Anda di halaman 1dari 21

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“Sistem Pelayanan Kesehatan”


DISUSUN OLEH:

ADINIA TISKA DWI L (1702050070)

A I S YA H H I L A L I R E S TA N T I (1702050071)

ANAS MUBAROK (1702050072)

A Y U P U J I L E S TA R I (1702050073)

DEVI ENDAH SAFITRI (1702050074)

DEWI ROHMAH (1702050075)

EKA APRILIA (1702050076)

ERLINDA NUR RAHMAH A (1702050077)


PENGERTIAN
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya Input : Dokter, Perawat, Obat-obatan.
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif (peningkatan kesehatan) dengan Proses : Kegiatan pelayanan puskesmas.
sasaran masyarakat. Output : Pasien sembuh atau tidak sembuh.
Dampak : Meningkatnya status kesehatan
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem masyarakat.
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya Umpan Balik : Keluhan-keluhan pasien terhadap
adalah promotif (memelihara dan meningkatkan pelayanan.
kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) Lingkungannya : Masyarakat dan instansi-instansi
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau diluar puskemas.
masyarakat. Yang dimaksud sub sistem disini
adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan
yaitu input , proses, output, dampak, umpan
balik.
Ciri-ciri Sistem Pelayanan Kesehatan
1) P : Pleasantness (seorang petugas harus mampu menyenangkan 7) A : Accurate in everything done is of permanent importance (harus
pelanggan). melakukan pekerjaan dengan keakuratan atau ketepatan atau
2) E : Eagerness to help others (memiliki keinginan yang kuat dari ketelitian, hal ini merupakan sebuah nilai yang sangat penting).
dalam dirinya untuk membantu). 8) L : Loyality to both management and colleagues make good time
3) R : Respect for other people (harus menghargai dan menghormati work (harus bersikap setia pada management dan rekan kerja,
pelanggan). merupakan kunci membangun kerja sama).
4) S : Sense of responsibility is a realization that what one does and 9) I : Intelligence use of common sense at all time (harus senantiasa
says is important (harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap menggunakan akal sehat dalam memahami pelanggan dari waktu ke
pekerjaan dan perkataannya terhadap pelanggan). waktu).
5) O : Orderly mind is esenssial for methodical and accurate work 10) T : Tact saying and doing the right thing at the righ time (harus
(harus memiliki jalan pemikiran yang terarah dan terorganisasi memiliki kepribadian, berbicara, bijaksana dan melakukan pekerjaan
untuk melakukan pekerjaan dengan metode baik dan tingkat secara benar).
ketepatan yang tinggi). 11) Y : Yearning to be good servive clerk and love of the work is essential
6) N : Neatness indicates pride in self and job (harus memiliki (mempunyai keinginan menjadi pelayan yang baik serta mencintai
kerapian dan bangga dengan pekerjaanya sendiri). pekerjaannya).
Jenis-jenis Sistem Pelayanan Kesehatan
1. PELAYANAN KEDOKTERAN
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam
kelompok pelayanan kedokteran (medical services)
ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat CIRI-CIRI:
bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama- ◦ Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter
sama dalam satu organisasi. ◦ Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan ◦ Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama ◦ Kurang memperhatikan efisiensi
untuk perseorangan dan keluarga. ◦ Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika
kedokteran
◦ Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang
◦ Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
◦ Bertanggung jawab hanya kepada penderita
◦ Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat
saingan
◦ Masalah administrasi sangat sederhana
Lanjutan...
2. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya
secara bersama-sama dalam suatu organisasi.
Tujuan utamanya untuk memelihara dan
CIRI-CIRI
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit,
serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat. ◦ Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan
masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya ◦ Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif. ◦ Sasaran utamanya adalah masyarakat secara
keseluruhan
Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan ◦ Selalu berupaya mencari cara yang efisien
kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi ◦ Dapat menarik perhatian masyarakat
preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit ◦ Menjalankan fungsi dengan mengorganisir
masyarakat dan mendapat dukungan undang-
agar terhindar dari penyakit. undang
◦ Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
◦ Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
◦ Dapat memonopoli upaya kesehatan
◦ Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan
TINGKAT SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
• memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan yang
Health Promotion (Promosi Kesehatan) bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
• Contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan

Specifik Protection (Perlindungan • masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu.
Khusus) • Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.

• Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk


Early Diagnosis and Prompt Treatment mencegah penyebaran penyakit.
(Diagnosis Dini & Pengobatan Segera)
• Contoh : Survey penyaringan kasus.

• Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami


Disability Limitation dampak kecacatan akibat penyakit tertentu.
(Pembatasan Kecacatan) • Contoh : Perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi
lebih lanjut
• Dilakukan setelah pasien sembuh. Sangat diperlukan pada fase pemulihan
Rehabilitation terhadap kecacatan
(Rehabilitasi) • misal : program latihan, konsultasi dan diskusi psikologis untuk meningkatkan
koping individu positif sehingga gairah hidup meningkat.
Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Tingkat • Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok
yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat
Pertama/Primary serta mempunyai nilai strategis untuk
Health Service meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Tingkat • Diperlukan bagi masyarakat atau klien yan


memerlukan perawatan rumah sakit
Dua/Secondary dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tanaga
Health Service spesialis

Tingkat • Merupakan tingkat yang tertinggi.


Tiga/Tertiery • Membutuhkan tenaga ahli atau subspesialis dan
Health Service sebagai rujukan.
LEMBAGA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
◦ Rawat Jalan
Lembaga pelayanan ini bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosa dan
pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak serta
SYARAT POKOK SISTEM PELAYANAN KESEHATAN kronis yang dimungkinkan tidak rawat inap. Lembaga ini
misalnya : klinik kesehatan, klinik dokter spesialis.
1. Tersedia dan Berkesinambungan
◦ Institusi
2. Dapat Diterima dan Wajar
3. Mudah Dicapai/ Accessible Merupakan lembaga yang fasilitasnya cukup dalam
4. Mudah Dijangkau/ Affortable
memberikan pelayanan kesehatan, seperti : rumah sakit
dan pusat rehabilitasi
5. Bermutu/ Quality
◦ Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan
yang berfokus pada klien yang sakit terminal agar lebih
tenang, biasanya dilakukan home care.
◦ Community Base Agency
Merupakan bagian dari lembaga yang dilalukan pada klien
dan keluarga, misalnya : praktek perawat keluarga.
Sistem Pelayanan Prima

Pelayanan prima (Excellent Service) diartikan dari kata “pelayanan” yang berarti “usaha melayani
kebutuhan orang lain” atau “melayani” yang berarti “membantu menyiapkan apa yang
diperlukan seseorang” dan kata prima atau excellent yang berarti bermutu tinggi dan
memuaskan.
Menurut para ahli, pelayanan yang diberikan oleh petugas Rumah Sakit kepada konsumen
bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki oleh penerima pelayanan .
Pelayanan yang tidak berwujud, dimaksudkan adalah pelayanan itu
hanya dirasakan oleh konsumen. Norman (1991) menggambarkan
karakteristik pelayanan sebagai berikut :

karena bukan berbentuk benda dan beda


Pelayanan sifatnya tidak dapat
sifatnya dengan barang.
diraba,

kenyataannya terdiri dari tindakan dan


Pelayanan berbentuk pengaruh yang sifatnya
tindakan sosial.

Produksi dan konsumsi


karena pada umunya terjadi secara
pelayanan tidak dapat
bersamaan dan ditempat yang sama.
dipisahkan secara nyata,
Tujuan Pelayanan Prima
Tujuan dari pelayan prima adalah memberikan Unsur-unsur Pelayanan Prima
kepuasan kepada konsumen (masyarakat) sesuai
dengan keinginan mereka.
Unsur-unsur pelayanan prima, sesuai keputusan
Untuk mencapai tingkat kepuasan itu, diperlukan Menpan No. 81/1993, yaitu :
kualitas pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan atau keinginan konsumen 1. Kesederhanaan
2. Kejelasan dan kepastian
3. Keamanan
4. Keterbukaan
5. Efisien
6. Ekonomis
7. Keadilan yang merata
Dimensi Kualitas Pelayanan Prima
Kehandalan (Reliability): Kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

Kepercayaan (Assurance) : Pengetahuan dan keramahan serta


kemampuan untuk menumbuhkan kepercayaan.

Penampilan (Tangible) : Fasilitas fisik, peralatan dan


tampilan dari staf.

Empati (Empathy) : Perhatian secara pribadi yang diberikan


kepada penerima pelayanan

Ketanggapan (Responsiveness) : Kemauan untuk menolong


dan memberikan service yang tepat waktu.
Prinsip Pelayanan Prima
1. Mengutamakan Pelanggan (Pasien) 4. Perbaikan Berkelanjutan
Pelanggan (pasien), sebenarnya adalah pemilik Konsumen juga pada hakikatnya belajar
dari pelayanan yang diberikan di lembaga mengenali kebutuhan dirinya dari proses
kesehatan. pelayanan petugas lembaga kesehatan
2. Sistem yang Efektif
5. Memberdayakan Pelanggan
Proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah Memberdayakan pelanggan berarti
sistem yang nyata, yaitu tatanan yg menawarkan jenis-jenis layanan yang dapat
memadukan hasil-hasil kerja dari berbagai unit digunakan sebagai sumber daya atau
dalam organisasi lembaga kesehatan perangkat tambahan oleh pelanggan untuk
3. Nilai Semangat Melayani Dengan Hati menyelesaikan persoalan hidupnya sehari-
hari.
Kita akan melayani mereka dengan penuh
cinta kasih dan tulus. Jangan melayani
karena ada motif-motif tertentu
ASPEK-ASPEK KUALITAS PELAYANAN PRIMA

1. Penerimaan 4. Kerjasama
Meliputi sikap perawat yang selalu ramah, Meliputi sikap perawat yang harus mampu
periang, selalu tersenyum, menyapa semua melakukan kerjasama yang baik dengan pasien
pasien. dan keluarga pasien.
2. Perhatian 5. Tanggung Jawab
Meliputi sikap perawat dalam memberikan Meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam
pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, tugas, mampu mencurahkan waktu dan
murah hati dalam arti bersedia memberikan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan tepat dalam bertindak.
sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki
sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan
pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan
ketakutan pasien.
3. Komunikasi
Meliputi sikap perawat yang harus bisa
melakukan komunikasi yang baik dengan pasien
dan keluarga pasien
5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :
Tangible (Berwujud)
Meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan, karyawan dan alat-alat komunikasi.

Realibility (Keandalan)Yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara konsisten dan dapat
diandalkan (akurat).

Responsiveness (Cepat Tanggap)


Yaitu kemauan untuk membantu pasien dan menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan
tepat.
Assurance (Kepastian) Mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para pasien dan
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

Empaty (Empati)
Meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual, kemudahan dalam melakukan
komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pasien.
Sistem Pelayanan Rujukan (Referal System)

Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehata yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan
secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani) atau secara horizontal (antar unit-unit
yang setingkat kemampuanya).
Macam-macam Sistem Rujukan

Menurut Lingkup Pelayanannya


1. Rujukan Internal
Rujukan horizontal yang terjadi antar unit 1. Rujukan Medik
pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya Rujukan pelayanan yang terutama meliputi
dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan
keMenurut
puskesmasTata Hubungannya
induk. (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien
2. Rujukan Eksternal puskesmas dengan penyakit kronis (jantung
koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke
Rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam rumah sakit umum daerah.
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal
(dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat
inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah
sakit umum daerah).
Tujuan Sistem Rujukan
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan Meningkatkan kemampuan puskesmas dan
efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu peningkatannya dalam rangka menangani
Untuk memberikan petunjuk kepada petugas rujukan kasus “resiko tinggi” dan gawat darurat.
puskesmas tentang pelaksanaan rujukan medis Menyeragamkan dan menyederhanakan
dalam rangka menurunkan IMR dan AMR prosedur rujukan di wilayah kerja puskesmas.
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan
Kesehatan

1. Ilmu Pengetahuan dan 2. Pergeseran Nilai


3. Aspek Legal dan Etik
Teknologi Baru Masyarakat

4. Ekonomi 5. Politik
Masalah Sistem Pelayanan Kesehatan
Faktor yang paling berpengaruh terhadap masalah pelayanan kesehatan adalah perkembangan ilmu
dan tehnologi
Perubahaan ini juga mendatangkan masalah sebagai berikut:
1. Terkotak-kotaknya Pelayanan Kesehatan/ Fragmented Health Services : dengan munculnya
spesialis dan sub spesialis yang berdampak negatif dengan timbulnya keselitan masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan tidak terpenuhinya kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan bila hal ini berkelanjutan
2. Berubahnya Sifat Pelayanan Kesehatan :Muncul sebagai akibat lebih lanjut dari pelayanan
kesehatan yang terkotak-kotak, terutama ditemukan pada hubungan dokter dan pasien.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah
    Makalah
    Dokumen14 halaman
    Makalah
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Antasida Sirup
    Antasida Sirup
    Dokumen9 halaman
    Antasida Sirup
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Sediaan
    Sediaan
    Dokumen5 halaman
    Sediaan
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Infus Glukosa-1
    Jurnal Infus Glukosa-1
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Infus Glukosa-1
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Salep
    Salep
    Dokumen9 halaman
    Salep
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Salep
    Salep
    Dokumen10 halaman
    Salep
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen9 halaman
    Makalah
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat
  • Infus Salin
    Infus Salin
    Dokumen8 halaman
    Infus Salin
    Cienthamyeta Tietapterjaga
    Belum ada peringkat