Anda di halaman 1dari 29

Case Based Discussion

“Haemorrhage Post Partum”

Oleh:
KELOMPOK A
Pembimbing : dr. Hartatiek Nila, Sp.OG

Departemen / SMF Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2019
Perdarahan Pasca Persalinan
Definisi: Kehilangan darah > 500 mL setelah
persalinan pervaginam, Kehilangan darah > 1000 mL
setelah persalinan sesar (SC)

Dapat menyebabkan perubahan tanda-tanda vital

Merupakan morbiditas maternal terseringpada negara-negara


berkembang dengan insiden 5% dari semua persalinan

Bukan diagnosis Dicari penyebab


Penyebab Perdarahan Pasca Persalinan
Mnemonic for
Acute onset of HPP

Jika perdarahan
muncul >24 jam –
12 minggu post
partum

Secondary or
Late onset of
HPP

Janice M. Anderson, et al. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. Am Fam Physician. 2007;
75: 875-82.
Etiologi &
Faktor Risiko
1. Tone/Tonus
-Atonia Uteri-
• Lemahnya tonus/kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu
Definisi menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelahbayi
dan plasenta lahir

• Regangan rahim berlebihan, kelelahan,


Faktor kehamilan grande-multipara, ibu
predisposisi dengan keadaan umum jelek, infeksi
intrauterin, pernah atonia uteri

F.Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc Graw-Hill. 2010.


• Manajemen aktif kala IIIpada
semua wanita yg bersalin
Pencegahan • Pemberian misoprostol peroral
2-3 tablet (400-600µg) segera
setelah bayi lahir

• Perdarahan aktif setelah bayi


lahir, banyak, bergumpal,
Diagnosis • Fundus uteri masih setinggi
pusat, kontraksi yang lembek

F.Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc Graw-Hill. 2010.


Masase fundus uteri,
merangsang puting susu

Memberi oksitosin dan


Tindakan turunan ergot
(merangsang
kontraksi Memberi derivat
uterus) prostaglandin F2α

Memberi misoprostol 800-


1000µg perrektal

Kompresi bimanual eksternal


dan/atau internal

Kompresi aorta abdominalis

F.Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc


Pemasangan tampon Graw-Hill. 2010.
kondom
2. Trauma
a. Robekan Jalan Lahir
Robekan ringan , luka
episiotomi, robekan pada
Faktor : pertolongan
perinum, dinding vagina,
persalinan yang semakin
forniks uteri, serviks,daerah
manipulatif dan traumatik
sekitar klitoris dan uretra,
serta ruptura uteri

Pemeriksaan : inspeksipada
vulva, vagina, dan serviks Semua sumber perdarahan
dengan spekulum
yang terbuka harus di klem,
(perdarahan merah segar
diikat dan luka ditutup
dan pulsatif sesuai denyut
nadi)
http://youngdoctorsnote.blogspot.com
2. Trauma
b. Inversio Uteri
Definisi Faktor

• Keadaan dimana lapisan • atonia uteri


dalam uterus • serviks yang masih
(endometrium) turun terbuka lebar
dan keluar lewat ostium • kekuatan yang menarik
uteri eksternum yang fundus ke bawah
dapat bersifat inkomplit
• tekanan pada fundus
sampai komplit
uteri dari atas
• tekanan intra-abdominal
yang keras dan tiba-tiba
• syok
Tanda- • perdarahan bergumpal
tanda • Tampak endometrium terbalik
pada vulva

• Pasang infus
• Tokolitik/ MgSO4dan reposisi
manual
• Melepaskan plasenta,
Tindakan memberi uterotonika
• Antibiotika dantransfusi
darah
• Intervensi bedah
3. Tissue
-Retensio Plasenta-
Definisi : Plasenta tetap tertinggal dlm uterus ½jam setelah anak lahir

Patofisiologi :
1. Kontaksi dan retraksi uterus > plasenta lepas
2. Pelapasan plasenta lengkap > kontraksi uterus berlebihan > pembuluh
berhenti
3. Bila ada plasenta yang masih didalam cavum uteri > kontraksi menurun
> Perdarahan berlebih

Faktor predisposisi :
1. Plasenta previa
2. Bekas seksio seksaria
3. Pernah kuret berulang
4. Multiparitas

Penyebab: Adhesi yang kuat antara plasenta danuterus


Klasifikasi retensio plasenta :
a. Plasenta akreta : bila implantasi menembus desidua basalin
dan endometrium
b. Plasenta inkreta : menembus myometrium
c. Plasenta perkerta : bila membus perimetrium

F.Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc Graw-Hill. 2010.


