hutchinson, neurosifilis kelahiran
Tes Serologis

TES NON-TREPONEMA TES SPESIFIK TREPONEMA


Mendeteksi Ig terhadap bahan lipid sel T. palidum Mendeteksi antibodi yang bersifat spesifik
yang hancur. Namun, Ig ini dapat timbul pada terhadap Treponema
kondisi lain, seperti infeksi virus akut maupun
penyakit kronis (autoimun) 1. TPHA
• T.Pallidum Hemagglutination Assay
1. RPR (Rapid Plasma Reagin) 2. TP RAPID
 Sifilis stadium 1o • T.Pallidum Rapid
 Sifilis staidum 2o 3. TP-PA
 Sifilis laten dini : diderita <1 tahun • T.Pallidum Particle Agglutination Assay
4. FTA-ABS
1. VDRL (Venereal Disease Research Lab) • Fluorescent Treponemal Antibody
 Sifilis laten lanjut : diderita >1 tahun Absorption
 Sifilis tersier : gumma, neurosifilis, dan
sifilis kardiovaskular
Tes Serologis
TES NON-TREPONEMA TES SPESIFIK TREPONEMA

Kegunaan • Mendeteksi infeksi dan reinfeksi • Hanya menunjukkan seseorang pernah


yang bersifat aktif terinfeksi Treponema
• Memantau keberhasilan terapi • Tidak dapat membedakan infeksi aktif dan
infeksi yang telah diterapi secara adekuat
Harga Lebih murah dibanding tes Jauh lebih mahal, jarang memberikan hasil
spesifik, sehingga sering dipakai positif palsu
untuk skrining
Terapi
STADIUM TERAPI ALTERNATIF BAGI YANG ALERGI PENISILIN
Tidak Hamil Hamil
Sifilis Primer dan Benzathine benzylpenicillin 2,4 juta IU IM Doksisiklin 100 mg PO, 2x/ Eritromisin 500 mg PO 4x/
Sekunder dosis tunggal hari selama 30 hari hari selama 14 hari
Sifilis Laten Benzathine benzylpenicillin 2,4 juta IU IM, Doksisiklin 100 mg PO, 2x/ Eritromisin 500 mg PO 4x/
satu kali/minggu selama 3 minggu berturut hari selama 30 hari hari selama 30 hari
-turut Atau
Seftriakson 1 gr IM 1x/hari
selama 10 hari
Evaluasi Terapi
Tes TPHA dan titer RPR harus dilakukan pada:

• Tiga bulan setelah terapi untuk sifilis primer dan sekunder, titer RPR
diperlukan untuk mengevaluasi keberhasilan terapi dan mendeteksi reinfeksi.
Terapi dianggap berhasil jika titer RPR turun. Jika titer tidak turun atau malah
naik, kemungkinan terjadi reinfeksi dan ulangi terapi.
• 3, 6, 9, 12, 18, 24 bulan setelah terapi :
Jika titer RPR tetap sama / turun, terapi dianggap berhasil dan pasien
cukup diobservasi
Jika titer RPR meningkat, obati pasien sebagai infeksi baru dan ulangi
terapi
• Jika RPR non reaktif atau reaktif lemah (serofast) maka pasien dianggap
sembuh
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai