Anda di halaman 1dari 14

KET

(Kehamilan Ektopik Terganggu)

Disusun oleh Kelompok 1 :


1. Fatimah Tul Jannah (163210015)
2. Ni’matul Jihan (163210029)
Pengertian KET
• Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi
diluar rongga uterus, tuba falopii merupakan tempat tersering untuk
terjadinya implantasi kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan
ektopik berlokasi di tuba,jarang terjadi implantasi pada
ovarium,rongga perut,kanalis servikalis uteri,tanduk uterus yang
rudimenter dan divertikel pada uterus.(Sarwono Prawiroharjho,
2005).

• Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang


dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum
uteri. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada
dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai Kehamilan Ektopik
Terganggu
Klasifikasi
Menurut lokasinya, kehamilan ektopik sebenarnya banyak klasifikasi dan dapat
dibagi dalam beberapa golongan:

a. Tuba fallopi : pars interstisialis, isthmus, ampulla, infundibulum

b. Uterus : kanalis servikalis, divertikulum, koruna, tanduk rudimenter.

c. Ovarium

d. Intraligamenter

e. Abdominal: primer,sekunder

f. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus

Namun diantara kehamilan-kehamilan ektopik yang terbanyak ialah yang


terjadi di tuba (90%) khususnya di ampula dan isthmus.
Etiologi
1. Faktor Mekanis

• Hal-hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanannya ovum


yang dibuahi ke dalam kavum uteri :
1. Salpingitis
2. Adhesi peritubal setelah infeksi pasca abortus/infeksi pasca
nifas, apendisitis, atau endometriosis, yang menyebabkan
tertekuknya tuba atau penyempitan lumen.
3. Kelainan pertumbuhan tuba, terutama divertikulum, ostium
asesorius dan hipoplasi. Namun, ini jarang terjadi.
4. Bekas operasi tuba memperbaiki fungsi tuba atau terkadang
kegagalan usaha untuk memperbaiki patensi tuba pada
sterilisasi.
5. Tumor yang merubah bentuk tuba seperti mioma uteri dan
adanya benjolan pada adneksia.
6. Penggunaan IUD
2. Faktor Fungsional
a. Migrasi eksternal ovum terutama pada kasus
perkembangan duktus mulleri yang abnormal
b. Refluks menstruasi
c. Berubahnya motilitas tuba karena perubahan
hormon estrogen dan progesteron
d. Peningkatan daya penerimaan mukosa tuba
terhadap ovum yang dibuahi
e. Hal lain seperti : riwayat KET dan riwayat
abortus induksi sebelumnya.
Patofisiologi
• Proses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang
terjadi di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau
interkolumnar. Pada nidasi secara kolumnar telur bernidasi pada
ujung atau sisi jonjot endosalping. Perkembangan telur selanjutnya
dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur mati
secara dini dan direabsorbsi.
• Perkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa faktor,
yaitu; tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya
perdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas.
Pathway
Manifestasi klinis
1. Tanda :
a. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea atau
spotting atau perdarahan vaginal.
b. Menstruasi abnormal.
c. Abdomen dan pelvis yang lunak.
d. Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi.
e. Kolaps dan kelelahan
f. Pucat
g. Nyeri bahu dan leher (iritasi diafragma)
h. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak
gembung.
i. Gangguan kencing
2. Gejala
a. Nyeri
b. Perdarahan
c. Amnenorrhea
Komplikasi
• Komplikasi yang timbul akibat pembedahan
antara lain :
perdarahan, infeksi, kerusakan organ sekitar
(usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh
darah besar). Selain itu ada juga komplikasi
terkait tindakan anestesi
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan USG

2. Kadar hCG (human chorionic gonadotropin) menurun

3. Pemeriksaan ginekologi

4. Pemeriksaan laboratorium

5. Kuldosentris

6. Laparoskopi
Penatalaksanaan
• Penanganan kehamilan ektropik pada umumnya adalalah
laparotomi. Dalam tindakan demikian, beberapa hal harus
diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

1. Kondisi ibu pada saat itu


2. Keinginan ibu untuk mempertahankan fungsi
reproduksinya
3. Lokasi kehamilan ektropik
4. Kondisi anatomis organ pelvis
5. Kemampuan teknik bedah mikro dokter
6. Kemampuan teknologi fertilasi in vitro setempat
Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Keluhan Utama
Nyeri hebat pada perut bagian bawah dan disertai
dengan perdarahan
c. Riwayat penyakit sekarang
Awalnya wanita mengalami amenorrhea beberapa
minggu kemudian disusul dengan adanya nyeri hebat
seperti disayat-sayat pada mulanya nyeri hanya satu sisi
ke sisi berikutnya disertai adanya
perdarahan pervagina
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat kesehatan keluarga
Diagnosa

1.Nyeri akut b.d agen pencedera fisik

2.Resiko infeksi

Anda mungkin juga menyukai