Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM TERHADAP

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH


(Pleurotus ostreatus)
DI DESA PASIR KIDUL KECAMATAN
PURWOKERTO BARAT
Jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) mengandung Permintaan produk tinggi
protein nabati cukup tinggi
Tidak diikuti oleh baiknya stok
dan kualitas produk : tudung
buah terlalu tipis & kecil,
bentuk tudung abnormal, dan
warna tudung buah tidak
merata

Gizi jamur tiram putih Protein (27 %), Lemak (1,6 %),
Karbohidrat (58 %), Serat (11,5
%), Abu (0,3 %), dan Kalori
(265 Kalori)

Prospek jamur yang bagus & minat masyarakat yang semakin meningkat,
membuat banyaknya pembudidaya jamur di Indonesia. Para pengusaha jamur
memanfaatkan berbagai macam media tanam untuk budidaya jamur, substrat
yang dibuat seperti habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk
membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah
dari penggergajian kayu (Agromedia, 2009).
• Budidaya jamur biasanya menggunakan media serbuk
gergaji.
• Selain itu, ada beberapa media yang dapat digunakan untuk
budidaya jamur tiram, antara lain substrat kayu, ampas tebu
atau sekam.
• Pembiakan jamur tiram biasanya menggunakan baglog, yang
di dalamnya sudah terdapat media dan nutrisi yang
mendukung pertumbuhan jamur.
• Baglog dapat dibuat sendiri yang terdiri dari bahan serbuk
kayu, kantong plastik, cincin paralon atau bambu
berdiameter 3 cm, dedak halus, tepung jagung, air dan gips
atau kapur (CaCO3)
• Pemanfaatan jerami padi sebagai media
pertumbuhan jamur tiram karena jerami
mengandung banyak zat gula dan garam mineral
(N,P,K dan sebagainya).
• Saat jerami dalam proses fermentasi, maka terdapat
karbohidrat dan mineral dalam jumlah besar.
• Selanjutnya, saat jerami terjadi pelapukan maka
kandungan senyawa organiknya akan keluar dengan
cepat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media
pertumbuhan jamur tiram
• Selain jerami padi, dapat juga menggunakan media
tanam tongkol jagung. Tongkol jagung merupakan
limbah dari jagung yang tidak dapat dikonsumsi oleh
manusia.
• Banyaknya jagung yang dikonsumsi menyebabkan
banyaknya pula limbah tongkol jagung yang dapat
menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
• Tongkol jagung dimanfaatkan sebagai media tanam
pada jamur tiram, karena tongkol jagung memiliki
komposisi yang sesuai bagi pertumbuhan jamur tiram
• Pertumbuhan jamur pada media campuran kompos serbuk
gergaji kayu sengon dan kompos tongkol jagung lebih cepat
dibandingkan dengan media yang hanya terdiri dari satu
jenis kompos saja.
• Serbuk kayu sengon digunakan karena kayu sengon
merupakan kayu yang mengandung karbohidrat serta tidak
banyak mengandung zat pengawet alami (zat ekstraktif)
karena dapat menghambat pertumbuhan.
• Penggunaan media tanam serbuk gergaji kayu sengon yang
dikomposkan selama 20 hari memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram
putih jika dibandingkan dengan serbuk gergaji kayu jati atau
randu.
• Dalam pemilihan media serbuk kayu ini harus
memperhatikan tingkat kekeringan, kebersihannya, tidak
ditumbuhi jamur atau kapang lain dan tidak busuk. Serbuk
kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras
dan tidak banyak mengandung getah
• Secara umum, kayu mengandung selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Namun karena jamur kayu memiliki tiga enzim
penting yaitu, selulase, hemiselulase, dan ligninase
sehingga nutrisi menjadi siap dimanfaatkan oleh jamur
• Nutrisi terpenting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
miselium dan pembentukan badan buah adalah selulosa,
hemiselulosa, lignin dan protein yang banyak terdapat
dalam kayu.
• pH media harus sesuai dengan syarat tumbuh dari jamur,
yang mana bisa diatur dengan penambahan kapur
karbonat (CaCO3). Selain itu juga sebagai sumber kalsium
(untuk memperkokoh media sehingga tidak mudah rusak,
memiliki daya tahan lama dan masa produksi panjang)
serta untuk meningkatkan mineral yang dibutuhkan.
• Kebutuhan nutrisi bisa dipenuhi dengan penambahan
dedak, tepung jagung atau tepung tongkol jagung pada
media tanam. Dari segi ekonomis, tepung tongkol jagung
memiliki harga yang lebih murah daripada tepung jagung.
• Limbah tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai
media pada budidaya jamur tiram putih dengan
komposisi
serbuk kayu : dedak : tepung tongkol jagung
20 : 4 : 2
• Penambahan tepung tongkol jagung dengan volume
2 meningkatkan hasil panen 12% dibandingkan
media tepung jagung.
• Namun kayu yang mengandung lignin tinggi tidak
disarankan untuk digunakan
KESIMPULAN
Jenis media yang menghasilkan produktifitas
jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) yang
tinggi adalah media dengan campuran serbuk
kayu sengon, dedak, dan tepung tongkol jagung

Anda mungkin juga menyukai