Anda di halaman 1dari 9

AMPUTASI

Nama Kelompok 6 :
-Annisa Septiyani
-Ega Rizky Aulia Putri
-Feby Purnamasari
Latar Belakang
Amputasi adl tindakan yang dilakukan dalam kondisi
pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada
ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan
menggunakan teknik lain (Daryadi,2012)

Data di Ruang Perawatan Penyakit Dalam RS


Ciptomangunkusumo tahun 2007 menunjukan dari 111
pasien DM yang dirawat dengan masalah kaki diabetik
sedangkan angka amputasi mencapai 35%, yang terdiri dari
30% amputasi mayor (amputasi diatas pergelangan kaki)
dan 70% amputasi minor 3 (amputasi dibawah pergelangan
kaki) (Hizkia, 2015).
Faktor penyebab :

1.Fraktur multiple organ tubuh (ex : kecelakaan berat)


2.Kehancuran jaringan kulit
3.Gangguan sirkulasi pada ekstremitas yang berat
4.Infeksi beresiko tinggi menyebar ke anggota tubuh
lainnya
5.Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin
diterapi secara konservativ
6.Deformitas organ
Dampak :
•Salah satu dampak dari amputasi Persepsi penampilan
seseorang adalah citra tubuh dan harga diri (Holzer, dkk,
2014)

Solusi :
• Menggunakan protesis

Tujuan utama orang dengan amputasi menggunakan


prostesis untuk mendapatkan kembali kapasitas fungsional
sehubungan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari (Loeke,
dkk, 2019)
Tujuan Penelitian :
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak
secara fisiologi (Body Image and Self-Esteem, nyeri
dan aktivitas kehidupan sehari-hari pada pasien pasca
amputasi.

Metode penelitian :
Hasil Penelitian
• Hasil penelitian dari Resnik,dkk (2019), diukur menggunakan
TAPES dan CSD OPUS
• 50% responden amputasi pada ekstremitas atas mengatakan
bahwa mereka pernah berhenti menggunakan prosthesis.
• 34,4% responden amputasi pada ekstremitas bawah
mengatakan bahwa mereka pernah berhenti menggunakan
prosthesis.

• Peringkat kepuasan keseluruhan menunjukkan bahwa


responden dengan amputasi ekstremitas atas agak puas dengan
prostesis mereka : responden dengan amputasi ekstremitas atas
memiliki nilai 3,9 , nilai rata-rata ekstremitas bawah 3,8.
• Hasil penelitian Holzer,dkk (2014), semua analisis mengenai
gambaran tubuh dilakukan dengan menggunakan t-test.
• 149 pasien dengan amputasi ekstremitas bawah. Kedua
kelompok tersebut terdiri dari 114 pria (76,51%) dan 35 pasien
wanita (23,48%). Mayoritas amputasi ekstremitas bawah
berada di bawah lutut (75,83%), 36 pasien berada di atas
amputasi lutut (24,16%).

• Pasien yang menggunakan phantom memiliki perbedaan


signifikan dalam evaluasi kesehatan, nyeri tubuh, keterbatasan
peran karena masalah emosional, kesehatan umum, kesehatan
mental. Pada wanita dengan amputasi ekstremitas bawah
memiliki orientasi penampilan yang jauh lebih rendah
dibandingkan pasien laki-laki.
• Hasil penelitian oleh Loeke, dkk (2019), penelitian
menggunakan tinjauan sistematis dan meta-analisis
dengan menggunakan 61 penelitian.
• Ditemukan bahwa konsumsi oksigen dipengaruhi oleh
tingkat amputasi dan kecepatan berjalan.
• Salah satu penelitian mengatakan situasi denyut jantung
meningkat pada saat responden berjalan ditangga dengan
dan tanpa berat badan ekstra.
• Satu penelitian lain mengatakan tidak ada perbedaan
signifikan pada saat berjalan di luar ruangan (aspal,
rumput mown dan rumput tinggi).
• Rehabilitasi orang-orang dengan amputasi tidak hanya
ditujukan untuk berjalan dengan prostesis, tetapi juga
untuk mendapatkan kembali kapasitas fungsional dan
kemandirian sehubungan dengan ADL.
Simpulan
• Responden dengan amputasi ekstremitas atas memiliki
fungsi fisik yang terganggu pada muskuloskeletal,
phantom dan nyeri anggota badan sisa.
• Amputasi ekstremitas bawah secara signifikan
mempengaruhi citra tubuh pasien. Harga diri dipengaruhi
secara signifikan oleh sensasi nyeri phantom.
• Sedangkan konsumsi oksigen dan denyut jantung
menngkat untuk orang dengan amputasi saat berjalan.

Anda mungkin juga menyukai