Anda di halaman 1dari 26

SKENARIO 1

MAHAHSISWA TERSESAT
DI GUNUNG RAUNG
AGISNI SHAFIRA
(1102019006)

KELOMPOK A6
PUTRI

ANINDYA PUSPITA (1102019020)


MAHESWARI

AULIA AZ ZAHRA (1102019034)


CITRANDA YOFI
PUTRI (1102019048)

DINDA MULYA (1102019062)


ARRIFA

HANA SALSABILA (1102019090)


JULITA

KARINA (1102019104)
MUHAMMAD
(1102019118)
MAULANA YUDHA
PRATAMA
SKENARIO 1
Mahasiswa Tersesat di Gunung Raung

Sekelompok mahasiswa pencinta alam, tersesat saat melakukan pendakian


Gunung Raung. Perbekalan yang telah habis mengakibatkan mereka tidak
makan selama 3 hari. Pada hari ke-5, mereka ditemukan warga dalam kondisi
lemah dan tidak bertenaga. Tubuh mereka kehabisan cadangan glukosa
untuk sumber energi. Mereka dibawa ke RS, kemudian diberikan asupan
makanan sebagai sumber energi. Setelah beberapa hari, kondisi mereka
membaik dan diperbolehkan pulang.
Bagaimana cara tubuh mempertahan energi pada saat tidak ada asupan
makanan?
IDENTIFIKASI KATA
SULIT
1. Glukosa : Glukosa merupakan senyawa aldosa
dengan enam atom karbon sebagai suatu
monosakarida. Glukosa merupakan produk akhir
pencernaan karbohidrat dan sumber energi utama
untuk organisasi hidup (Dorland, 2002).

2. Cadangan glukosa : suatu hasil akhir metabolisme


karbonhidrat yang di simpan di hati dan otot dalam
bentuk glikogen.
A6
3. Energi : tenaga yang dapat diubah menjadi gerak,
untuk mengatasi hambatan, atau mempengaruhi
perubahan fisik; kemampuan untuk melakukan kerja
(Dorland, 2015)
1. 2. 3.
Bagaimana cara Mengapa mereka Mengapa
P tubuh mempertahan dapat bertahan kekurangan
E energi pada saat selama 3 hari? cadangan glukosa
R tidak ada asupan dapat membuat
makanan? kondisi tubuh
T
lemah?
A

N
5. 6.
Y 4.
A Apakah dataran Berapa lama
Mengapa asupan tinggi perkiraan cadangan
A makanan berperan mempengaruhi glukosa habis?
N sebagai sumber kurangnya glukosa
energy? untuk sumber
energy?
1. Tubuh dapat mempertahankan energi 2. karena glukosa merupakan produk akhir
dengan cara menggunakan cadangan makanan pencernaan karbohidrat dan sumber energi
utama yang disebut metabolism glikogen, yang utama untuk organisasi hidup itulah yang
mana metabolism glikogen disimpat didalam menyebabkan tubuh akan terasa lemah jika
otot dan hati. Kemudian, setelah cadangan kekurangan glukosa maupun cadangan
utama hamper habis, tubuh akan menggunakan gukosa.
lemak dan protein sebagai sumber energi.

STROMING)
JAWABAN (BRAIN
3. Karena glukosa berasal dari makanan, 4. Tergantung pada:
glukoneogenesis, dan glikogenolisis. Makanan ketika
dikunyah akan bercampur dengan saliva yang terdiri · Aktivitas yang dilakukan orang
atas enzim pencernaan ptialin yang terutama tersebut
diekskresi oleh kelenjar parotis. Enzim ini · Berat badan
menghidrolisis karbohidrat menjadi disakarida dan
· Kondisi lingkungan
polimer glukosa kecil lainnya. Selanjutnya, pencernaan
karbohidrat dilakukan oleh amilase pankreas yang · Kondisi imun tubuh
mengandung sejumlah besar alpha amilase. Enterosit · Menurut teori, cadangan glukosa akan
pada vili usus halus mengandung enzim laktase, habis +/- 10 – 18 jam
sukrase, maltase, alpha dekstrinase. Enzim–enzim ini
mampu memecah disakarida dan unsur polimer
glukosa kecil menjadi monosakarida, galaktosa,
fruktosa, dan glukosa (Guyton and Hall, 2007). Glukosa
dan galaktosa diserap oleh transpor aktif sekunder
sementara fruktosa diserap ke dalam darah melalui
difusi terfasilitasi (Sherwood, 2001). Hasil akhir dari
pemecahan ini adala ATP yaitu sumber energy tubuh.
HIPOTESIS

Sekelompok mahasiswa pencinta alam, tersesat saat melakukan pendakian


Gunung Raung. Perbekalan yang telah habis mengakibatkan mereka
tidak makan selama 3 hari, Menurut teori, cadangan glukosa akan
habis ±10 sampai 18 jam. Pada hari ke-5, mereka ditemukan warga
dalam kondisi lemah dan tidak bertenaga. Faktor yang mempengaruhi
mempercepat habisnya cadangan energi yaitu, aktivitas dan kondisi
lingkungan.

Tubuh dapat mempertahankan energi saat tidak ada asupan makanan


dengan menggunakan cadangan utama yang terdapat pada hati dan
otot dalam bentuk glikogen. Kemudian, apabila cadangan utama habis
maka tubuh akan menggunakan lemak dan protein sebagai sumber
energi.
BELAJAR
SASARAN
LO 1. 2. Mempelajari dan 3. Mempelajari
Memahami metabolism dan memahami
Mempelajari dan Memahami
gluconeogenesis cara
metabolisme glikogenolisis
mempertahanka
n keseimbangan
energi

2.3. Menjelaskan
2.1 Menjelaskan
proses
substrat
pembentukan
glukoneogenesis
glukosa

1.1 Menjelaskan tentang 1.2 Menjelaskan 2.2 Menjelaskan siklus 2.4 menjelaskan
proses pemecahan krebs regulasi
glikogen
glikogen glukoneoginesis
1.1 Menjelaskan tentang
glikogen
Glikogen adalah karbohidrat penyimpanan utama dengan
polimer bercabang α-D-glukosa. Penyimpanan cadangan
utama terdapat di hati dan otot. Kandungan di hati adalah 6%
dan di otot 1%.

Sumber: Harper edisi 30

Struktur glikogen sangat bercabang yang


menyediakan banyak tempat untuk
glikogenolisis yang memungkinkan
pelepasan cepat glukosa-1-fosfat untuk
aktivitas otot
1.2 Menjelaskan
Proses Pemisahan
Glikogen
Glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen menjadi glukosa
yang terjadi terutama di hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan
cadangan makanan hewan yang tersusun atas molekul glukosa yang
disatukan dengan ikatan α 1-4 glikosidik (untuk rantai lurus), dan ikatan α
1-6 glikosidik untuk titik cabang. Glikogen merupakan polisakarida yang
memiliki banyak sekali percabangan, hal tersebut diperlukan agar
glikogen dapat disimpan dengan maksimal di dalam sel.
Glikogen akan dipecah apabila kadar gula dalam darah rendah dan ketika
sedang berolahraga. Glikogenolisis dipicu oleh kerja hormon adrenalin
dan glukagon, berkebalikan dengan insulin yang akan mempengaruhi
pembentukan glikogen melalui glikogenesis. Proses pemecahan glikogen
melibatkan 3 jenis enzim yaitu glikogen fosforilase, transferase, dan
debranching enzyme.

Enzim glikogen fosforilase
akan menambahkan fosfat
anorganik dan membebaskan

dalam sel :
Proses yang terjadi di
glukosa dalam bentuk
Glukosa 1-Fosfat.
Pemecahan ini akan terus
berlangsung hingga tersisa
kurang lebih 4 residu glukosa
dari titik cabang.

Enzim transferase akan


memindahkan 3 residu
glukosa menuju ujung
cabang yang lain, proses ini
akan menyisakan satu residu
glukosa pada titik cabang
yang terikat dengan ikatan α
1-6 glikosidik.

Debranching enzyme atau enzim pemecah cabang (α 1-6


Glukosidase) akan membebaskan glukosa pada titik cabang
dan melepaskannya dalam bentuk glukosa (bukan glukosa 1-
fosfat seperti pada reaksi pertama).
Proses glikogenolisis berakhir pada tahapan diatas,
namun hasil pemecahan glikogen yang berupa
glukosa 1-fosfat akan mengalami proses lebih lanjut
agar dapat berubah menjadi glukosa.

Enzim fosfoglukomutase akan mengkatalisis reaksi isomerasi Glukosa 1-


fosfat menjadi Glukosa 6-fosfat. Dalam hati dan ginjal Glukosa 6-fosfat akan
mengalami pelepasan fosfat dan berubah menjadi Glukosa. Namun di dalam otot
Glukosa 6-fosfat akan langsung masuk reaksi glikolisis untuk diolah menjadi
energi dalam bentuk ATP.
Glikogen yang dipecah di dalam hati digunakan untuk mempertahankan kadar
gula dalam darah tetap normal, sedangkan glikogen dalam otot akan digunakan
untuk memproduksi energi. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari
massa total hati, sedangkan otot hanya mampu menyimpan kurang dari 1% dari
massa otot tersebut.
glukoneogenesis
substrat
2.1 Menjelaskan
Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup
semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk
mengubah senyawa non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen.
Substrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik,
laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama
yang terlibat, Karena kedua organ tersebut mengandung komplemen
enzim-enzim yang diperlukan.

Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat


karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam makanan.
Kadar glukosa darah di bawah nilai yang kritis akan menimbulkan
disfungsi otak yang dapat mengakibatkan koma dan kematian.

Substrat untuk glukoneogenesis adalah :


Asam laktat yang berasal dari otot, sel darah merah, medulla dari
glandula supra-renalis,retina dan sumsum tulang. Gliserol, yang
berasal dari jaringan lemak. Asam propionat, yang dihasilkan dalam
proses pencernaan pada hewan memamah biak. Asam amino
glikogenik 21
REGULASI
GLUKONEOGENESIS
krebs
tentang siklus
2.2 Menjelaskan
Siklus krebs disebut juga sebagai siklus asam
sitrat,yaitu serangkaian reaksi kimia dalam
sel pada mitokondria yang berlangsung
secara berurutan dan berulang.Molekul
Acetyl CoA yang merupakan produk akhir
dari proses konversi Pyruvate kemudian akan
masuk kedalam siklus asam sitrat atau siklus
krebs.Secara sederhana persamaan reaksi
untuk 1 siklus krebs dapat dituliskan :
Proses konversi yang terjadi pasa siklus
krebs berlangsung secara aerobic di
mitokondria dengan bantuan 8 enzim.Inti
dari proses ini untuk mengubah 2 atom
karbon yang terikat di dalam molekul
Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon
dioksida (CO2),membebaskan koenzim A
serta memindahkan energi yang dihasilkan
pada siklus ini ke dalam senyawa
NADH,FADH2, dan GTP.
is
Glukoneogenes
Regulasi
Menjelaskan
2.3
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa
dari senyawa bukan karbohidrat, contohnya
asam laktat dan beberapa asam amino.
Karena senyawa yang digunakan bukan
karbohidrat, maka sumber karbonnya
adalah sejumlah senyawa glukogenik
terutama berasal dari asam amino-L, laktat
atau gliserol. Proses ini terjadi jika makanan
yang dimakan tidak cukup mengandung D-
glukosa yang dapat menyebabkan turunnya
kadar glukosa darah.
is
Glukoneogenes
Untuk
Prekursor
Glikolisis menghasilkan sejumlah besar laktat di otot, sel darah
merah dan sel-sel lain yang kekurangan mitokondria atau yang LAKTAT
memiliki konsentrasi oksigen yang rendah.laktat dilepaskan otot
rangka selama bekerja. Setelah dibawa ke hati, laktat diubah
menjadi piruvat oleh laktat dehidrogenase dan kemudian menjadi
glukosa oleh glukoneogenesis.

ASAM AMINO Sebagian besar asam amino dikatabolisis ke piruvat


atau zat perantara pada siklus asam sitrat.Produk akhir
Mercury is the closest planet pada jalur katabolisis ini dapat berfungsi langsung
to the Sun and the smallest
one in the Solar System
sebagai prekursor pada sintesis glukosa 6 - fosfat
dalam sel yang mampu melakukan glukoneogenesis.
GLISEROL
Propionate dan Laktat Gliserol dari metabolisme lemak dalam jaringan
adiposa, diangkut ke hati dalam darah
Pada sapi, domba, jerapah, rusa, dan unta, propionat dan laktat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dalam rumen (lambung berbilik) yang kemudian diubah menjadi gliserol - 3 - fosfat
diserap dan masuk ke jalur glukoneogenesis.Propionat diubah menjadi oleh gliserol kinase yang hanya ada dalam
propionil KoA lalu menjadi suksinil CoA.Suksinil CoA adalah perantara hati.Oksidasi gliserol - 3 - fosfat untuk
dari siklus asam sitrat yang dapat dimetabolisme menjadi
membentuk DHAP terjadi ketika konsentrasi
oksaloasetat.Laktat dari rumen dioksidasi menjadi piruvat.
NAD+ sitoplasma relatif tinggi.
Satuan energi biasa dinyatakan dalam unit panas dengan satuan

Keseimbangan Energi
Memahami Cara Menjaga
3. Mempelajari dan
kilokalori (kkal). Satu kilokalori adalah sejumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu air seberat 1 kg sebesar 10 C.
Istilah kilokalori digunakan untuk menyatakan energi jumlah kilokalori,
sedangkan kalori digunakan untuk menyatakan energi secara umum.
Adapun energi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi metabolisme
basal (kebutuhan dasar), energi karena melakukan olahraga dan
aktivitas.

Angka metabolisme basal (AMB) adalah kebutuhan minimal energi


untuk melakukan proses tubuh yang vital.m Kegiatan vital meliputi
mempertahankan tonus otot, system peredaran darah, pernapasan,
kelenjar juga untuk metabolisme dalam sel dan mempertahankan
suhu tubuh. Angka Metabolisme Basal umumnya dinyatakan dalam
satuan kilokalori untuk setiap kilogram berat badan per jam.
Faktor yang Mempengaruhi Angka Metabolisme Basal
a. Komposisi tubuh
b. Jenis kelamin
c. Sekresi hormone
d. Lamanya waktu tidur
e. Umur
f. Keadaan hamil
g. Status gizi
h. Suhu tubuh
i. Temperature lingkungan
j. Merokok.
KESEIMBANGAN KESEIMBANGAN
ENERGI NETRAL ENERGI POSITIF

Keseimbangan yang terjadi apabila Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah


energi yang masuk ke dalam tubuh energi yang masuk tubuh lebih besar
sama persis dengan energi yang daripada energi yang keluar. Energi yang
keluar. Pada kondisi ini berat badan masuk ke dalam tubuh dan tidak digunakan
akan tetap. akan disimpan di dalam tubuh, terutama
sebagai jaringan adiposa, sehingga berat
badan bertambah.
KESEIMBANGAN
ENERGI NEGATIF

Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah


energi yang masuk tubuh lebih kecil daripada
energi yang keluar. Kondisi ini mengakibatkan
tubuh harus menggunakan energi cadangannya
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas, sehingga
berat badan akan berkurang.
Salah satu parameter keseimbangan energi dapat ditentukan
oleh berat badan ideal dan Indeks Masa Tubuh (IMT). Berat
badan ideal tersebut tergantung dari besar kerangka dan
komposisi tubuh yang ditentukan otot dan lemak. Indeks Masa
Tubuh (IMT) dapat dihitung dengan membagi berat badan
dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.

IMT dapat dikategorikan sebagai berikut :


· Di bawah 18,5 : Berat badan kurang
· 18,5 – 22,9 : Berat badan normal
· 23 – 29,9 : Berat badan berlebih
(kecenderungan obesitas)
· 30 ke atas : Obesitas
Konsumsi energi yang tidak seimbang akan
menyebabkan keseimbangan positif dan
negative. Kelebihan energi dari energi yang
dikeluarkan akan diubah menjadi lemak, dan
akan menyebabkan kegemukan. Kegemukan
berisiko terhadap diabetes mellitus, hipertensi,
kanker, jantung koroner, dan usia harapan hidup
lebih pendek. Sebaliknya, bila asupan lebih
energi kurang dari yang dikeluarkan, terjadi
keseimbangan negative. Akibatnya, berat badan
rendah

Berikut cara agar dapat mempertahankan


energi dalam bentuk normal (netral) :

1. Pastikan apa yang dikonsumsi sesuai dengan


kebutuhan
2. Pastikan membaca label makanan
3. Lakukan aktivitas fisik/ olahraga secara rutin
DAFTAR PUSTAKA

● Rodwell. Victor. W, Biokimia harper (30 ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2017
● Dorland, W.A. Newman, 2002, Kamus Kedokteran Dorland, alihbahasaHuriwatiHartanto,
A6
dkk., edisi 29, ECG, Jakarta.
● Cree, Laurie. 2005. Sains dalam Keperawatan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
● Jawetz,M.&Adelberg. 1996.Mikrobiologi Kedokteran,18-19. EGC : Jakarta.
● Montgomery, Conway, Spector. 1993. Biokimia. Binarupa Aksara : Jakarta.
● Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper, Edisi XXV. Penerjemah Hartono
Andry, EGC : Jakarta.
● Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar-dasar Biokimia.UI Press : Jakarta.
● Refika, dewi. 2013. Makalah biokimia tentang glukoneogenesis,(Online). http://refika-dewi.academiacom.
● Stryer L. 1996. Biokimia Edisi IV. Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI). EGC :
Jakarta.
● Supardan. 1989. Metabolisme Karbohidrat.Lab. Biokimia Universitas : Brawijaya.
● Yazid, Eisten. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis. CV Andi Offset :Yogyakarta.
● Syafriani, SKM, M.KES.2018. Keseimbangan Energi. STIKES TUANKU TAMBUSAI. Riau.
● Angga.2016.Keseimbangan Energi Cegah Terjadinya Obesitas. Universitas Brawijaya
ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai