Komunikasi Lansia
Komunikasi Lansia
LANSIA
Ma. Gerontik
LEARNING OBJECTIVE
2
KARAKTERISTIK LANSIA
3
Batasan Lansia:
Lansia (WHO)
a. Middle age : 45-59 th
b. Elderly (lansia) : 60-70 th
c. Old (lansia tua) : 75-90 th
d. Very Old (lansia sangat tua): >90th
11/20/2019
mudah jatuh nyeri pada sendi pinggul
mudah lelah
BB menurun
nyeri dada
KRONIS
GANGGUAN JIWA DAN PENYAKIT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA,
sukar menahan buang air
kekacauan mental
kecil
sesak nafas saat melakukan kerja
fisik sukar menahan buang air
berdebar-debar (palpitasi) besar
pengembangan kaki bagian bawah gangguan/sulit tidur
nyeri pinggang atau punggung keluhan perasaan dingin
sakit kepala
kesemutan pada anggota
keluhan pusing-pusing
badan
mudah gatal-gatal
5
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI PADA LANSIA
6
GEJALA-GEJALA PENOLAKAN LANSIA YG MENYEBABKAN GAGALNYA
KOMUNIKASI DENGAN LANSIA:
11/20/2019
Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala,
perkembangan serta keterangan yang diberikan
petugas kesehatan
KRONIS
GANGGUAN JIWA DAN PENYAKIT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA,
Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian
rupa, shg diterima keliru
Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit
Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara
umum
Menolak nasehat-nasehat, ex: tirah baring, ganti
posisi
7
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
PADA LANSIA
8
HAMBATAN KOMUNIKASI PADA LANSIA
11/20/2019
keterbatasan fisik (aging process) ----> penurunan
fungsi pendengaran, mata kabur, gigi tidak ada,
KRONIS
GANGGUAN JIWA DAN PENYAKIT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA,
suara melemah
internal distraksi
sensory overload
gangguan neurologi
defisit pengetahuan
hambatan verbal
perbedaan budaya
9
CARA MENGATASI HAMBATAN
KOMUNIKASI PADA LANSIA
duduk berhadapan
pelihara kontak mata
mendengarkan
gunakan kata-kata sederhana, pendek dan singkat
fokus pd satu pembicaraan
pendekatan psikologis
abstrak
mengarah pada perubahanperilaku
13
pendekatan sosial
utk meningkatkan keterampilan berinteraksi dgn
lingkungan
diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain
pendekatan spiritual
memberikan kepuasaan batin dalam hubungannya dgn
tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien
dalam keadaan sakit atau mendekati kematian
efektif pada klien yg memiliki kesadaran tinggi dan latar
belakang agaman yg baik
14
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
11/20/2019
1. sistem kardiovaskuler
a. perubahan fisik:penurunan curah jantung,
KRONIS
GANGGUAN JIWA DAN PENYAKIT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA,
frekuensi janutung dan volume sekuncup tidak
meningkat dengan kebutuhan maksimal,
kecepatan pemulihan jantung lebih lambat,
peningkatan tekanan darah.
b. Keluhan:Lansia sering mengalami keletihan
dengan peningkatan aktivitas ----> penurunan
kemampuan merespon stress, depresi, ansietas.
15
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
2. sistem pernafasan
a. perubahan fisik:peningkatan volume residual
paru, penurunan kapasitas vital, penurunan
pertukaran gas dan kapasitas difusi,penurunan
efisiensi batuk.
b. Keluhan: lansia sering mengalami keletihan
dan sesak nafas setelah beraktifitas,
gangguan penyembuhan jaringan dan susah batuk
efektif.
16
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
3. sistem integumen
a. perubahan fisik:penurunan perlindungan
terhadap trauma dan pajanan matahari,
penurunan perlindungan terhadap suhu ekstrim,
berkurangnya sekresi minyak alami dan
keringat
b. Keluhan: Kulit lansia tampak tipis dan
keriput, tidak tahan panas, dan mudah cedera.
17
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
4. sistem reproduksi
a. perubahan fisik pada wanita:penurunan
elastisitas vagina serta penurunan sekresi
vagina --> nyeri saat berhubungan seksual,
gatal, iritasi serta orgasme melambat
b. perubahan fisik pada pria: penurunan ukuran
penis dan testis, ereksi dan pencapaian
orgasme melambat.
18
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
5. sistem muskuloskeletas
a. perubahan fisik:kehilangan kepadatan tulang,
kehilangan ukuran dan kekuatan otot serta
degenerasi tulang rawan sendi
b. keluhan:penurunan pada tinggi badan, rentan
mengalami fraktur, kifosis, keluhan nyeri
punggung bahkan sampai kehilangan kekuatan,
fleksibilitas, dan ketahanan ----> nyeri
sendi.
19
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
6. sistem genitourinarius
a. perubahan fisik:penurunan kapasitas kandung
kemih, keterlambatan rasa ingin berkemih
b. Keluhan: retensi urin, kesulitan berkemih,
urgensi, frekuensi, dan inkontinensia urin.
20
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
7. sistem gastrointestinal
a. perubahan fisik:penurunan salivasi, kesulitan
menelan makanan, perlambatan pengosongan
esofagus dan lambung serta penurunan
motilitas GI
b. keluhan: mulut kering, sesak, nyeri ulu hati,
dan gangguan pencernaan, konstipasi,
flatulens, dan ketidaknyamanan abdomen.
21
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
8. sistem saraf
a. perubahan fisik:penurunan kecepatan konduksi
saraf, cepat bingung saat sakit fisik dan
kehilangan orientasi lingkungan, penurunan
sirkulasi serebral, respon dan reaksi
melambat
b. keluhan: bingung, mudah pingsan, kehilangan
keseimbangan.
22
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
9. sistem indera khusus
a. perubahan penglihatan:berkurangnya kemampuan
memusatkan pada benda dekat, ketidakmampuan
menerima cahaya yang menyilaukan, kesulitan
menyesuaikan terhadap perubahan intensitas
cahaya, penurunan kemampuan membedakan warna
b. perubahan pendengaran:penurunan kemampuan
mendengar suara dengan frekuensi yang tinggi.
c. perubahan kecap dan penghidu: penurunan
kemampuan pengecapan dan penciuman
23
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA
9. kehilangan
a. merupakan situasi yang aktual dan potensial
dimana seseorang atau objek yang dihargai
tidak dapat dicapai atau diganti sehingga
dirasakan tidak berharga seperti semula
b. perubahan fisik dan kehilangan pasangan atau
orang yang dicintai bisa membuat lansia
depresi.
c. perubahan kecap dan penghidu: penurunan
kemampuan pengecapan dan penciuman
24
PRINSIP KOMUNIKASI PADA LANSIA
menjaga lingkungan yang tenang (tidak bising)
menjadi pendengar setia
menjamin alat bantu dengar berfungsi dengan baik
yakinkan kacamata bersih dan pas
jangan berbicara dengan keras atau berteriak
bicara langsung dengan telinga
berdiri didepan klien
pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana
beri kesempatan klien untuk mengenang
mendorong keikutsertaan klien dalam aktivitas sosial
membuat rujukan pada terapi wicara dan kegiatan sosial sesuai
kebutuhan
berbicara pada tingkat pemahaman klien 25
selalu menanyakan respon, terutama ketika mengajarkan tugas atau
keahlian
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PADA LANSIA
saling mengenalkan nama dan jabat tangan, panggil klien dengan
sapaan hormat dan nama panggilan lengkap
gunakan sentuhan untuk memperkuat pesan verbal dan komunikasi
non verbal
menjelaskan tujuan dari pertemuan, diskusi hanya satu topik
dimulai dengan pertanyaan sederhana dan gunakan bahasa yang
sering digunakan klien secara singkat dan terstruktur
gunakan pertanyaan terbuka-tertutup dan ciptakan suasana yang
nyaman
klarfikasi pesan secara periodik, validasi pemahaman klien
pertahankan kontak mata dan tingkatkan perhatian
empati, dan jaga selalu privasi klien
minta izin sebelum menanyakan status mental, memori, dan
kemampuan kognitif lain 26
tuliskan perintah atau hal-hal penting lain untuk diingat klien
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA DENGAN MASALAH GANGGUAN
PENDENGARAN
28
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA DENGAN MASALAH GANGGUAN
PENGLIHATAN:
31
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA YANG MENUNJUKKAN KEMARAHAN:
32
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA YANG MENGALAMI KECEMASAN:
33
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA YANG MENUNJUKKAN PENOLAKAN:
34
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA YANG MENGALAMI DEPRESI:
35
DIAGNOSA KEPERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH
KOMUNIKASI
Ganguan Memori
Gangguan komunikasi verbal
Isolasi sosial
36