Anda di halaman 1dari 12

PTLF

PERANCANGAN STASIUN KERJA

Satrio Edi Wibowo


Teknik Industri
Pendahuluan
• Luas area untuk lantai produksi terdiri dari
jumlah total area yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
stasiun kerja yang ada ditambah kelonggaran
yang akan diberikan untuk keperluan jalan
lintasan (aisles) baik yang digunakan untuk jalan
lintasan utama maupun jalan lintasan yang
menghubungkan antara departemen yang satu
dengan departemen lainnya(Wignjosoebroto,
1996).

#
Pendahuluan
• Suatu stasiun kerja mencakup area yang dibutuhkan
untuk peralatan(mesin), material dan personel
(operator). Area untuk peralatan terdiri dari area untuk
peralatan itu sendiri, area untuk pergerakan mesin,
pemeliharaan mesin dan service pabrik.
• Area material pada suatu stasiun kerja terdiri dari area
untuk penerimaan material (receiving), produk setengah
jadi(work-in-process), pengiriman material(shipping),
penyimpanan dan pengiriman waste dan scrap, dan area
untuk tools, fixtures, jigs, dies dan maintanance material.
• Area personel terdiri dari area untuk operator, material
handling dan area masuk dan keluar operator.
(Tompkins et al, 2003).
#
Pendahuluan
• Kebutuhan area untuk mesin (termasuk
pergerakan mesin) dapat ditentukan dengan
mengalikan total lebar (lebar mesin ditambah
pergerakan maksimum mesin ke kiri dan ke
kanan) dengan total kedalaman (kedalaman
mesin ditambah pergerakan mesin menuju atau
menjauh dari operator).
• Kebutuhan area mesin kemudian ditambahkan
dengan kebutuhan untuk pemeliharaan
(maintanance) dan service pabrik.

#
Perancangan Stasiun Kerja
• Dalam menentukan kebutuhan area untuk material
dimensi dari material yang ditangani (unit load) harus
diketahui. Harus tersedia cukup tempat untuk area
material sebelum masuk mesin (inbound) dan area
material setelah ke luar dari mesin (outbound).
• Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merancang stasiun kerja (Tompkins et al, 2003) :
• Stasiun kerja harus dirancang sehingga memudahkan
operator mengambil dan memindahkan material tanpa
perlu berjalan atau menjangkau material terlalu jauh.
• Stasiun kerja perlu dirancang demi pemanfaatan
operator secara efisien dan efektif
#
Perancangan Stasiun Kerja
• Stasiun kerja dirancang agar dapat meminimasi waktu
yang dihabiskan untuk menangani bahan secara
manual.
• Stasiun kerja harus dirancang sehingga dapat
memaksimalkan kenyamanan, keselamatan dan
produktivitas operator.
• Stasiun kerja harus dirancang untuk meminimasi resiko
bahaya/kelelahan dan ketegangan mata.
• Di samping kebutuhan ruangan untuk operator dan
material, area untuk pergerakan operator juga harus
disediakan.

#
Kebutuhan gang (aisle) untuk pergerakan
operator
• Minimal 30 inch apabila operator bergerak di antara
objek yang diam
• Minimal 36 inch apabila operator bergerak antara objek
yang diam dengan mesin yang sedang beroperasi
• Minimal 42 inch apabila operator bergerak diantara
mesin-mesin yang sedang beroperasi.
• Setelah kebutuhan ruangan untuk stasiun kerja
ditetapkan, tahap berikutnya adalah menentukan
kebutuhan ruangan untuk departemen.

#
Kebutuhan gang (aisle) untuk pergerakan
operator
• Total kebutuhan ruangan untuk departemen kerja
mencakup :
- Total kebutuhan ruangan untuk stasiun kerja
- Total kebutuhan ruangan untuk servis departemen
( bisa diperoleh dari penjumlahan kebutuhan ruangan
untuk servis pada tiap stasiun kerja)
- Kebutuhan gang. Kebutuhan gang ini belum dapat
ditentukan sebelum konfigurasi departemen, stasiun
kerja dan aliran bahan selesai dibuat.

#
Estimasi Kelonggaran Untuk Departemen

Muatan Terbesar Perkiraan allowance untuk gang (%)


Kurang dari 6 ft2 5 - 10
Antara 6 - 12 ft2 10 - 20
Antara 12 - 18 ft2 20 - 30
Besar dari 18 ft2 30 - 40

#
Contoh Perhitungan
• Misalkan kelompok mesin A di bawah terdiri dari 4 sub kelompok
mesin yang diletakkan seri.
• Ukuran Mesin : Panjang 1m x 0.8 m
• Area untuk Operator : 1 m x 1m
• Tempat bahan baku (I) : Panjang 0.5 m x 0.4 m
• Tempat barang jadi (O) : Panjang 0.5 m x 0.4 m
• Tempat Sampah : Ukuran 0.3 m x 0.3m

• Perhitungan Luas Lantai :


• Panjang sub kelompok mesin = 0.4 + 1 + 0.4 + 1
(kelonggaran jarak antar mesin) = 2.8 m
• Lebar sub kelompok mesin= 0.8 + 1 (lebar operator) + 1
(kelonggaran jarak antar mesin) = 2.8 m
• Luas kelompok mesin tanpa gang = 2.8 x 2.8 x 4 = 31.36 m2
• Total Panjang kelompok mesin + Gang = (2.8 x 4) + 3
(kelonggaran gang)= 14.2 m
• Total Lebar kelompok mesin + Gang = 2.8 + 3 + 0.8 + 0.8 (
jmlh subkel. mesin lebih dari satu) = 7.4 m
• Luas kelompok mesin = 14.2 x 7.4 = 105.08 m2 #
Sub Kelompok Mesin

MESIN

I O

#
Kelompok Mesin
BJU

MESIN MESIN MESIN MESIN

BBU

BJU

MESIN MESIN MESIN MESIN

BBU

Anda mungkin juga menyukai