Skor plasenta acreta index

Probabilitas Plasenta akreta


= jumlah skore/9 x 100%
Tindakan : Eksplorasi ke dalam rahim (manual/kuret) & uterotonika

F.Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc Graw-Hill. 2010.


1. Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 cc laurutan NaCl
0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 60 tpm dan 10 unit
IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 cc larutan
NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40 tpm hingga
perdarahan berhenti
2. Lakukan tarikan talipusat terkendali
3. Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan manual
plasenta secara hati-hati
4. Berikan antibiotic profilaksis dosis tunggal ( Ampicilin 2 g IV
dan metronidazole 500 mg IV
5. Segara atasi atau rujuk ke fasilitas lebih lengkap bila
komplikasi perdarahan hebat atau infeksi
4. Thrombin

-Perdarahan karena Gangguan Pembekuan Darah-


Dicurigai bila penyebab yang lain disingkirkan

Faktor predisposisi : solusio plasenta, kematian janin dalamkandungan,


eklampsia, emboli cairan ketuban, sepsis

Pemeriksaan : faal hemostasis normal, trombositopenia, waktu


perdarahan dan waktu pembekuan memanjang, perpanjangan tes
protrombin dan PTT

Terapi : transfusi darah dan produknya


Penatalaksanaan

Penanganan Umum
Jangan tinggalkan pasien sendiri
Mintalah bantuan. Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
Lakukan pemeriksaan secara tepat KU ibu, termasuk tanda vital
ABC (Jaga jalan napas, O2, cairan)
Bila dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan penanganan
syok.
SYOK
Tanda dan gejala :
• Nadi cepat dan lemah (110 x/mnt atau lebih)
• Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg)
• Tanda lain : pernafasan cepat, pucat, akral dingin, gelisah,
urin sedikit
• Prinsip dasar penanganan : tujuan utama menstabilkan
kondisi pasien, memperbaiki volume cairan sirkulasi
darah, mengefisiensikan sistem sirkulasi darah.
•Penanganan awal :
Minta bantuan, periksa seksama KU ibu & td vital
ABC :
Jaga jalan napas, berbaring miring kiri, beri O2 5-6 L/mnt
Infus 2 buah dengan kanula jarum besar nomor 16
sambil diambil contoh darah untuk cross darah
Berikan paling sedikit 2000 cc cairan dalam 1 jam pertama.
Setelah kehilangan cairan terkoreksi berikan infus rumatan 500-1000 cc
per-6-8 jam
Kateterisasi, ukur urin
Pantau tanda-tanda vital tiap 5’  15’  30’ 1 jam

•Penanganan khusus :
Identifikasi dan atasi penyebab syok
Dalam obstetri  syok ec perdarahan
Janice M. Anderson, et al. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. Am Fam Physician. 2007; 75: 875-82.
Jika perdarahan teratasi, periksa kadar
hemoglobin :
Hb < 7 g/dl atau Ht < 20% (anemia berat) :
Beri transfusi sampai dengan Hb >7 g/dl
Hb 7-11 g/dl :
Beri sulfas ferrosus 600 mg atau ferous fumarat 120 mg ditambah asam
folat 400 mcg per oral sekali sehari selama 6 bulan
Pencegahan
• Persiapansebelum hamil untukk memperbaiki keadaan umum dan
mengatasipenyakit
• Mengenal faktor predisposisi perdarahan pasca persalinan
• Persalinanharusselesaidalamwaktu 24jam
• Kehamilanrisiko tinggi melahirkan di RS rujukan
• Kehamilan risiko rendah melahirkandi tenaga kesehatanterlatih
• Menguasai langkah-langkah pertolonganpertama perdarahan pasca
persalinan dan melakukan rujukan
Referensi
• Abdul Bari Saifuddin. Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2010
• F. Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. Mc
Graw-Hill.2010
• Janice M. Anderson, et al. Prevention and Management of
Postpartum Hemorrhage. Am FamPhysician. 2007; 75: 875-
82.

http://youngdoctorsnote.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai