Anda di halaman 1dari 29

FUNGI

FUNGI
Ciri-ciri:
a) tidak berklorofil
b) hidup heterotrof : hanya
memerlukan senyawa organik
Sebagai nutrisinya.
c) ukuran 1-5 µm dan panjang 5-
30 µm,
d) biasanya berbentuk bulat
telur
e) Dinding selnya terdiri dari kitin
atau selulosa
MIKOLOGI
1. Kapang ( Mold)
 Fungi yang berfilamen & multiseluler
 Bersifat aerob sejati

2. Khamir ( yeast)
 Bentuk fungi berupa sel tunggal dengan pembelahan sel
melalui pertunasan
 Bersifat fakultatif ( aerob dan anaerob)
IDENTIFIKASI
 Identifikasi khamir melalui tes biokimia, hampir
sama dengan identifikasi bakteri
 Identifikasi kapang ( mold):
 Morfologi
 Karakteristik koloni
 Spora
Tubuh jamur terdiri atas dua bagian
1. Miselium
2. Spora.
Miselium terbagi dua yakni:
*miselium vegetat : miselium yang tumbuh kebawah
menerobos medium serta berfungsi mengambil makanan
disebut
*miselium reproduktif : miselium yang menghasilkan spora
yang tumbuh meluas ke udara (Jawetz, 1991).
Miselium
 Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang
disebut hyfa
 Lebar hyfa 5-10 µm
 Disepanjang hyfa ada sitoplasma
Spora
 Spora seksual
 Reproduksi seksual ( peleburan 2 nukleus)
 Tahap:
 Plasmogami (penetrasi inti sel (+)ke sitoplasma resipien
 Karyogami(sel(+)dan sel(-) berfusi  zygot haploid
 Meiosis (pembelahan )

 Spora aseksual
 Dibentuk oleh hyfa satu individu fungi
 Askospora
 = spora terbentuk dlm kantung(askus)
 Basidiospora
 = berbentuk gada
 Zigospora
 = berdinding tebal = gametangia
 Oospora
 = spora terbentuk dlm struktur betina
Spora aseksual
 Konidiospora = konidia, konidium kecil/ bersel satu
 Sporangiospora =kantung spora
 Oidium/artrospora = sel yg terbentuk krn terputusnya sel hyfa
 Klamidospora = spora, bersel satu, berdinding tebal
 Blastospora = tunas/ kuncup
Jenis hyfa(hifa)
 Aseptat/senosit = tidak mempunyai
dinding sekat(septum)
 Septat dengan sel uninukleat= sekat
membagi hyfa menjadi ruang-ruang/sel
 Septat dengan sel multinukleat
1. Eukariotik (memiliki inti sel)
2. Umumnya multiseluler, ada juga
yang uniseluler.
3. Reproduksi dengan
pembentukkan spora

4. Tubuh disusun oleh benang –


benang yang disebut hifa. Hifa –
hifa bersatu membentuk miselium.
Ada pula yang miseliumnya
berkembang membentuk tubuh
buah.
Copyright © Sugeng Publishing –
5. Habitat di tempat yang lembab. silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan
bersama
Badan Buah

Sel Penghasil
Hifa Spora

Miselium
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Anggota Fungi mendapatkan nutrisi melalui 3 cara :

1. Saprofit.
Menguraikan sisa bagian makhluk hidup yang sudah mati.

2. Parasit.
Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup.

3. Simbiosis.
Hidup bersama makhluk hidup lainnya.

Cacing
Nematoda
Malang

Hifa

Jamur Parasit
Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Diklasifikasikan berdasarkan cara spora dihasilkan. Ada 4 kelompok
Fungi, yaitu :

1. Zygomicotina
2. Ascomicotina
3. Basidiomicotina
4. Deuteromicotina
Klasifikasi kelas Fungi
1. Phycomycetes
2. Ascomycetes
3. Basidiomycetes
4. Deutromycetespatogen

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contohnya : Jamur tempe / Rhizopus orizae.

Ciri Umum Zygomicotina.

 Heterotrof saprofit
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium.
 Hifa tidak bersekat.
 Spora dihasilkan oleh sporangium.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2
cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan
mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
mendukung

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Siklus Hidup Jamur Rhizopus

1
2
Melakukan Konjugasi Key
Hasil konjugasi menghasilkan
Zigospora Haploid (n)
Heterokaryotic (n + n)

Zigospora tumbuh menjadi


Zigospora dewasa

KONJUGASI

Hifa (+)
Hifa ()
Rhizopus

8
Spora berkecambah
menjadi hifa

REPRODUCTION
SEKSUAL
Sporangium 7
Zygosporangium
Sporangium
Dewasa
memancarkan
spora.

REPRODUKSI
MEIOSIS
ASEKSUAL

Penyebaran
Spora
50 m Hifa

5 Tumbuh dan berkecambah


Membentuk sporangium seksual

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contohnya : Jamur oncom / Neurospora crassa.

Ciri Umum Ascomicotina.

 Heterotrof saprofit
 Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan multiseluler.
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang memiliki
tubuh buah.
 Hifa bersekat.
 Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual dan sel
askus bila spora dihasilkan secara seksual.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
mendukung

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Anggota Jamur Ascomicotina.

(a) Ascomicotina dengan tubuh buah


of Aleuria aurantia.

(b) Tubuh buah


Morchella esculenta, biasanya
tumbuh dekat dengan anggrek.

10 m

(d) Neurospora crassa atau


(c) Tuber melanosporum
jamur oncom (SEM).

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Siklus Hidup Jamur Ascomicotina

Contohnya : Neurospora Key


Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Hifa (-) Diploid (2n)

Reproduksi
Aseksual Konjugasi

Hifa (+) Sel Ascus

Inti melebur
Reproduksi Seksual

Meiosis

Sel Ascus
menghasilkan
spora

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contoh : Jamur Merang / Volvariella volvachea

Ciri Umum Basidiomicotina.

 Heterotrof saprofit
 Multiseluler.
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah.
 Hifa bersekat.
 Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara seksual.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
 mendukung

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contoh Anggota Jamur Basidiomicotina.

b. Dictyphora sp

a. Amanita muscaria), jamur


yang sangat beracun

d. Puffballs memancarkan
sporanya
c. Jamur kayu, tumbuh pada kayu
Yang sudah mati
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina

Konjugasi

Basidiocarp
Hifa (-)

Hifa (+)

Reproduksi Seksual

Sel Basidium dgn Sel Basidium,


basidiospora
penghasil spora
Peleburan Inti
Meiosis

Key
Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Diploid (2n)
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Bawah tudung jamur
Basidiomicotina inilah spora Sel Basidium
dihasilkan oleh sel basidium

Spora

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.

 Semua jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya


dimasukkan ke dalam kelompok ini.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Simbiosis Fungi dengan Algae (Lichen)

 Fungi jenis tertentu dapat bersimbiosis


dengan algae uniseluler membentuk
lichen (lumut kerak).
 Simbiosis ini bersifat menguntungkan.
1. Bagi algae : mendapatkan suplai
air dan mineral.
2. Bagi Fungi : mendapatkan
hasil fotosintesis berupa nutrisi.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Simbiosis Fungi dengan Akar Tanaman (Mikoriza)

 Mikoriza merupakan simbiosis antara fungi dengan akar tanaman.


 Simbiosis ini menguntungkan bagi keduanya.
1. Bagi tanaman : meningkatkan
penyerapan air dan mineral.
2. Bagi fungi : mendapatkan nutrisi
dari tanaman.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
 Peranan Menguntungkan  Peran Merugikan
1. Sebagai pengurai. 1. Menyebabkan penyakit
2. Dapat dikonsumsi. pada manusia.
3. Menghasilkan obat-obatan. 2. Menyebabkan kerusakan
pada tanaman.
4. Dapat meningkatkan
kesuburan tanaman.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama

Anda mungkin juga menyukai