Anda di halaman 1dari 18

DIKSI (PILIHAN KATA)

DIANA NURSYAM
RIZKY PRATAMA
AYU NABILA
ALFIRA NAFHAN
Tasya Savana
Pengertian Diksi atau Pilihan
Kata

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan).
Fungsi Dari Diksi

• Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar


dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis.

• Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.

• Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.

• Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat


resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan
pendengar atau pembaca.
Syarat Kesesuaian Diksi

• Bahasa Standar dan Substandar

• Kata Ilmiah dan Kata Populer

• Kata Percakapan

• Bahasa Artifisial
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM DIKSI
A. Jenis-jenis makna kata

• Jenis makna kata berdasarkan jenis semantiknya: makna


leksikal dan makna gramatikal.

• Jenis makna kata berdasarkan ada tidaknya referen: makna


referensial dan makna nonreferensial.

• Jenis makna kata berdasarkan ada tidaknya nilai rasa: makna


konotatif dan makna denotatif.

• Jenis makna kata berdasarkan ketepatan maknanya: makna


istilah atau makna umum dan makna khusus.
B. Relasi Makna

Hal-hal yang perlu di perhatikan dala relasi makna yaitu:

• Sinonim

• Antonim

• Homonim, Homofon, Homograf

• Hiponim dan Hipernim

• Polisemi

• Ambiguitas
C. Perubahan Makna Kata
1. Faktor-faktor penyebab perubahan

•llmu dan teknologi.

•Sosial dan budaya.

•Perbedaan bidang pemakaian.

•Adanya asosiasi.

•Pertukaran tanggapan indra.

•Perbedaan tanggapan.

•Adanya penyingkatan.

•Proses gramatikal.

•pengembangan istilah.
2. Macam-macam perubahan makna

• Meluas (generalisasi)

• Menyempit (spesialisasi)

• Membaik (amelioratif)

• Memburuk (peyoratif)

• Sinestesia

• Asosiatif
D. Makna Denotatif dan Konotatif

Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional


daripada makna denotatif. Makna denotatif adalah makna yang
umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang

dikaitkan dengan kondisi dan situasi.


Denotatif Konotatif
rumah gedung, wisma, graha
penonton pemirsa, pemerhati
dibuat dirakit, disulap
sesuai harmonis
tukang ahli, juru
pembantu asisten
pekerja pegawai, karyawan
tengah madia
bunting hamil, mengandung
mati meninggal, wafat
E. Kata Konkret dan Abstrak

Dalam berbicara sehari-hari, kita selalu menggunakan


kata konkret dan abstrak, misalnya: meja, kursi, opini,
gagasan, dan perdamaian. Kata meja dan kursi adalah
kata konkret, karena dapat diserap oleh pancaindera
manusia. Sedangkan opini. gagasan, perdamaian
adalah kata abstrak, karena tidak bisa diserap oleh
pancaindera.
F. Bentuk Kata

Dalam kajian lingustik, bentuk kata dibedakan atas:

• kata dasar

• kata berimbuhan

• kata ulang dan

• kata majemuk
G. Idiom dan Ungkapan Idiomatis

Idiom adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase)


yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.

H. Kata Bernilai Rasa

Diksi atau pemilihan kata juga mengajarkan untuk senantiasa


menggunakan kata-kata yang bernilai rasa dengan cermat.
Memang sering ada kontroversi antara kata-kata bernilai rasa
dan kata-kata baku. Kadang ditemukan bahwa kata baku
tertentu tidak memiliki nilai rasa sama sekali. Sebaliknya,
dapat pula ditemukan bahwa kata bernilai rasa jauh dari
dimensi-dimensi kebakuan.
I. Keumuman dan Kekhususan Kata

Kata-kata umum adalah kata-kata yang perlu dijabarkan lebih


lanjut dengan kata-kata yang sifatnya khusus untuk
mendapatkan perincian lebih baik kata-kata umum tidak tepat
untuk mendeskripsikan sesuatu karena memiliki kadar akurasi
yang rendah. Kata-kata umum demikian ini lebih tepat
digunakan untuk argumentasi atau persuasi, karena dalam
pemakaian yang disebutkan terakhir itu akan dibuka
kemungkinan-kemungkinan penafsiran yang lebih luas, yang
lebih umum, yang lebih komprehensif.
J. Kelugasan Kata

Diksi juga mengajarkan kita ihwal kata-kata lugas, apa


adanya. Ada juga yang menyebut bahwa kata-kata lugas
itu tembak langsung (to the point), tegas, lurus, apa
adanya, kata-kata yang bersahaja. Kata-kata yang lugas
adalah kata-kata yang sekaligus juga ringkas, tidak
merupakan frasa panjang, tidak mendayu-dayu, dan sama
sekali tidak berbelit-belit. Lazimnya, kata-kata lugas itu
juga bukan merupakan bentuk-bentuk kebahasaan
kompleks.
K. Keaktifan dan Kepasifan Kata

Dalam kerangka diksi atau pemilihan kata, yang


dimaksudkan dengan kata-kata aktif bukanlah kata-kata
yang beralawan ‘me-‘ dan tidak beralawan ‘di-‘. Adapun
yang dimaksudkan dengan kata-kata aktif itu adalah kata-
kata yang banyak digunakan oleh tokoh masyarakat.
Karena banyak dirantikan oleh tokoh masyarakat, para
selebritas, para jurnalis media massa, para dosen, para
politisi, maka kata-kata yang semula tidak pernah
digunakan itu menjadi semakin banyak digunakan dalam
pemakaian kebahasaan.
L. Ameliorasi dan Peyorasi

Adapun yang dimaksud dengan ameliorasi adalah proses


perubahan makna dari yang lama ke yang baru ketika
bentuk yang baru dianggap dan dirasakan lebih tinggi dan
lebih tepat nilai rasa serta konotasinya dibandingkan
dengan yang lama. Nah sebagai imbangan dari
'ameliorasi' adalah 'peyorasi'. Maksudnya adalah
perubahan makna dari yang baru ke yang lama ketika
yang lama dianggap masih tetap lebih tinggi dan lebih
tepat nilai rasa serta konotasinya dibandingkan dengan
makna yang baru.
M. Peranti Kebakuan dan Ketidakbakuan Kata

Bentuk baku hadir karena adanya pembakuan bentuk-bentuk


kebahasaan. Pembakuan bahasa demikian itu pada gilirannya
akan menjadikan bahasa Indonesia semakin bermartabat. Bahasa
yang bermartabat lazimnya akan banyak digunakan oleh
masyarakat, baik masyarakat dalam pengertian domestik maupun
masyarakat dalam pengertian internasional. Bilamana bahasa
baku tersebut digunakan oleh masyarakat internasional, maka
jadilah bahasa itu bahasa yang berharkat dan bermartabat tinggi.
Bahasa Indonesia sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan
menjadi bahasa yang berharkat dan bermartabat tinggi, hingga
akhirnya akan banyak digunakan dalam kancah internasional.
Kesalahan Diksi atau Kata

• Pemakaian kata yang tidak tepat

• Penggunaan kata berpasangan

• Penggunaan dua kata

• Penggunaan kata maka

• Penggunaan kata kepanjangan, singkatan, dan


kependek-an

• Penggunaan kata dengan, di, dan ke.

Anda mungkin juga menyukai