Definisi :
Munculan Klinis :
• Sering berkemih secara involunter
• Kapasitas kecil < 300 cc
• Sejumlah kecil
• Disertai oleh spasme ekstremitas bawah
• Sensasi bladder hilang
• Pengosongan kemih bisa dicetuskan oleh
rangsangan kulit pada perineum atau genitalia
• Mudah UTI
Kerusakan dibawah Pusat Miksi Sacral
Inkontinensia overflow
Tonus sphincter menurun
Sensasi (ingin berkemih) tak ada
Tanda LMN pada ekstremitas bawah
2. Flaksid
• Lesi lower motor
neuron
• Bladder terus diisi dan
membesar (ektens)
• Urine terkumpul dan
bisa tejadi
pengosongan tapi tidak
komplit (overflow)
– Menyebabkan
banyaknya residu
urine potensi
untuk infeksi.
Evaluasi Neurogenic Bladder
• Anamnesa
- Ada tidaknya rasa ingin berkemih
- Frekwensi dan volume urine saat berkemih
- Seberapa besar adanya kontrol berkemih
secara volunter
- Apakah ada demam atau hematuria
- Apakah ada tanda tanda keterlibatan
ekstremitas bawah (UMN atau LMN)
Penanganan
Farmakoterapi :
- Anticholinergic :
Tropan (oxybutynine)
Roliten (teltoredine)
Probanthin
Pengeluaran Urine terus menerus
Sphinctertomy
Rhizotomy (S3-4)
Table 1 Causes of neurogenic bladder dysfunction [8].