Oleh:
KELOMPOK A
Pembimbing : dr. Hartatiek Nila, Sp.OG
Jika perdarahan
muncul >24 jam –
12 minggu post
partum
Secondary or
Late onset of
HPP
Janice M. Anderson, et al. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. Am Fam Physician. 2007;
75: 875-82.
Etiologi &
Faktor Risiko
1. Tone/Tonus
-Atonia Uteri-
• Lemahnya tonus/kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu
Definisi menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelahbayi
dan plasenta lahir
Pemeriksaan : inspeksipada
vulva, vagina, dan serviks Semua sumber perdarahan
dengan spekulum
yang terbuka harus di klem,
(perdarahan merah segar
diikat dan luka ditutup
dan pulsatif sesuai denyut
nadi)
http://youngdoctorsnote.blogspot.com
2. Trauma
b. Inversio Uteri
Definisi Faktor
• Pasang infus
• Tokolitik/ MgSO4dan reposisi
manual
• Melepaskan plasenta,
Tindakan memberi uterotonika
• Antibiotika dantransfusi
darah
• Intervensi bedah
3. Tissue
-Retensio Plasenta-
Definisi : Plasenta tetap tertinggal dlm uterus ½jam setelah anak lahir
Patofisiologi :
1. Kontaksi dan retraksi uterus > plasenta lepas
2. Pelapasan plasenta lengkap > kontraksi uterus berlebihan > pembuluh
berhenti
3. Bila ada plasenta yang masih didalam cavum uteri > kontraksi menurun
> Perdarahan berlebih
Faktor predisposisi :
1. Plasenta previa
2. Bekas seksio seksaria
3. Pernah kuret berulang
4. Multiparitas
Penanganan Umum
Jangan tinggalkan pasien sendiri
Mintalah bantuan. Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
Lakukan pemeriksaan secara tepat KU ibu, termasuk tanda vital
ABC (Jaga jalan napas, O2, cairan)
Bila dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan penanganan
syok.
SYOK
Tanda dan gejala :
• Nadi cepat dan lemah (110 x/mnt atau lebih)
• Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg)
• Tanda lain : pernafasan cepat, pucat, akral dingin, gelisah,
urin sedikit
• Prinsip dasar penanganan : tujuan utama menstabilkan
kondisi pasien, memperbaiki volume cairan sirkulasi
darah, mengefisiensikan sistem sirkulasi darah.
•Penanganan awal :
Minta bantuan, periksa seksama KU ibu & td vital
ABC :
Jaga jalan napas, berbaring miring kiri, beri O2 5-6 L/mnt
Infus 2 buah dengan kanula jarum besar nomor 16
sambil diambil contoh darah untuk cross darah
Berikan paling sedikit 2000 cc cairan dalam 1 jam pertama.
Setelah kehilangan cairan terkoreksi berikan infus rumatan 500-1000 cc
per-6-8 jam
Kateterisasi, ukur urin
Pantau tanda-tanda vital tiap 5’ 15’ 30’ 1 jam
•Penanganan khusus :
Identifikasi dan atasi penyebab syok
Dalam obstetri syok ec perdarahan
Janice M. Anderson, et al. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. Am Fam Physician. 2007; 75: 875-82.
Jika perdarahan teratasi, periksa kadar
hemoglobin :
Hb < 7 g/dl atau Ht < 20% (anemia berat) :
Beri transfusi sampai dengan Hb >7 g/dl
Hb 7-11 g/dl :
Beri sulfas ferrosus 600 mg atau ferous fumarat 120 mg ditambah asam
folat 400 mcg per oral sekali sehari selama 6 bulan
Pencegahan
• Persiapansebelum hamil untukk memperbaiki keadaan umum dan
mengatasipenyakit
• Mengenal faktor predisposisi perdarahan pasca persalinan
• Persalinanharusselesaidalamwaktu 24jam
• Kehamilanrisiko tinggi melahirkan di RS rujukan
• Kehamilan risiko rendah melahirkandi tenaga kesehatanterlatih
• Menguasai langkah-langkah pertolonganpertama perdarahan pasca
persalinan dan melakukan rujukan
Referensi
• Abdul Bari Saifuddin. Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2010
• F. Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc
Graw-Hill.2010
• Janice M. Anderson, et al. Prevention and Management of
Postpartum Hemorrhage. Am FamPhysician. 2007; 75: 875-
82.
http://youngdoctorsnote.blogspot.com