Anda di halaman 1dari 19

Manusia Sebagai Makhluk

Budaya, Perkembangan
Budaya Dan Perubahan Sosial
By : Kelompok II
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang
sangat berbeda dari makhluk lainya.
Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi
dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan
hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut A.Maslow, Kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi
5 tingkatan :
1. Kebutuhan fisiologis ( physiological needs)
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan ( safety dan
security needs)
3. Kebutuhan Sosial ( Social needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualization)
Hakikat dan sifat – sifat khas tersebut dalam pancasiala disebut
sebagai monopluralis, yang terdiri atas :
Monodualis sususnan kodrat manusia
Aspek keragaan,yang meliputi wujud materi
Aspek kejiwaan, yang meliputi : cipta, rasa dan karsa.
Monodualis sifat kodrat manusia
Segi individu
Segi social
Modualis kedudukan kodrat manusia
Manusia sbg makhluk yang berkepribadian merdeka (berdiri
sendiri)
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki
keterbatasan.
Dari interaksi antar manusia yang memiliki sifat – sifat
dan kebutuhan tersebut melahirkan etika yang di
berlakukan. Ada 3 jenis makna etika menurut
Bertens :
Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam
mengatur tingkah laku.
Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral
( kode etik)
Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan
buruk ( filsafat moral).
Dari etika dan tata cara tersebut akan terlahir sebuah budaya,
karena etika – etika tersebut dijalankan dan dilaksanakan sehingga
menjadi sebuah kebiasaan manusia dalam interaksinya.
Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang
diciptakan harus mengandung nilai - nilai etik yang bersifat
universal. Meskipun demikian suatu budaya yang dihasilkan
memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau
ideologi yang diyakini oleh masyarakat tersebut.
Selain etika berbudaya, manusia sebagai makhluk budaya
tentunya memiliki estetika dalam berbudaya. Estetika dapat
dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni yang berkaitan
dengan nilai indah - jelek. Keindahan atau estetika tersebut berifat
subyektif, sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting dari
itu semua adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh
orang lain.
Dalam penciptaan budaya, budaya tersebut haruslah
memanusiakan manusia. Memanusiakan manusia berarti
perilaku manusia untuk menghargai dan menghormati harkat
dan derajat manusia dengan cara tidak menindas sesama, tidak
menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan perilaku
buruk lainnya. Budaya yang memanusiakan manusiadapat
tercapai jika manusia memiliki prinsip, nilai dan rasa
kemanusiaan yang melekat pada dirinya.
Perkembangan Budaya
Budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari Buddhi diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal.
Budaya juga dapat kita artikan sebagai hasil rasa, cipta, dan
karsa manusia.
Hasil dari budaya dinamakan dengan kebudayaan.

Dalam perkembangan budaya terdapat sebuah proses yang


memiliki dinamika dan problematika. Dinamika tersebut
berkembang seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia
sebagi pemilik kebudayaan
Dinamika Kebudayaan
 Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari
generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan dapat melalui :

 Enkulturasi (Pembudayaan)
Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu
dengan system norma, adab dan peraturan hidup dalam kebudyaan
 Sosialisasi (Proses pemasyarakatan)
Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Dalam proses pewarisan budaya terdapat berbagai
masalah, yaitu :
Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika
masyarakat saat sekarang.
Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya
warisan.
Perubahan kebudayaan
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang
saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana
fungsinya tidak sesuai dengan kehidupan.
Contoh : pembangunan , modernisasi
Masalah yang muncul dalam perubahan kebudayaan,
yaitu :
Perubahan bersifat regress (kemunduran)
Perubahan melalui revolusi yang radikal
Penyebaran Kebudayaan (difusi)
Proses menyebarnya unsur - unsur kebudayaan dari suatu
kelompok ke kelompok lain. Penyebaran kebudayaan
tersebut memiliki faktor – faktor maupun aspek yang
perlu di perhatikan. Aspek dan faktor tersebut adalah :
Aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara
keseluruhan, melainkan individual.
Kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik
dengan nilainya, makin tinggi aspek budaya, makin sulit
diterima.
Jika satu unsur budaya masuk, maka akan menarik unsur
budaya lain.
Unsur budaya yg masuk bisa berbahaya bagi masyarakat
yang menerima budaya tersebut
Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada
unsur – unsur sosial masyarakat, termasuk di dalamnya
nilai - nilai, sikap -sikap dan pola perilaku di antara
kelompok -kelompok dalam masyarakat.
Teori – Teori Perubahan Sosial
William F Ogburn mengemukakan ruang lingkup
perubahan - perubahan sosial meliputi unsur – unsur
kebudayaan baik yang material maupun immaterial.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial
sebagai perubahan - perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
Bentuk Perubahan Sosial
Dari perubahan sosial tersebut terdapat berbagai
bentuk perubahan, yaitu :
Perubahan lambat dan perubahan cepat.
Perubahan kecil dan perubahan besar.
Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang
direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki
atau perubahan yang tidak direncanakan
Faktor – Faktor Penyebab Perubahan
Sosial
Sebab – sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri
Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertentangan -pertentangan dalam masyarakat
Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Sebab - sebab yang berasal dari luar masyarakat
Masuknya orang asing atau dari daerah lain
Penemuan - penemuan baru
System informasi yang cepat
Sebab - sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar
manusia
Peperangan
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Jalannya
Proses Perubahan Sosial
Faktor - faktor yang mendorong jalannya perubahan sosial
Kontak dengan kebudayaan lain
Sistem pendidikan yang maju
Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan - keinginan
untuk maju
Toleransi terhadap perbuatan - perbuatan menyimpang
System lapisan masyarakat yang terbuka
Penduduk yang heterogen
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang - bidang kehidupan
tertentu
Orientasi kedepan
Nilai meningkatkan taraf hidup
Faktor - faktor yang menghambat terjadinya perubahan
sosial
Kurangnya berhubungan dengan masyarakat -
masyarakat lain
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Sikap masyarakat yang tradisionalistis
Adanya kepentingan - kepentingan yang telah tertanam
dengan kuat
Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi
kebudayaan
Prasangka terhadap sesuatu yang baru/asing
Hambatan ideologis
Kebiasaan
Nilai pasrah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai