Anda di halaman 1dari 27

Konsep Dasar dan Asuhan

Keperawatan Pasien Stroke

Ns. Puspita Hanggit Lestari, M.Kep


Pendahuluan
• Prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 8,3 per mil (2007)
menjadi 12,1 per mil (2013)
• DKI Jakarta merupakan kota dengan prevalensi Stroke tertinggi
ketiga yaitu 9,7 per mil (Riskesdas , 2013)

Babel 9,7‰ Sulut 10,8 ‰


DKI 9,7‰

Yogya 10,3%,
DEFINISI
• Stroke merupakan suatu istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan suatu
gangguan neurologis yang disebabkan
terputusnya aliran darah ke sebagian otak
(Black & Hawks, 2009).
• Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah
yang timbul secara mendadak dengan
tanda dan gejala sesuai dengan daerah
fokal pada otak yang terganggu (WHO,
1989)
ETIOLOGI
• Tidak diketahui
• Serangan stroke disebabkan oleh faktor
risiko yang dapat dirubah dan tidak
dirubah.
o Mauk (2006) menjelaskan faktor risiko yang dapat
dirubah antara lain hipertensi, kolesterol tinggi,
penyakit jantung, merokok, obesitas, stress,
diabetes dan keturunan.
o Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dirubah
adalah usia lanjut, jenis kelamin dan ras. Namun,
faktor risiko yang paling signifikan untuk stroke
adalah hipertensi.
KLASIFIKASI STROKE
Menurut Black (2005) Stroke dibagi :
• Transient Icchemic Attack/TIA atau serangan otak
sepintas.Transient Icchemic Attack/TIA adalah terjadinya
defisit neurologik dalam waktu 30 menit dan berlangsung
kurang dari 24 jam tanpa meninggalkan gejala sisa.Selama
terjadi serangan neurologik tidak terdapat defisit neurologik
permanent.TIA dapat diakibatkan karena mikroemboli dari
plak atherosklerotik pembuluh darah ekstrakranial dan untuk
sementara menginterupsi oksigenasi otak.

• Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND) atau serangan


otak iskemik yang reversibel. Istilah serangan otak iskemik
yang reversibel kadang-kadang digunakan jika gejala sisa
defisit neurologik masih terjadi setelah 24 jam serangan tetapi
tidak mengakibatkan gejala sisa setelah beberapa hari atau
beberapa minggu.
• Sroke in Evolution. atau stroke progressif
terjadi dalam beberapa jam sampai
beberapa hari. Stroke progresif ini terjadi
akibat pembesaran thrombus di
dalampembuluh darah arteri. Perburukan
neurologik dapat ditemukan sampai 72 jam
setelah jaringan otak mengalami infark.
• Completed Stroke /Completed Stroke
terjadi defisit neurologik tidak mengalami
perbaikan dalam waktu 2 – 3 hari.
KLASIFIKASI STROKE
• Berdasarkan Patologi dan gejala klinik:
Stroke Hemoragik dan Non hemoragik
Stroke Hemoragik

• Perdarahan intra cerebral dan


mungkin perdarahan subarakhnoid,
disebabkan pecahnya pembuluh
darah ortak tertentu
• Kejadiannya saat melakukan
aktivitas atau saat aktif
• Kesadaran pasien menurun
Stroke Non hemoragik
• Berupa iskemia, emboli dan trombosis
cerebral
• Terjadi saat / setelah lama beristirahat,
bangun tidur, dipagi hari
• Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia
karena iskemia, dapat timbul edema
sekunder
• Kesadaran pasien umumnya baik
3 Faktor penentu berat
ringannya gangguan
• Cepatnya kejadian : efek stroke akan
terlihat beberapa menit / jam,
• Daerah otak yang terkena
• Gangguan suplai darah ke bagian otak
tertentu
o Kekurangan selama 1 – 4 menit masih dapat
pulih
o > 4 menit kerusakan jaringan irreversibel - nekrosis
Fungsional otak
PATOFISIOLOGI
• Oklusi
• Penurunan perfusi jaringan serebral
• Iskemia
o Metabolisme anaerob
• Asam laktat meningkat
• Edema serebral
o Aktivitas elektrolit terganggu
• Pompa na dan Kalium gagal
• Edema cerebral
o Perfusi otak menurun
o Nekrosis jaringan otak
o Gangguan neurologis
TANDA DAN GEJALA
Berdasarkan daerah dan luasnya otak
yang terkena
• Pengaruh thd status mental
o Tidak sadar
o Konfuse
o Lupa akan tubuh sebelah
• Pengaruh fisik
o Paralisis
o Kesulitan menelan
o Gangguan sentuhan dan sensasi
o Gangguan penglihatan
TANDA DAN GEJALA Lanjutan

• Pengaruh terhadap Komunikasi


o Bicara tidak jelas
o Kehilangan Bahasa
TANDA DAN GEJALA Lanjutan

Berdasarkan bagian hemispher yang


terkena
• Stroke Hemisfer kanan
o Hemiparese sebelah kiri tubuh
o Penilaian buruk
o Mempunyai kerentanan terhadap sisi
kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke
sisi yang berlawanan
• Stroke hemisfer kiri
o Hemiparese kanan
o Perilaku lambat dan sangat berhati-hati
o Kelainan bidang pandang sebelah kanan
o Disfagia global
o Apasia
o Mudah frustasi
KOMPLIKASI
• B.d Imobilisasi : infeksi pernapasan, nyeri pd daerah
tertekan, kontipasi, trombopleibitis
• B.d Paralisis : nyeri daerah punggung, dislokasi
sendi, deformitas, terjatuh
• B.d Kerusakan otak ; epilepsi, sakit kepala,
Test Diagnostik
• CT Scan
• MRI
• EEG
• Sinar x tengkorak
• Angiografi serebral
Brain CT : Perdarahan intraserebral di lobus frontotemporal
dekstra volume kira-kira 30 cc + midline shift (+)
MANAJEMEN MEDIK
• Pertahankan jalan napas dan ventilasi
adekuat
• Tempatkan klien pada posisi lateral
kepala tempat tidur agak ditinggikan
sampai tekanan vena serebral berkurang
• Pemberian Diuretik untuk menurunkan
edema cerebral
• Pemberian antikoagulan
• Intubasi endotrakeal
• Ventilasi mekanik
PENGKAJIAN
• Aktivitas / Istirahat
o Kesulitan melakukan aktivitas ; kelemahan, kehilangan sensasi,
paralisis
o Gangguan tingkat kesadaran
o Gangguan penglihatan
• Sirkulasi
o Hipertensi
o Disritmia
• Integritas ego
o Putus asa, tidak berdaya, emosi labil
Pengkajian lanjutan

• Eliminasi
o Inkontinensia urine
o Distensi abdomen
• Makanan / cairan
o Napsu makan hilang
o Mual, muntah
o Kehilangan sensasi kecap, kesulitan menelan
• Neurosensori
o Pusing
o Tingkat kesadaran menurun; koma
o afasia
Pengkajian lanjutan

• Pernapasan
o Ketidakmampuan menelan / batuk/ hambatan jalan napas

• Keamanan
o Kesulitan untuk melihat obyek dari sisi yang terkena
o Tidak mampu mengenali obyek
o Kesulitan berkomunikasi
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan perfusi jaringan serebral bd penurunan suplai O2
• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparesis,
kehilangan keseimbangan, spastis dan trauma otak
• Nyeri bahu berhubungan dengan hemiplegia and Disuse
• Defisit Perawatan Diri (hygiene, toileting, grooming, and feeding)
berhubungan dengan gejala sisa
• Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan resepsi
sensori, integrasi dan nterpretasi.
• Gangguan menelan berhubungan kelemahan otot menelan
• Inkontinensia berhubungan dengan kelemahan bladder, instabil
detrusor, atau kerusakan komunikasil
• Gangguan proses pikir berhubungan dengan kerusakan otak,
kebingungan, atau ketidakmampuan mengikuti perintah
• Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan otak
• Rissiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan
hemiparesis/hemiplegia, atau penurunanmobility
• Terputusnya proses keluarga berhubungan dengan beban
caregiving
• Gangguan seksualitas berhubungan dengan gangguan neurologi,
takut gagal
EVALUASI
o Mempertahankan tingkat kesadaran
o TTV stabil
o Mempertahankan / meningkatkan kekuatan fungsi bagian tubuh
yang terkena
o Mempertahankan integritas kulit
o Klien dapat mengindikasikan pemahaman komunikasi
o Membuat metode komunikasi yang tepat
o Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat
kemampuan sendiri
Kasus
• Pemicu :Kasus IV
• Keluhan utama pasien masuk RS adalah kelemahan anggota
gerak sebelah kiri secara tibaP-tiba saat pasien akan tidur,
mual tudak ada, rasa pusing berputar (+),muntah (-), bicara
pelo(+), tersedak (+), meracau (+), riwayat DM (-), hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu dan pasien jarang memeriksakan diri,
riwayat strok (-). Tekanan darah 180/100 mmHg, Hasil EKG
VES, LVH dan RVH. Pasien masuh ruang rawat pada tanggal 8
maret 2009 dan penulis melakukan pengkajian pada tanggal
9 Maret 2009.
• Setelah dirawat dikajiDiit 1600 kalori cair, bising usus 13x/menit,
perkusi timpani, palpasi supel, Disfagia derajat II (disfonia,
ngiler, dan batuk), muntah (-), pasien mengeluh perut terasa
kembung dan ingin muntah. Hasil laboratorium : albumin 3
mg/dl, kolesterol 150 mg/dl trigliserida 78 (50 – 150 mg/dl),
HDL 45 mg/dl (N 45 – 60 mg/dl), LDL 86 mg/dl (50 – 130). Tinggi
badan adalah 160 cm, LILA 33 cm, perkiraan BB berdasar
tinggi badan dan LILA adalah 70 kg,
• Perdarahan lambung 200 cc, warna coklat
kehitaman, turgor elastis, edema tidak
ditemukan, bibir dan mukosa lembab.
masukan cairan per NGT 2000 cc. IVFD 1000
cc. 2000 cc. Hasil laboratorium: Na 155
meq/L (N 132-147 meq/L), K 3.4 meq/L (N 3.3
-5.4 meq/L), Cl 111 meq/L (94 – 111 meq/L),
Cr darah 0.4 mg/dl (0.5-1.3 mg/dl, ureum
darah 25 mg/dl ( 10 – 50 mg/dl), asam urat
darah 2.5 mg/dl (2.6 – 6 mg/dl)., Ht 3.4
mg/dl
• Pertanyaan:
1. Susunlah diagnosa keperawtan pada Ny TS
2. Susunlah rencana keperawatan pada Ny TS

Anda mungkin juga menyukai