Anda di halaman 1dari 19

Preeklamsia, Eklamsia, Plasenta

Previa
Nama kelomok:
1. Nola suryatna
2. Nori Alisha
3. Nova Puspita Sari
4. Nur Azizah Sy
5. Nur Baiti
6. Nurul Abshari
Preeklamsia
sindrom yang terdiri dari tingginya tekanan
darah, tingginya kadar protein dalam urin
(hemaproteuria), dan banyaknya cairan di dalam
tubuh.
Tanda dan Gejala Pre Eklampsi

Gejala
Gejala berat
ringan

• tekanan darah 160/110 mmHg


atau lebih, pengeluaran protein
• tekanan darah sekitar 140/90
dalam urinelebih dari 5g/ 24
mmHg
jam,
• terdapat pengeluaran protein
• terdapat edemaparu dan
urine 0,3g/ liter atau kualitatif +1
sianosis(kebiruan) dan sesak
+2,
napas
• (bengkak kaki, tangan, atau
• gejala subjektif (sakit kepala,
lainnya) dan kenaikan berta badan
gangguan penglihatan, nyeri di
lebih dari 1 kg/ minggu.
daerahperut atas).
Komplikasi Pre Eklampsi

Kematian
Kematian Maternal perinatal janin
intra uteri
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Preeklampsi

Menurut Heffner & Schust (2009)


Kemenkes RI (2013)
• primigravida,
• kehamilan kembar, • kehamilan kembar
• diabetes, • penyakit trofoblas
• hipertensi yang telah ada • Hidramnion
sebelum kehamilan, • diabetes millitus
• pre eklampsi pada kehamilan • gangguan vaskuler plasenta,
sebelumnya, • faktor herediter,
• riwayat preeklampsi dalam • riwayat preeklampsi
keluarga, sebelumnya dan obesitas
• mola hidatidosa dan kelainan sebelum kehamilan.
pembekuan darah
Pengobatan dan Perawatan dengan
Pre Eklampsi
Preeklampsia Preeklampsia
ringan berat

Masuk rumah sakit dalam kamar isolasi,


Berobat jalan, pantang garam. yang bebas dari sinar dan suara dengan
Dapat diberikan obat penenang dan perawatan khusus. Dipasang infus untuk
diuretic (meningkatkan pengeluaran mengatur pengeluaran cairan, pemberian
urine). Kontrol setiap minggu. nutrisi, obat-obatan dan mengatur
Anjuran segera kembali periksa bila elektrolit. Pengawasan dalam waktu 2x24
gejalanya makin berat. jam. Bila keadan berambah berat
dilakukan induksi (dorongan) persalinan
atau langung yang dilakukan sesio
sesaera.
2. Eklampsi
merupakan keadaan dimana ditemukan
serangan kejang tiba-tiba yang dapat disusul
dengan koma pada wanita hamil, persalinan
atau masa nifas yang menunjukan gejala
preeklampsia sebelumnya.
Diagnosis dan Gambaran Klinik
Eklampsia
Penyakit digolongkan berat bila ada satu atau lebih tanda
dibawah ini
• Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan
diastolik 110 mmHg atau lebih
• Proteinuria 5 gr atau lebih dalam24 jam; 3+ atau 4+
pada pemetiksaan kualitatif
• Oliguria, diuresis 400 ml atau kurang dalam 24 jam
• Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di
daerah epigastrium
• Edema paru atau sianosis.
Etiologi eklampsia
Sebab eklampsia belum diketahui benar, Salah
satu teori yang dikemukakan ialah bahwa
eklampsia disebabakan ischaemia rahim dan
plasenta (ischaemia uteroplacenta) karna
Selama kehamilan uterus memerlukan darah
lebih banyak.
Pengobatan eklamsia
1. Pengoatan medikamentosa
a. Obat anti kejang
b. Magnesium sulfat (MgSO4)
c. Perawatan pada waktu kejang
2. Pengobatan obstetric
Sikap terhadap kehamilan ialah semua kehamilan
dengan EKLAMPSIA harus diakhiri, tanpa
memandang kehamilan dan keadaan janin.
Penanganan kejang
• Selalu ingat ABC (airway, breathing, circulation)
• Beri obat anti kejang
• Beri oksigen 4-6 liter per menit
• Lindungi pasien dari kemungkinan trauma, tetapi
jangan diikat terlalu keras
• Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi
resiko aspirasi
• Setelah kejang, aspirasi mulut dan tenggorokan
jika perlu
3. Plasenta Previa

adalah plasenta yang berimplantasi pada


segmen bawah rahim (SBR) sehingga
menutupi seluruh atau sebagian dari ostium
uteri internum (OUI).
Etiologi Plasenta Previa
• Multipara, terutama jika jarak kehamilannya
pendek
• Mioma uteri
• Kuretasi yang berulang
• Umur lanjut (diatas 35 tahun)
• Bekas seksio sesaria
• Riwayat abortus
• Defek vaskularisasi pada desidua
Faktor Resiko
• Multiparitas dan umur lanjut (≥ 35 tahun).
• Defek vaskularisasi desidua yang kemungkinan terjadi
akibat perubahan atrofik dan inflamatorotik.
• Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh
bekas pembedahan (SC, Kuret,dll).
• Chorion leave persisten.
• Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium
belum siap menerima hasil konsepsi.
• Konsepsi dan nidasi terlambat.
Diagnosis
Diagnosa plasenta previa ditegakkan dengan adanya
gejala-gejala klinis dan pemeriksaaan :
• Gejala Klinis
• Palpasi abdomen
• Pemeriksaan inspekulo
• Tidak ada kontraksi uterus
• Bagian terbawah janin tidak masuk pintu atas
panggul
• Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
Komplikasi
Anemia dan syok hipovolemik
Serviks dan segmen bawah rahim mudah robek
Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih
sering terjadi.
Kehamilan prematur dan gawat janin
Solusio plasenta
Kematian maternal akibat perdarahan
Disseminated intravascular coagulation (DIC)
Infeksi sepsis.
Penanganan yang dilakukan bidan :
Jika klien terdeteksi dengan plasenta previa,
segera lakukan kolaborasi dengan dokter
spesial obgyn untuk dilakukan tindakan
Pemberian cairan Intravena
Mengatasi syok dan perdarahan pada ibu
Anjurkan keluarga untuk menyiapkan donor
darah
Persiapan untuk melakukan rujukan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai