Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT KUSTA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA

Oleh :
Tasmiah Ainun
NIM. 20160711014114

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2020
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LATAR BELAKANG
Kusta
Merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat komplek
s. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosi
al, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional (Maranatha, L. A, 2012).

210.671 kasus 17.017 kasus


Weekly Epidemiological record, 31
Agustus 2018 Profil kesehatan Indonesia, 2018

317 kasus 59 kasus


Profil kesehatan kabupaten
Profil kesehatan Provinsi Papua,
jayapura, 2018
2016
Angka penemuan Kasus Baru Kusta

No Puskesmas 2017 2018 2019 No Puskesmas 2017 2018 2019

1 Harapan 6 4 2 11 Genyem 1 0 0
2 Sentani 12 29 32 12 Nimbokrang 2 5 0
3 Ebungfauw 0 0 0 13 Demta 1 0 0
4 Dosay 0 1 2 14 Yokari 1 2 1
5 Depapre 0 0 2 15 Unurum guay 14 9 0
6 Ravenirara 1 1 0 16 Taja 3 0 4
7 Kanda 0 3 3 17 Saduyap 0 0 0
8 Kemtuk 1 3 3 18 Lereh 1 2 0
9 Sawoy 2 0 0 19 Airu 0 0 0
10 Namblong 0 0 7 20 Pagai 0 0 0

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura


KEASLIAN PENELITIAN
No Nama Peneliti & Judul penelitian Tahun desain Hasil
1 Muh. Ryman Napira, Herwanto, yuditha, 2016 Deskriptif Hasil penelitian menunjukan bahwa dari aspek
adapun Judul Jurnal yaitu “Evaluasi input yakni program bisa berjalan dengan baik
Program Pengendalian Penyakit Kusta di meskipun adanya keterbatasan SDM, dana dan
Wilayah Kerja Puskesmas Lompentodea fasilitas, Process dalam pelaksanaan program
Kecamatan Parigi Barat Kabupaten sudah sesuai dengan SOP yang sudah di
Parigi Moutong”. tentukan oleh Dinas Kesehatan, output pada
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
sudah berjalan baik dengan pelaporan yang
dilakukan tiga bulan sekali.

2 Neh’ru Arsyul Majid, adapun Judul skripis 2007 Deskriptif Hasil penelitian menunujukkan aspek
yaitu “Evaluasi Pelaksanaan Program pengetahuan personil: 25 orang (78,1%) baik,
Pemberantasan Penyakit Kusta di dari aspek motivasi: 19 orang (59,4%) sangat
Puskesmas Kabupaten lamongan” tinggi dan hambatannya adalah: 20 orang
(62,5%) menyatakan beban kerja mereka terlalu
tinggi, karena program bersamaan mereka: 14
personil (43,7%) mengatakan bahwa partisipasi
masyarakat rendah dan 9 personil (28,1%)
mengakui bahwa tidak ada transportasi untuk
mereka.kesimpulan dari penelitian ini adalah
bahwa kecukupan kinerja (AOP) rendah karena
banyak pasien kusta masih menderita dicase.
Namun kemajuannya telah meningkat dari tahun
2004 hingga 2006.
Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Kusta di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentani

Tujuan Umum
Mengetahui Program Pengendalian Penyakit kusta di Puskesmas Sentani

Tujuan Khusus
1. Mengetahui input dalam pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Kusta
di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani berupa SDM, Fasilitas, dan Dana
2. Mengetahui proses dalam pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit
Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani khusus nya Pelaksanaan
Program Kusta apakah sama / mengikuti SOP dan Pengobatan Kusta
Tinjauan Teori

Kusta
Evaluasi
1. Indikator utama Dibagi menjadi 2 jenis :
2. Indikator lain yang 1. Paucibacillary
bermanfaat 2. Multibacillary
3. Indikator tatalaksana Kasus Faktor- faktor yang
menentukan terjadinya kusta
3. Penyebab
4. Cara penularan

Program pemberantasan
penyakit kusta
1. Tujuan jangka panjang Teori Unsur Sistem
2. Tujuan jangka menengah
3. Tujuan jangka pendek
KERANGKA TEORI

Input Proses Output

1. Man (SDM) 1. Perencanaan Indikator

2. Money 2. Pengorganisasian 1. Cakupan


pelaksanaan
3. Methode 3. Tanggung jawab program kusta
4. Material 4. Pengawasan/peng  
endalian  
5. machine
5. Evaluasi

Sumber : Azrul Azwar 2010


KERANGKA KONSEP
Input :

1. Sumber daya Manusia


(SDM)

2. Ketersedian Dana

3. Sarana dan Prasarana

 
Proses
 
1. Perencanaan
Pelaksanaan Program
2. Pelaksanaan Program Kusta
3. Monitoring

OutPut :

1. Cakupan Pelaksanaan
Program kusta
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian

1 Petugas Kusta (SDM) Petugas kesehatan yang menjalankan Program Pengendalian Penyakit Pedoman Wawancara
Penyakit kusta di Puskesmas Sentani.

2 Dana Biaya yang disediakan dan dipergunakan untuk pengelolaan Program P2 Pedoman Wawancara
Kusta di Puskesmas

3 Perencanaan Perencanaan jangka panjang dan menengah yaitu mencakup aspek rencana Pedoman Wawancara
pencapaian target penemuan kasus baru Pengobatan, penanganan Pasien
dan pencatatan pelaporan di Puskesmas

4 Sarana dan Prasarana Alat dan sarana yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Pedoman Wawancara

5 Program Pelaksanaan Penyakit Kegiatan program yang akan dilaksanakan berupa dokumen yang berisi waktu Pedoman Wawancara
Kusta pelaksanaan, jumlah sasaran, cara pelaksanaan, kerjasama lintas program
dan lintas sektor

6 Evaluasi Kegiatan yang dilakukan untuk memantau setiap kegiatan yang dilaksanakan Pedoman Wawancara
serta hasil-hasil yang telah diapai dalam pelaksanaan program pengendalian
penyakit kusta

7 case detection rate (Angka Jumlah kasus yang ditemukan pada priode satu tahun per 100.000 penduduk. Pedoman Wawancara
penemuan kasus) Merupakan indikator yang paling bermanfaat dalam menetapkan besarnya
masalah dan transmisi yang sedang berlangsung. Selain itu juga
dipergunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan obat serta menunjukkan
aktivitas program.

8 Angka kesembuhan Angka ini sangat penting dalam kualitas tatalaksana pasien dan kepatuhan Pedoman Wawancara
(RFT=Release From Treatment) pasien dalam minum obat.
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Waktu dan lokasi Informan


penelitian Penelitian

jenis penelitian 1. Kepala


Penelitian akan Puskesmas
kualitatif dengan dilaksanakan di
menggunakan sentani
puskesmas sentani 2. Penaggung Jawab
metode Kabupaten Jayapura
wawancara Program Kusta
pada bulan Agustus 3. Bagian Perencana
mendalam (indepth – September 2020
interview). Dimana 4. Petugas Dinkes
objek penelitian ini Kabupaten
berada di Jayapura
Puskesmas Sentani 5. Dokter
Kabupaten 6. Perawat
Jayapura. 7. Dua Orang
Penderita
Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Instrumen Penelitian: Pedoman Pengolahan Data:


wawancara dan Dokumentasi Menggunakan teknik Triangulasi

Pengumpulan Data:
a. Data Primer => Hasil pengamatan,
wawancara, survey, dan dokumen yang
terkait
b. Data Sekunder => Laporan Puskesmas
Sentani serta jurnal penelitian yang menjadi
referensi penulisan penelitian ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai