Prinsip-Prinsip Umum
1. Sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepri
badian yang unik dan ruwet.
2. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual
3. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing
4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan
kepada
individu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan y
ang
dirasakan oleh individu yang dibimbing
Prinsip-Prinsip Umum
• Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dan upaya pendidikan dan
pengembangan individu, oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus
diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan
peserta didik.
• Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan
individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.
• Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan terendah sampai tertinggi.
• Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya
penilaian yang teratur dan terarah
Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan
04 dan pelaksanaan pelayanan
• Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu
membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
• Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh
individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan
dari pembimbing atau pihak lain.
• Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi.
• Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua anak amat menentukan
hasil pelayanan yang dihadapi
• Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan
yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap indivisu yang terlibat dalam proses
pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.
Untuk menjaga standar mutu pelayanan bimbingan dan konseling telah
ditetapkan kode etik profesi bimbingan konseling di Indonesia
(Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia, 2010). Ia
merupakan norma-norma yang harus diindahkan dan dipatuhi oleh setiap
konselor dalam menjalankan tugas profesinya dalam kehidupan di
masyarakat. Norma-norma yang tercantum dalam kode etik profesi ini
berisi apa yang tidak boleh, apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
diharapkan dari tenaga profesi konselor.
Tujuan ditetapkannya kode etik adalah menjunjung tinggi martabat profesi, melindungi
pelanggan dari perbuatan malpraktik, meningkatkan mutu profesi, menjaga standar
mutu dan status profesi, dan menegakkan ikatan antara tenaga profesi dan profesi yang
disandangnya.
Bimbingan
Konseling