Pembuatan Lumpia
Pembuatan Lumpia
XI IPS 2
Prakarya
Latar Belakang “lumpia”
Lumpia atau terkadang dieja sebagai lun pia bahasa Inggris: long pia) adalah sejenis jajanan
tradisional Tionghoa. Lumpia yang dikenal oleh orang Indonesia merupakan lafal Bahasa Hokkian. Lumpia terdiri
dari lembaran tipis tepung gandum yang dijadikan sebagai pembungkus isian yang umumnya adalah rebung, telur,
sayuran segar, daging, atau makanan laut. Di Indonesia, lumpia dikenal sebagai jajanan khas Semarang dengan tata
cara pembuatan dan bahan-bahan yang telah disesuaikan dengan tradisi setempat.
Makanan khas kota Semarang ternyata memiliki kisah menarik di baliknya. Lumpia hadir pertama kali
pada abad ke 19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa – Jawa yang serasi dalam
cita rasa. Semua bermula dari saat Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian, memutuskan untuk tinggal dan menetap di
Semarang dengan membuka bisnis makanan khas Tiong hoa berupa makanan pelengkap berisi daging babi dan
rebung. Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Mbak Wasih, orang asli Jawa yang juga berjualan makanan
yang hampir sama hanya saja rasanya lebih manis dan berisi kentang juga udang.
Seiring waktu bejalan, mereka bukannya bermusuhan, malah saling jatuh cinta dan kemudian menikah.
Bisnis yang dijalankan pun akhirnya dilebur menjadi satu dengan sentuhan sentuhan perubahan yang malah makin
melengkapi kesempurnaan rasa makanan lintas budaya Tiong Hoa – Jawa. Isi dari kulit lumpia dirubah menjadi ayam
atau udang yang dicampur dengan rebung serta dibungkus dengan kulit lumpia. Keunggulannya adalah udang dan
telurnya yang tidak amis, rebungnya juga manis, serta kulit lumia yang renyah jika digoreng. Jajanan ini biasanya
dpasarkan di Olympia Park, pasar malam Belanda tempat biasa mereka berjualan berdua. Oleh karena itu makanan
ini dikenal dengan nama Lumpia. Usahanya makin besar, hingga dapat diteruskan oleh anak anaknya, mereka adalah
Siem Gwan Sing, Siem Hwa Noi yang membuka cabang di Mataram dan Siem Swie Kiem yang meneruskan
usaha warisan ayahnya di Gang Lombok no. 11. Dan juga Siem Siok Lien, anak dari Siem Swie Hie yang lebih
dikenal dengan nama Lumpia Mba Lien di Pemuda dan Pandanaran.
Lumpia
Alat dan
bahan
Lumpia untuk 10 porsi Bumbu Halus dan Saos Bawang
1. Panaskan minyak lalu tumis bawang bombai hingga layu. Masukkan bumbu halus lalu tumis
hingga matang dan harum.
2. Masukkan ayam dan udang, aduk rata dan masak hingga berubah warna.
3. Masukkan rebung, saus tiram, kecap inggris, kecap manis, gula dan kaldu bubuk. Aduk rata.
4. Masukkan telur orakarik. Masak hingga matang dan rebung setengah kering. Koreksi rasanya.
5. Beri irisan daun bawang sesaat sebelum diangkat, aduk rata. Angkat. Sisihkan.
6. Siapkan perekat kulit. Larutkan tepung terigu dengan air. Sisihkan.
7. Ambil selembar kulit lumpia, beri isian secukupnya. Lipat ke dalam bagian kanan kirinya,
kemudian gulung. Rekatkan ujungnya dengan lem. Lakukan hingga habis.
8. Panaskan minyak banyak. Goreng lumpia hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan
tiriskan.
9. Siap disajikan bersama acar timun dan bawang, cabai rawit dan saus coklat kental.
Gambar lumpia
01 04
03
02 05
BEP Lumpia
—Nadila Febrianti