Anda di halaman 1dari 15

Mina B.

Ayomi
Peminatan Promkes FKM UC
 PROSES PERUBAHAN MELALUI KEGIATAN DAN
PROSEDUR LATIHAN BAIK DALAM GEDUNG
DAN LINGKUNGAN ALAMIAH
 BELAJAR BUKAN SAJA MENGUMPULKAN ILMU
PENGETAHUAN
 BELAJAR ADALAH PROSES MENTAL YANG
TERJADI DALAM DIRI SESEORANG, SEHINGGA
MUNCULNYA PERUBAHAN PERILAKU
Menurut Bigge dan Hunt, dikutip dari
Sukmadinata ada rumpun besar teori belajar
menurut pandangan psikologi :

1. Teori disiplin mental


2. Behaviorysme
3. Cognitive Gestalt Field.
 Belajar
merupakan upaya untuk
mengembankan potensi.

 Ada beberapa teori yang termasuk rumpun


disiplin mental, yaitu:
1. Disiplin Mental Theistik
2. Disiplin Mental Humanistik
3. Naturalisme dan Apersepsi.
Disiplin Mental Theistik

Individu mempunyai sejumlah daya


mental seperti daya mengamati,
menanggap, mengingat, berpikir,
memecahkan masalah, dan
sebagainya. Belajar merupakan proses
melatih daya-daya tersebut.
dapat digunakan untuk menghadapi
atau memecahkan berbagai masalah.
Disiplin Mental Humanistik

individu mengembangkan diri dari kekuatan,


kemampuan, dan potensi-potensi tertentu,
Potensi-potensi itu perlu dikembangkan.
Perbedaan dengan teori disiplin mental
theistik, teori tersebut menekankan pada
latihan. Teori disiplin mental humanistik lebih
menekakan keseluruhan, keutuhan.
Pendidikannya menekankan pendidikan umum
(general education). Kalau seseorang
menguasai hal-hal yang bersifat umum akan
mudah ditransfer atau diaplikasikan kepada
hal-hal lain yang bersifat khusus.
Naturalisme dan Apersepsi

Anak mempunyai kemampuan untuk memperlajari sesuatu.


Hasil dari suatu perbuatan belajar disimpan dan membentuk
suatu massa apersepsi,dan massa apersepsi ini digunakan
untuk mempelajari atau menguasai pengetahuan
selanjutnya.
Demikian seterusnya semakin tinggi perkembangan anak,
semakin tinggi pula massa apersepsinya.
Apersepsi

Anak mempunyai kemampuan untuk memperlajari


sesuatu.
Hasil dari suatu perbuatan belajar disimpan dan
membentuk suatu massa apersepsi, dan massa
apersepsi ini digunakan untuk mempelajari atau
menguasai pengetahuan selanjutnya.
Demikian seterusnya semakin tinggi perkembangan
anak, semakin tinggi pula massa apersepsinya.
?
 Prinsip-prinsip
itu berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan,
balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
 Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar
pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa
adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar.
 Perhatian terhadap Belajar akan timbul apabila
bahan belajar sesuai dengan kebutuhannya
 Motivasidapat bersifat internal, artinya datang dari
dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni
datang dari orang lain.
1. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya
jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang
kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja tanpa
mengadakan tranformasi.
2. Memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu
merencanakan sesuatu. Mampu untuk mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah
di perolehnya.
3. Dalam proses belajar-mengajar mampu megidentifikasi,
merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta,
menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
4. Keterlibatan langsung
5. Tantangan
6. Balikan dan penguatan
7. Perbedaan individual.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai