Kelompok 3
Anjelia jide
Astin A Butudoka
Dea daleta
Fitriani
Rusanti
Deteksi dini masa nifas adalah memantau
kondisi ibu dan bayi pasca persalinan dalam
rangka menghindari komplikasi yang mungkin
terjadi, dan untuk mencapai tingat kesehatan
yang sebaik mungkin bagi ibu-ibu yang baru
melahirkan bayi dan keluarga khususnya serta
masyarakat pada umumnya.
• Tujuan deteksi dini pada masa nifas
A. 2 jam pertama
asuhan yang di berikan pada 2 jam pertama
pada masa nifas yaitu:
• pantau tekanan darah,nadi,TFU,kandung
kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit
selama satu jam pertama dan setiap 30
menit selama satu jam kedua kala IV. Jika ada
temuan yang tidak normal, tingkatkan
frekuensi observasi dan penilaian kondisi ibu.
• Pantau temperatur tubuh setiap jam dalam dua jam
pertama pasca persalinan. Jika meningkat, pantau
dan tatalaksana sesuai dengan apa yang di
perlukan.
• Nilai perdarahan, periksa perineum dan vagina
setiap 15 menit selama satu jam pertama dan
setiap 30 menit selama jam kedua pada kala IV.
• Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai
kontraksi uterus dan jumlah darah yang keluar dan
bagaimana melakukan masase jika uterus menjadi
lembek.
• Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml
setelah bersalin didefinisikan sebagai
perdarahan pasca persalinan.
Terdapat masalah mengenai definisi ini :
a. Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak
sebanyak yang sebenarnya,kadang kadang
hanya setengah dari biasnya
• Penanganan aktif kala III
• Sebaiknya di lakukan pada semua wanita yang
bersalin karena hal ini dapat menurunkan
insiden perdarahan pasca persalinan akibat
atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus di
pantau dengan ketat untut mendiagnosis
perdarahan fase persalinan
• Komplikasi pada masa nifas biasanya jarang
ditemukan selama pasien mendapatkan
asuhan yang berkualitas mulai dari masa
kehamilan sampai dengan persalinan.