Anda di halaman 1dari 13

CROWD SOURCING, CROWD FUNDING AND

CROWD METHOD UNTUK ADMINISTRASI


PERTANAHAN BERKELANJUTAN
Gagasan Strategi Percepatan Pedaftaran Tanah di
Indonesia
Daftar Inventaris Masalah
Pelaksanaan PTSL
Manajemen sumberdaya agraria
Sistem Informasi yang berkualitas untuk mengatur 1961-1989 11 juta sertifikat
Manajemen pemanfaatan SDA untuk 26 persil daftar
kesejahteraan seluruh tanah
Pertanahan Nasional
masayarakat Indonesia
1992 12 juta dari 56 juta
bidang
Pertumbuhan jumlah bidang 1
Data dan informasi Pendaftaran Tanah juta bidang per tahun (World
Bank, 1994)
bidang tanah seluruh Sistematik Lengkap
Indonesia 20 % terdaftar (perkotaan)
10 % terdaftar (perdesaan)
Strategi (Fitzpatrick 1997: 173).
Percepatan
Pendaftaran Tanah 1994-2001 1,6 juta terdaftar
Administrasi
Sistematik (270 ribu
Pertanahan
pertahun)
Pendaftaran Pendaftaran Tanah 2004-2009 2,4 juta
Tanah melalui layanan Kantor (480 ribu per
Pertanahan (Sporadik) tahun)
Output : Srtifikat
PTSL

Sebuah ide luarbiasa (out of the box) untuk ice breaking pendaftaran tanah
Administrasi Pertanahan di Dunia

Comprehensive Land Administration


Systems (LAS) exist in only 50 mostly
OECD countries and only 25 percent
of the world’s estimated 6 billion
land parcels are formally registered
in LAS (Mc. Claren, 2013)
Kondisi Sosial Masyarakat

 Tidak semua warga negara menghendaki sertifikasi tanah dengan bebrapa


alasan (Biaya berkas dan pajak, sengketa)
 Kesadaran memelihara tanah termasuk batas-batasnya
 Kurang mengerti logika jaminan kepastian obyek (luas tanah)
Stake holder

 Keterlibatan stake holder sangat tergantung pada pendekatan personal


 Proses pencarian titik temu kepentingan antar stake holder melalui OMP yang
mampu menjadi pendorong percepatan PTSL
Bentang Topografi

 Variasi topografi sangat beragam


 Memerlukan variasi alat, dan variasi metode pengukuran bidang
Infrastruktur

 Kelengkapan peta dasar


 Jumlah dan variasi alat yang tersedia di kantor Pertanahan
Instrumen Hukum

 Paradigma pendaftaran tanah PP No 24, 1997 paradoks dengan PTSL (Voluntary vs Compulsary
Land Registration)
 Belum tersedia batasan operasional yang lengkap terhadap terminology yang digunakan dalam
Pendaftaran Tanah (system pendaftaran tanah positif negative, system publikasi pendaftaran
tanah positif negative, survey terestris, terestris cadastral, deliniasi cadastral (kartometrik??)

TANTANGAN

Seluruh tanah di Indonesia terdaftar


paling lambat 2023
Continuum of Accuracy
(adaptasi dari Williamson et. All, 2013)

Acuracy, Assured,
Authoritatif (AAA) Data

Transaksi Peralihan, PengadaanTanah, Hak


Tanggungan, Rekonstruksi
Volunteered
Geographic
Information
Volunteered Geographyc Information

 Pengumpulan data secara masal dilakukan oleh masyarakat (e.g. Google


Earth)
 Dicoba diadobsi oleh BIG melalui https://petakita.big.go.id/
 Dapat dikembangkan dengan participatory mapping untuk inisiasi One Map
Policy melalui IP4T Partisipatif (Crowd Sourcing Land Administration)
 Pendekatan kartometric untuk membangun peta cadastral low level acuracy

Anda mungkin juga menyukai