Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

• Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan


kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar.
• Vaksinasi adalah suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan
paparan dari antigen dari suatu patogen yang akan menstimulasi sistem
imun dan menimbulkan kekebalan sehingga ketika suatu saat ada
paparan/pajanan antigen serupa tubuh telah mengenali antigen
tersebut dan dapat melawan paparan atau penyakit yang disebabkan
oleh antigen tersebut.
• Cacar adalah penyakit menular dan serius, yang disebabkan
oleh virus variola. Itu sebabnya terkadang penyakit ini dikenal
dengan sebutan variola. Karakteristik utama dari cacar adalah
penyebaran bintil lepuhan yang berisi nanah di tubuh.
• Cacar sempat menjadi wabah berbahaya yang menelan banyak
nyawa selama ratusan tahun. Namun berkat kemajuan
teknologi medis, penyakit ini tak lagi mematikan karena telah
ditemukan vaksinnya.
• Meski mungkin gejalanya mirip, jenis ini berbeda dengan cacar
air. Dalam istilah asing, cacar air lebih umum dikenal dengan
sebutan chicken pox. Namun, untuk penyakit cacar lebih
dikenal dengan istilah smallpox.
Tanda – Tanda Terkena Cacar?

Tanda-tanda paling umum dari penyakit ini adalah bintil lepuhan kecil yang menonjol dan
berisi nanah. Munculnya di wajah, lengan, dan sekujur tubuh. Gejala-gejala lain meliputi:
• Kelelahan, sakit kepala , nyeri pada tubuh, dan kadang muntah yang menyerupai gejala flu
• Demam tinggi
• Luka dan lepuhan pada mulut apabila virus tersebar ke dalam tenggorokan
• Ruam kulit yang memburuk dengan pola tertentu
• Ruam muncul dengan luka merah dan rata yang kemudian menonjol beberapa hari
kemudian
• Benjolan menjadi lepuhan yang berisi nanah
• Lepuhan berkerak, biasanya terjadi dalam minggu kedua cacar
• Keropeng (bagian kering pada luka) terbentuk pada lepuhan dan mengelupas, biasanya
dalam minggu ketiga. Kemudian, dapat terbentuk bekas luka permanen (bopeng).
• Apabila lepuhan terbentuk di dekat mata, pasien dapat mengalami kebutaan.
Cara Penularan
• Penularan langsung antarmanusia. Perpindahan langsung virus
memerlukan kontak wajah ke wajah yang cukup panjang.
• Tidak langsung dari orang yang terinfeksi. Pada kasus langka,
kemungkinan melalui sistem ventilasi di suatu gedung, menginfeksi
orang di ruangan atau lantai lain.
• Melalui benda yang terkontaminasi. Smallpox juga dapat menyebar
melalui kontak dengan pakaian dan seprai yang terkontaminasi.
Awal Penemuan Vaksin Cacar
• Tahun 1976, Sarah Nelmes (pemerah susu sapi) mendatangi
Jenner mengeluhkan ruam ditangannya akibat sapi (cowpox)

• Jenner mengambil materi/cairan rash/ruam di tangan Sarah dan memaparkan ke Phipps


(anak tukang kebunnya) sehingga Phipps sakit.

• Jenner lantas mengoleskan materi dari luka cacar smallpox (variola), penyakit mematikan
yang mewabah saat itu, ke luka yang dia buat di tangan Phipps. Sebagaimana dugaan
Jeenner, Phipps tidak terkena cacar smallpox.
Asal Vaksin Cacar : berasal dari materi rash cacar sapi
atau cowpox oleh Edward Jenner.

Pengembangan Vaksin Cacar :


1. ACAM2000 adalah vaksin cacar yang dikembangkan
oleh Acambis . Disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat
oleh Food and Drug Administration(FDA) pada 31 Agustus
2007. Mengandung virus vaccinia hidup . Virus ACAM2000
dikultur dalam sel epitel ginjal ( Sel Vero) dari monyet hijau di
Afrika .
2. Imvanex (Modified Vaccinia Ankara - Bavarian Nordic) adalah vaksin
cacar non-replikasi yang dikembangkan dan diproduksi
oleh Bavarian Nordic. Imvanex mengandung bentuk modifikasi dari
virus vaccinia , yang tidak mereplikasi dalam sel manusia dan
karenanya tidak menyebabkan efek samping serius yang terlihat
dengan mereplikasi vaksin cacar. Vaksin replikasi ini menggunakan
strain berbeda dari virus vaccinia, yang semuanya bereplikasi pada
manusia, dan tidak direkomendasikan untuk orang dengan
defisiensi imun dan kelainan kulit eksfoliatif seperti eksim atau
dermatitis atopik. Karena kesamaan antara vaccinia dan virus cacar,
antibodi yang diproduksi melawan vaccinia telah terbukti
melindungi terhadap cacar. Berbeda dengan replikasi vaksin cacar,
yang diterapkan dengan skarifikasi menggunakan jarum bercabang,
Imvanex diberikan dengan injeksi melalui rute subkutan
Mengapa Harus di Vaksin?

• Karena vaksin merupakan patogen yang dilemahkan, dapat


memicu reaksi imunitas dan tidak menyebabkan penyakit.
• LIMFOSIT B bertugas untuk membentuk antibodi. LIMFOSIT
T bertugas untuk mengenali zat asing mana yang membuat
kekacauan di tubuh kita.
• Sehingga, ketika tubuh kita sudah mengenal dengan zat asing yang
mirip dengan vaksin cacar tadi, saat cacar menyerang tubuh kita
sudah tidak terkena lagi (kebal), karena limfosit B sudah
memproduksi antibodi yang bentuk ujungnya sesuai dengan
bentuk fragmen sisa dari antigen (vaksin) tadi.
Mekanisme Vaksin Cacar :

Paparan terhadap virus cacar membangun kekebalan terhadap virus cacar.


1a. Virus cacar disuntikkan ke dalam aliran darah.
2a. Virus memasuki sel-sel dan demam ringan berkembang
3a.T-sel mengenali antigen sebagai ancaman
4a. Sel-T yang aktif bereplikasi, dan keturunannya menjadi sel-T memori.
5a. Antibodi diproduksi dan hancurkan virus.
Diagram B: Ketika terpapar virus cacar, sistem kekebalannya resisten.
1b. Virus Smallpox disuntikkan ke dalam aliran darah.
2b. Sel T memori mengenali virus.
3b. Antibodi diproduksi dan hancurkan virus.
Daftar Pustaka

1. Jenner, Edward. 2009. An Inquiry the Causes and Effects of the


Variolae Vaccinae.
2. Jurnal : Kebijakan Pemerintah Kolonial Dalam Penanganan
Penyakit Cacar Di Jawa Abad XIX-XX
3. Jurnal : Vaksinasi (Imunisasi) Dalam Pandangan Hukum Islam
Vaccination (Immunization) In The Perspective Of Islamic Law
4. Rubin, Benjamin (1980). "A note on the development of the
bifurcated needle for smallpox vaccination". WHO Chronicle

Anda mungkin juga menyukai