Mitosis
Replikasi G2
DNA S 6j 4j
M 1j
G1 11j
Transkripsi
DNA RNA
Transkripsi balik
Replikasi DNA Replikasi RNA
• Konservatif
• Semikonservatif
• Dispersif
Percobaan Meselson-Stahl
• 1958: publikasi model replikasi DNA semikonservatif
(Matthew Meselson & Franklin Stahl)
• E. coli di NH4Cl sebagai sumber N
• Dua macam N: 15N & 14N (15N lebih berat daripada 14N)
bukan radioaktif karena stabil
• DNA yang mengandung 14N dibedakan dari yang
mengandung 15N melalui perbedaan kesetimbangan
sedimentasi pada saat disentrifugasi
• Cara
– awal: E. coli dibiakkan di media dengan 15N
– berikutnya: E. coli dibiakkan di media dengan 14N
– DNA E. coli dianalisis melalui sentrifugasi
Percobaan Meselson-Stahl
Interpretasi Percobaan Meselson-Stahl
Vicia faba
MODEL REPLIKASI DNA
REPLIKASI DNA
• Pola semikonservatif
Setiap sintesis utas ganda DNA hanya satu utas
yang dibentuk baru sedangkan yang lain berasal
dari utas lama
• Dimulai dari titik asal replikasi (ori)
Hanya DNA yang mempunyai titik ori (origin of
replication) yang dapat bereplikasi
• Sintesis DNA bergerak dwiarah atau uniarah dengan
pertumbuhan 5-3
•DNA disintesis mulai dari titik Ori ke dua arah
•Nukleotida baru ditambahkan pada ujung 3’OH
• Replikasi berjalan secara bertahap (fragmen Okazaki)
Replikasi berjalan secara bertahap (3 tahap)
1. Pengenalan titik asal replikasi (ori)
•Oleh DnaA dari DNA polimerase
2. Pengudaran pilinan heliks ganda
•Helikase: mengudar pilinan dengan menghilangkan ikatan
H dan memisahkan kedua utas DNA (oleh Rep pada E.
coli)
•Rep (E.coli) oleh rep
•Helikase I (plasmid F) oleh traI
•Helikase II oleh uvrD
•Helikase III
•Girase: menghilangkan tegangan (membuka pilinan ke
arah berlawanan dari pilinan kiri)
•subunit A (gyrA) dan subunit B (gyrB)
•SSBP: melindungi utas tunggal DNA dari renaturasi dan
dari degradasi oleh nuklease, mencegah transkripsi
3. Sintesis nukleotida baru
Inisiasi
RNA primer (RNA pol: rpo; primase: dnaG)
Primosom (praprimosom+primase)
Perpanjangan rantai polinukleotida
DNA pol (I, II, III): polimerase & eksonuklase
DNA pol I eksonuklease 5-3 & 3-5
DNA pol III eksonuklease 3-5
eksonuklease 3-5 ketelitian
eksonuklease 5-3 membersihkan RNA primer
•DNA pol III: enzim inti + holoenzim (celah lebar dari
RNA primer)
•Enzim inti: 3 sub unit (celah sempit)
e (dnaE = polC): polimerisasi (ketelitian)
E (dnaQ): kontrol ketelitian polimerisasi
Q
• Holoenzim: 4 sub unit
b (dnaN)
g (dnaZ)
d (dnaX)
hasil dnaX-Z
• DNA pol I (polA)
mengganti DNA pol III
mengisi celah di antara fragmen okazaki
membuang RNA primer
Penyambungan fragmen okazaki
• ligase (lig)
• energi: NAD (E.coli), ATP (fage & mamalia)
REPLIKASI DNA
• Dimulai dari Ori
• Hanya DNA yang mempunyai titik Ori yang dapat bereplikasi
• Titik Ori adalah runtunan basa yang menjadi tanda (signal)
bagi DNA polimerase untuk memulai replikasi
• Pada E. coli ada satu protein (DnaA) yang berfungsi
mengenali titik Ori pada proses replikasi
• DNA dari spesies asing dapat bereplikasi pada suatu sel
spesies yang lain hanya bila DNA polimerase dari sel tersebut
dapat mengenali Ori dari DNA spesies asing
• Jumlah Ori dalam suatu DNA beragam
– Kromosom bakteri : 1 (satu)
– Kromosom eukariot : banyak
– Plasmid F : Ori-T dan Ori-V
TITIK ORI PADA PROSES REPLIKASI
Ori
Eukariot
Bakteri
Contoh ORI beberapa organisme
PROTEIN DAN ENZIM YANG TERLIBAT DALAM PROSES
REPLIKASI DNA
Utas
leading:
Utas lagging:
sintesis
sintesis
berjalan
berjalan
kontinu Fragmen bertahap
Okazaki
3 5
5 3
Enzim dalam Replikasi
MEKANISME REPLIKASI BERBAGAI JENIS DNA
Dwiarah
Ori
Ori
Ori
Ori Ori
Ori
Ori
Uniarah
MODEL REPLIKASI KROMOSOM EUKARIOT
(Dwiarah, Ori-ganda)
SISTEM KOREKSI DALAM REPLIKASI DNA
(+)
Bentuk Replikatif
(- )
(+)
(+)
(+)
(+)
(- )
(+)
RNA turunan (+)
(+)
Replikasi DNA secara in vitro
•Perbanyakan DNA dg PCR
Primer
Penempelan Primer
DNA cetakan
DNA dNTP
polimerase MgCl2
Sintesis DNA
AMPLIFIKASI DNA DENGAN PCR
Y= X2n
X= 1
n= 4
2
1
Y= 16
4
2