Anda di halaman 1dari 20

SURVEILANS GIZI

EPIDEMIOLOGI GIZI
S1 GIZI 2018 A

Aisah Indrawati 18051334009


M. Duta Pradana 18051334019
Zafirah Istighfarraniyah 18051334022
Diah Prastanti 18051334031
Danti Latifah Samsiana 18051334034
Alfi Lailatul K. 17051334009
SURVEILANS

Surveilans adalah pengamatan secara teratur dan


terus menerus terhadap semua aspek penyakit,
baik penyakit menular maupun penyakit yang
tidak menular, yang diderita oleh berbagai
golongan masyarakat, dalam suatu periode
tertentu untuk kepentingan pencegahan dan
penanggulangannya.
PENGERTIAN SURVEILANS
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Pengertian surveilans epidemiologi yaitu kegiatan untuk
memonitor frekuensi dan distribusi penyakit dimasyarakat
Frekuensi penyakit adalah jumlah orang yang menderita s
uatu penyakit di dalam suatu populasi, sedangkan distribu
si penyakit adalah siapa saja yang menderita dilihat dari b
erbagai karakteristik, baik umur, jenis kelamin, lokasi keja
dian dan waktu terjadinya penyakit tersebut.

SURVEILANS GIZI

Surveilans gizi adalah proses pengamatan masalah da


n program gizi secara terus menerus baik situasi norm
al maupun darurat, meliputi : pengumpulan, pengolah
an, analisis dan pengkajian data secara sistematis sert
a penyebarluasan informasi untuk pengambilan tinda
kan sebagai respons segera dan terencana.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Dalam kesehatan kerja misalnya, surveilans kesehatan
kerja dilakukan dengan pemantauan kesehatan pekerja
yang sistematis dan terus menerus sehubungan dengan
bahaya di tempat kerja, Kegiatan surveilans ini dilakukan
berdasarkan Undang-Undang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

Adapula Surveilans Kesehatan Masyarakat yang dapat didefinisikan seb


agai upaya rutin dalam pengumpulan, analisis dan diseminasi data yang
relevan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat. Surveilans kesehatan masyarakat adalah bentuk aplikasi
dari epidemiologi deskriptik maupun analitik yang merupakan proses
pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan
informasi secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi,
penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan.
JENIS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
SURVEILANS AKTIF
Pada sistem surveilans ini dituntut keaktivan dari pet
ugas surveilans dalam mengumpulkan data, baik dari AKTIF
masyarakat maupun ke unit-unit pelayanan kesehata
n. Sistem surveilans ini memberikan data yang paling
akurat serta sesuai dengan kondisi waktu saat itu. Na
mun kekurangannya, sistem ini memerlukan biaya leb
ih besar dibandingkan surveilans pasif.

PASIF
SURVEILANS PASIF
Dasar dari sistem surveilans ini adalah pelaporan.
Dimana dalam suatu sistem kesehatan ada sistem
pelaporan yang dibangun dari unit pelayanan kese
hatan di masyarakat sampai ke pusat, ke pemegan
g kebijakan. Pelaporan ini meliputi pelaporan lapor
an rutin program serta laporan rutin manajerial ya
ng meliputi logistik, administrasi dan finansial prog
ram (laporan manajerial program)
FUNGSI SURVEILANS EPID

1 Mengetahui gambaran kesehatan suatu populasi masyarakat

2 Mengambil kebijakan yang dapat diterapkan dalam populasi tersebut, baik


mengenai pola perilaku maupun pencegahan suatu penyakit.

3 Monitor dan evaluasi program kesehatan yang dijalankan di masyarakat

4 Melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan data surveilans

5 Identifikasi masalah yang ada di populasi


SURVEILANS GIZI
Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digu
nakan untuk menetapkan kebijakan program, merencana
kan intervensi, pelaksanaan kegiatan, dan mengevaluasi
program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan da
n mencegah kejadian yang merugikan gizi dan kesehatan.

Apabila surveilans gizi terhadap akar masalah maupun indikator-ind


ikator yang terkait penyebab masalah gizi dilaksanakan secara terus
-menerus dan berkala, maka potensi masalah akan lebih cepat diket
ahui, dan upaya penanggulangan masalah gizi dapat dilakukan lebih
dini, sehingga dampak yang lebih buruk dapat dicegah.
TUJUAN SURVEILANS GIZI

1 Menggambarkan status gizi penduduk, dengan referensi khusus bagi mereka


yang menghadapi risiko

2 Menganalisis faktor-faktor penyebab yang terkait dengan gizi buruk

3 Mempromosikan keputusan oleh pemerintah, baik mengenai perkembangan


normal dan keadaan darurat

4 Memprediksi kemungkinan masalah gizi sehingga dapat membantu dalam


perumusan kebijakan

5 Memantau dan mengevaluasi program gizi.


Peraturan Pemerintah
Your Text Here No. 38 Tahun 2007
 Simple PowerPoint
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah
, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota menyebutkan bahwa salah satu kew
ajiban Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten
dan Kota adalah melaksanakan surveilans

Oleh karena itu Dinas Kesehatan kabupaten/Kota dan Puskesmas selaku Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) wajib
melaksanakan surveilans gizi.
FUNGSI SURVEILANS GIZI

1 Monotoring program gizi perencanaan program

2 Prediksi masa depan, manajemen dan evaluasi program, mencari atau mengobser
vasi indikator-indikator masalah gizi baru dalam program yang sedang berjalan

3 Timely warning and intervention system

4 Sistem Isyatat Dizi dan intervensi

5 Suatu sistem yang ditujukan untuk mencegah malnutrisi dengan


cara melihat ketersediaan makanan yang dikonsumsi.
8 INDIKATOR KELUARAN
bayi usia 0-6
balita gizi bulan
buruk ditangani mendapat ASI
atau dirawat Eksklusif

100% 85% 80% 85%

balita ditimbang balita 6-59 bulan


berat badannya mendapat
kapsul vitamin A
7 INDIKATOR KELUARAN

kabupaten/kota
melaksanakan
surveilans gizi

85% 100% 100%

ibu hamil penyediaan buffer


mendapat Fe 90 stock MP-ASI untuk
tablet daerah bencana
Beberapa indikator yang berkaitan dengan dengan survelen gizi yang diajukan
direktorat gizi masyarakat adalah sebagai berikut:

Balita kurang gizi

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) Anak kekurangan vitamin A

Gizi darurat daerah bencana ASI eksklusif dan MP-ASI

Gangguan pertumbuhan balita


Akibat Surveilans Gizi
Tidak Dilaksanakan
Dengan kata lain jika survelen gizi ti
Surveilans gizi merupakan sala dak dilaksanakan maka masalah giz
h satu kegiatan yang dapat dia i tidak mampu dicegah, tidak dapat
diantisipasi dan ditangani secara se
ndalkan untuk mendukung pen mpurna. Dalam pelaksanaan pengu
capaian tujuan kegiatan Pembi mpulan data, bila ada puskesmas ya
naan Gizi Masyarakat. Dengan ng tidak melapor atau melapor tida
pelaksanaan surveilans gizi yan k tepat waktu, data laporan tidak le
g baik keadaan gizi masyarakat ngkap dan atau laporan tidak akura
dapat dipantau secara teratur, t maka pengelola kegiatan gizi dihar
sehingga mampu mencegah, m uskan melakukan pembinaan secar
a aktif untuk melengkapi data. Kegi
engantisipasi dan menangani atan ini dapat dilakukan melalui tel
masalah gizi di masyarakat den epon, Short Message Service (SMS)
gan baik. atau kunjungan langsung ke puskes
mas (Kemenkes, 2010).
Surveillance gizi merupakan alat untuk :

- Menemukan problem gizi di masyarakat,


- Merumuskan suatu kebijakan
- Perancangan dan
- Evaluasi program kegiatan di bidang gizi (terkait dengan
pengembangan atau penanggulangan keadaan gawat)
METODE
Kegiatan Survei Khusus yang Dilakukan
Berdasarkan Kebutuhan
Kegiatan Surveilans Gizi
Pengolahan data dan penyajian
informasi
Kegiatan surveilans gizi meli Pengolahan data dapat dilakukan secara
puti kegiatan pengumpulan deskriptif maupun analitik, yang disajikan
dan pengolahan data. Pengu dalam bentuk narasi,tabel,grafik dan pet
mpulan data secara cepat, a a, atau bentuk penyajian informasi lain.
kurat, teratur dan berkelanj Diseminasi informasi
utan dari berbagai kegiatan Diseminasi informasi dilakukan untuk me
surveilans gizi sebagi sumbe nyebarluaskan informasi surveilans gizi m
asyarakat kepada pemangku kepentingan
r informasi . Kegiatan diseminasi informasi dapat dila
kukan dalam bentuk pemberian umpan b
alik, sosialisasi atau advokasi.
Pemanfaatan Informasi Hasil Surveilans Gizi

Hasil surveilans gizi dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan se


bagai tindak lanjut atau respon terhadap informasi yang diperole
h. Tindak lanjut atau respon dapat berupa tindakan segera, peren
canaan jangka pendek, menengah dan panjang serta perumusan
kebijakan pembinaan gizi masyarakat baik di kabupaten/kota, pro
vinsi dan pusat.Contoh tindak lanjut atau respon yang perlu dilak
ukan terhadap pencapaian indikator adalah sebagai berikut:
1. Jika hasil analisis menunjukkan peningkatan kasus gizi buruk
2. Jika hasil analisis menunjukkan cakupan ASI Eksklusif 0-6 bul
an rendah
3. Jika hasil analisis menunjukan masih banyak ditemukan rum
ah tangga yang belum mengonsumsi garam beriodium
4. Jika hasil analisis menunjukkan cakupan distribusi vitamin A
rendah
5. Jika hasil analisis menunjukan cakupan distribusi TTD (Fe3) r
endah
6. Jika hasil analisis menunjukan D/S rendah dan atau cenderu
ng menurun
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 1116/MENKES/SK/VIII/200
3 tentang Pedoman Penyelenggaran Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1479/MENKES/SK/X/2003


tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menul
ar dan Penyakit Tidak Menular Terpadu.

Azwar, A. 1993. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Bina Rupa Aksara Budiarto, E dk


k. 2003.

Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC


.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/SURVAILA
NS-GIZI-FINAL-SC
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/06/New-Buku-Surveilans-Final1
Thank you

Anda mungkin juga menyukai