Anda di halaman 1dari 14

TANAMAN DAN LINGKUNGAN

• Peningkatan hasil tanaman  peningkatan


pertumbuhan relatif, hasil bersih asimilasi,
ratio luas daun, hasil fotosintesa daun
• Pertumbuhan relatif & hasil fotosintesa
perunit daun ditentukan oleh jumlah populasi
tanaman per luas lahan.Hal ini berhubungan
penangkapan & pengikatan energi surya,
ketersediaan unsur hara & air
• Pertumbuhan optimum tercapai bila luas
daun per unit area (leaf area index/LAI) pada
kondisi maksimum
• LAI  berhubungan langsung dg kerapatan
tanaman atau jumlah populasi/ tanaman per
unit area
1. Kerapatan Tanaman
• Kerapatan tanaman mempunyai hubungan yang tak
dapat dipisahkan dengan jumlah hasil yang diperoleh
darisebidang tanah.
• Jarak tanam ditentukan oleh faktor jumlah
populasi/tanaman
• Jumlah populasi = luas lahan : jarak tanam
• Kerapatan tinggi dapat menurunkan produksi karena
terjadi persaingan dalam penggunaan energy surya,
unsur hara dan air
• Jarak tanaman rapat dapat mengakibatkan jumlah
tunas berkurang, bertambahnya serangan hama
penyakit, gabah hampa meningkat, produksi menurun
• Apabila economic yield-nya adalah biji (seed yield),
hubungan antara produksi dengan populasi tanaman
dinyatakan dalam hubungan parabolik yang
merupakan fungsi kuadratik, seperti di bawah ini.

Dimana:
• Y = hasil biji per unit area)
• X = populasi tanaman
• a, b, c = konstanta regresi
• Sedangkan untuk biological yield, hubungan
antara produksi dengan populasi tanaman
dinyatakan dalam hubungan hiperbolik tegak dan
fungsinya ditulis seperti di bawah ini

Dimana:
• Y = hasil bahan kering per unit area
• A = hasil maksimum per tanaman
• X = populasi/jumlah tanaman per unit area b =
koefisien regresi linier
• Kerapatan tanaman penting diketahui untuk
menentukan sasaran agronomi, yaitu produksi
maksimum
• Selain faktor dari unsur tanaman ada faktor
tingkat kesuburan tanah, kelembaban tanah
akan menimbulkan persaingan apabila
kerapatan tanaman semakin besar
• Jarak tanam yang baik akan menghasilkan
kualitas dan kuantitas tanaman yang baik
2. Tumpang Sari
• Tumpang sari adalah Pertanaman dua atau lebih jenis
tanaman secara bersama-sama atau dengan interval
waktu yang singkat pada sebidang lahan yang sama

• Sistem tumpang sari : penanaman tanaman secara


barisan diantara tanaman semusim dan tanaman
tahunan.contoh ( tanaman jagung dg jeruk manis )
• Sistem tumpang sari juga dapat dilakukan antara
tanaman semusim dengan tanaman semusim yang
dapat saling menguntungkan.contoh ( tanaman jagung
dengan kacang – kacangan )
• Sistem tumpang sari diatur berdasarkan :
(1) sifat-sifat akar, dan
(2) waktu penanaman
• Pengaturan sifat – sifat perakaran sangat perlu
diperhatikan untuk menghindarkan persaingan unsur
hara dan air di dalam tanah

• Tujuan tumpangsari yaitu untuk memanfaatkan


lingkungan (energy surya, unsur hara, dan air) sebaik-
baiknya agar diperoleh produksi maksimum
• Pengaturan tumpang sari juga harus memperhatikan
kompetisi pada tanaman baik di atas ( suhu, sinar
matahari ) dan di bawah tanah ( unsur hara, dan air )
3. Adaptasi
• Adaptasi adalah proses dimana individu, populasi atau spesies
dalam beberapa hal berubah fungsi atau bentuk menjadi lebih baik
pada lingkungan yang baru diterimanya. Dengan demikian adaptasi
merupakan suatu perubahan dalam populasi akibat masing –
masing individu yang menyusunnya.

• Dalam rangka penyesuaian diri tersebut biasanya terjadi perubahan


fisiologis dan morfologis secara berangsur-angsur

• Untuk kelangsungan proses metabolismenya tanaman berusaha


mengubah organ-organnya ke arah yang menguntungkan.contoh
tanaman memanjat, yaitu akan mengubah atau menyesuaikan
bentuk organ – organ seperti akar, batang, daun untuk memperoleh
radiasi matahari.
• Penyebaran tanaman pertanian dalam proses
adaptasinya dibatasi oleh garis lintang, tinggi tempat
dari permukaan laut, dan panjang hari. Contoh
gandum, yaitu termasuk tanaman daerah sedang
( temprate ), daerah pertumbuhannya antara garis
lintang 30°- 60° lintang utara dan 25°- 40° lintang
selatan, tetapi masih dapat tumbuh pada garis lintang
65° lintang utara dekat alaska atau daerah pegunungan
dikawasan tropis.

• Proses adaptasi tanaman berlangsung tidak ketat


apabila tanaman dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain yang mirip dengan daerah asalnya, tetapi
apabila pemindahan itu berlangsung antara dua
tempat yang sangat berbeda, tanaman akan
mengalami perubahan yang sangat drastis
Terdapat dua alternatif apabila memindahkan tanaman
dari suatu daerah ke daerah lain :
1. Mencari tanaman yang mempunyai toleransi sesuai
dengan batas iklim dan tanah ditempat mana
tanaman itu akan dikembangkan
2. Mengusahakan ditempat baru yang ekosistemnya
sesuaidengan daerah asalnya

Kalau seandainya kedua alternatif diatas tidak dapat


dilaksanakan , maka seleksi alam terhadap populasi
tanaman yang dipindahkan tersebut akan berlaku, yang
pada akhirnya juga akan sampai pada tahap akhir proses
adaptasi yaitu domestikasi dengan waktu yang sangat
panjang.
Proses adaptasi berlangsung 2 cara :
1. Adaptasi fisiologis : perubahan fisiologi
tanaman secara perlahan-lahan ke arah lebih
baik dan sesuai dengan lingkungan baru yang
kritis. (ketahanan terhadap hama penyakit,
kekeringan, miskin hara, dll)
2. Adaptasi morfologis : perubahan bentuk luar
tanaman secara perlahan-lahan ke arah yang
sesuai dengan lingkungan barunya.
(perubahan bentuk kanopi/tajuk, batang, dll)
Tahapan dalam proses adaptasi tanaman
1. Tahap Aklimatisasi : tanaman berusaha untuk
dapat hidup di tempat baru dengan mengubah
kemampuan fisiologis atau morfologis dalam
menyesuaikan diri dengan faktor iklim
2. Tahap Naturalisasi : tanaman telah mampu
menyesuaikan dirinya dengan faktor lingkungan
dan berusaha lagi untuk menyempurnakan
proses fisiologisnya ke arah reproduktif
3. Tahap domestikasi : tanaman sudah sangat
serasi dengan lingkungan baru dan dapat
memenuhi siklus hidupnya, telah dapat
berkembang biak

Anda mungkin juga menyukai