Anda di halaman 1dari 28

1

PERAN APOTEKER DALAM PELAKSANAAN


PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA

PADA ACARA PELANTIKAN DAN SEMINAR


PD-IAI SULAWESI TENGGARA

Minggu, 15 Februari 2019


Hotel Clara, Kendari

Drs. Muhammad Yahya, Apt. Sp.FRS


Masalah Global
2

overuse
misuse
underuse

Mikroba Resisten
MASALAH GLOBAL
3

KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA


MENGAPA
4
MENJADI MASALAH GLOBAL ?

1. kasus infeksi akibat bakteri resisten terjadi meluas di


seluruh negara
2. kegagalan pengobatan infeksi akibat bekteri resisten
menimbulkan masalah: kematian, morbiditas dan
masalah sosial
3. mengatasi infeksi bakteri resisten memerlukan biaya
tinggi
4. penemuan antibiotik baru sangat lambat

(WHO-2015)
Kecepatan
penemuan
antibiotik

Timbulnya
resistensi
kuman

- Post antibiotic era


- Kembali ke zaman
pra antibiotik
- Peningkatan kematian
karena penyakit infeksi
Bagan
Spekulatif Waktu
5
Bagan Spekulatif. Prof.dr. Karjadi SpAnK
Kecepatan
GOAL PPRA
penemuan
antibiotik

Timbulnya
resistensi
kuman

prevalensi
AMR

Peran NAKES (dokter,


farmasis,perawat) dan
Bagan Komunitas
Spekulatif Waktu
6
Mekanisme Resistensi
7
Selective Pressure

ANTIBIOTIK
Mekanisme Resistensi
8
Selective Pressure

ANTIBIOTIK
Mekanisme Resistensi
9
Selective Pressure
Strategi Pengendalian Resistensi
Antimikroba
10

mencegah selective Antibiotik bijak


pressure / Rasional

mencegah kewaspadaan
Penyebaran universal
Penggunaan Obat Secara Rasional
11

8 Benar
5. Benar saat dan lama
1. Benar diagnosa
penggunaan
2. Benar indikasi 6. Benar rute

3. Benar obat 7. Benar informasi

4. Benar dosis 8. Benar dokumentasi

1 Waspada efek samping


Penyebaran dan Pencegahan
12

Penyebaran Pencegahan
 Air  Masker
 Droplets  Cuci-tangan
 Contact  Sabun/Antiseptik
 Water  Sarungtangan
 Food  Jarum suntik
 Blood  Kelambu/Vektor kontrol
 Vector  Isolasi

Cuci Tangan
Antiseptik : 20-30 detik
Sabun : 40-60 detik
The 5 moments for Hand Hygiene
Langkah Cuci Tangan
14
Regulasi
15

PMK No 8 Th 2015 Ps 6
PRA di RS

PP No 51 Th 2009 Ps 24 (c)
Pekerjaan Kefarmasian

KMK No HK.01.07/MENKES
/689/2017 Fornas
PMK no.8/2015: Pasal 6
16

1. Setiap rumah sakit HARUS melaksanakan Program


Pengendalian Resistensi Antimikroba secara optimal.
2. Pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a. pembentukan tim pelaksana Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba;
b. penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik;
c. melaksanakan penggunaan antibiotik secara bijak
d. melaksanakan prinsip pencegahan pengendalian
infeksi
PP No 51 Th 2009 Ps 24 (c)
17

 Menyerahkan obat keras, Narkotika dan


psikotropika kepada masyarakat atas resep
dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Peran Apoteker dlm PPRA
18

 Menjadi Tim PPRA


 Mengelola ketersediaan dan mutu antibiotik
 Terlibat dalam tata laksana pasien infeksi
 Pengkajian peresepan antibiotik
 Pengendalian penggunaan antibiotik
 Monitoring pemberian antibiotik
 Memberi informasi dan edukasi penggunaan
antibiotik
 Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik
Tim/ Komite PRA di RS, terdiri dari unsur:
(PMK No.8/2015, pasal 8)

19
Siklus Implementasi PRA
20

Guideline
update

Surveilance Sosialisasi

Guideline Implementasi
update Dep./SMF
Surveillance
21

Kuantitatif

Penggunaan AB

Evaluasi Kulaitatif

Pola Mikroba
Banner Cara Penulisan
Instruksi Terapi Obat

 Instruksi pemberian dan penghentian


antibiotik harus dicatat di:
 Rekam Pemberian Obat (RPO) di
RM 11
 Ditulis keterangan indikasi: empiris
atau definitif atau profilaksis

 Penulisan instruksi harus jelas dan


lengkap

22 KPRA RSUD Dr.Soetomo


Contoh Penulisan Instruksi Terapi Obat di
RPO (RM 11)
23

Injeksi Ceftriaxone 1 gram


IV drip dalam Natrium
Chlorida 0,9% 100mL
selama 30 menit tiap 12 jam
(Empiris)

Parasetamol tablet 500 mg


PO, tiap 6 jam prn panas,
dosis maksimal 2 gram/hari

KPRA RSUD Dr.Soetomo


24

• Penyerahan Anitibiotik atas resep Dr

• Pengkajian Resep dan Dispensing

• Edukasi ttg Pengendalian Resistensi


Antimikroba : CBIA , GeMa CerMat
PMK No 35 Th 2014 Ps 3 (3)
25

Pelayanan Farmasi Klinik sebagaimana yang


dimaksud pada ayat (1) Huruf (b) meliputi :
a. Pengkajian resep

b. Dispensing

c. pelayanan informasi obat


d. Konseling

e. Pelayanan kefarmasian di Rumah (Home

Pharmacy care)
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO)

g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)


Resep
26

Pengkajian Resep
Syarat Administrasi Syarat Farmasi Syarat Klinis
 Nama, Umur, Jenis  Bentuk dan Kekuatan  Indikasi dan Waktu
Kelamin dan BB Sediaan penggunaan
 Nama, Nomor, Ijin,  Dosis dan Jumlah Obat  Duplikasi Terapi
Alamat dan Paraf Dr
 Tanggal Resep Aturan, Cara  Alergi, Interaksi dan
Penggunaan Efek Samping
 Ruangan Asal Resep  Kontra Indikasi
 Efek Aditif

VALIDASI INTERPRETASI
Dispensing
27

Validasi
Interpretasi,

Menyiapkan/meracik obat
Memberikan label/etiket

Menyerahkan obat disertai informasi

Dokumentasi
28

Anda mungkin juga menyukai