TATALAKSANA TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN DEPRESI • depresi diikuti 5 atau lebih gejala dalam waktu kurang lebih 2 minggu yang disebabkan oleh perubahan signifikan emosional. Gejala dari depresi yaitu perasaan sedih, mudah marah, kehilangan hobi atau aktivitas yang disukai, merasa tidak berguna, berpikir untuk bunuh diri, susah dalam berkonsentrasi atau susah membuat keputusan, selalu merasa lelah, merasa lambat, kehilangan selera, berat badan menurun drastis atau meningkat drastis dan perubahan pola tidur (Bridges dkk, 2017). • Pengobatan depresi terdiri dari psikoterapi, obat antidepresan atau kombinasi dari keduanya. Tingkat efektivitas, efek samping, manfaat dari masing-masing pengobatan tergantung dari kebutuhan dan lamanya pengobatan (Manincor dkk, 2015). Terapi komplementer dan terapi alternative kini banyak diminati sebagai tatalaksana dalam depresi (Manincor dkk, 2015 • Yoga menjadi terapi yang banyak diminati akhir-akhir ini sebagai terapi depresi (Snaith dkk, 2018). • Hatha yoga memiliki tiga bentuk dalam gerakan yaitu asana (postur tubuh), pranayama (kontrol pernafasan) dan dhyana (meditasi) (Sarubin dkk, 2014). • manfaat Hatha Yoga menurut (Snaith dkk, 2018) ( Uebelacker dkk, 2017) (Uebelacker dkk, 2018) : • Meningkatkan fungsi kerja kelenjar endokrin dalam tubuh • Meningkatkan sirkulasi darah keseluruh sel tubuh dan otak • Regenerasi dan revitalisasi sel-sel tubuh • Menguatkan saraf pusat yang terdapat di tulang belakang • Membuat tubuh lebih rileks • Meningkatkan konsentrasi • Meningkatkan kemampuan untuk selalu berpikir positif • Aromaterapi adalah teknik pengobatan dengan aroma minyak esensial dari proses penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga, buah dan pohon yang masing-masing mengandung sifat terapi yang berbeda (Ali dkk, 2015). • Penelitian yang dilakukan (Miguel et al dalam Prima 2017) yaitu 40 orang mahasiswa yang terdiri dari 30 wanita dan 10 laki-laki menunjukkan setelah pemberian aromaterapi menunjukkan perasaan lebih rileks. Dan juga berdasarkan penelitian (Kianpour dkk, 2016) sejumlah 140 responden perempuan yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu control grup dan study grup. Dari hasil intervensi aromaterapi bunga lavender (study group) dan non intervensi (control grup) selama 2 minggu dapat dilihat perbedaan mean score study grup (3,39) dan control grup (5,6), yang membuktikan bahwa penggunaan terapi bunga lavender efektif untuk pengobatan depresi.