Anda di halaman 1dari 13

SMA NEGERI 1 PALEMBANG

Kelompok 1:
•Aqila F
•Cikita TW
•Guati Herdienaya
•Siti Syakira
•Vanya Dwi
•M Faza
Produk Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani dan pengawetan pangan telah dimulai dari
zaman prasejarah saat manusia memproses bahan mentah menjadi berbagai jenis masakan
dengan cara pemanggangan di atas api, pengasapan, perebusan, fermentasi, pengeringan dengan
matahari dan penggaraman.
NICOLAS APPERT

Berhasil mengembangkan teknik pengawetan, mengunakan


botol dan pengalengan.
Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan
hasil peternakan dan pertanian yang awalnya bersifat
mudah rusak menjadi produk makanan atau minuman
(pangan) yang lebih awet dengan sebisa mungkin tetap
memtujuan utamanya adalah untuk memperpanjang masa
simpan.
Faktor Kerusakan Bahan Pangan
Faktor Kerusakan Bahan Pangan
Pertumbuhan dan aktivitas Aktivitas enzim enzim di dalam bahan
mikroba pangan

Serangga, parasit, dan tikus Suhu

Kadar air, udara, oksigen


Teknik Pengawetan
Teknik pendinginan sudah banyak digunakan masyarakat umum.Perhatikan saja di
rumah-rumah, sudah banyak yang memiliki lemari pendingin untuk menyimpan makanan. Inti
dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat yang bersuhu sangat
rendah. Contohnya para nelayan akan menggunakan wadah berisi es untuk mengawetkan
ikan hasil tangkapannya, Makanan seperti sayur, buah, sosis dan telur biasanya dapat
disimpan dalam suhu 15 C. Agar tahan lama dapat juga disimpan pada tempat bersuhu 0 C-4
C.
Penghambatan mikroba dapat juga dilakukan dengan mengurangi kadar
air. Metode penurunan kadar air dapat dapat dilakukan pengeringan,
pembekuan, pemberian garam dan gula atau pengentalan.

Pengawetan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kemasan


hampa udara atau menggunakan karbondioksida. Tujuan penggunaan
metode ini adalah untuk mengurangi persentuhan bahan makanan dengan
oksigen. Persentuhan tersebut dapat menyebabkan pelayuan dan
mendorong pertumbuhan bakteri.
Bahan
Bahan Pangan
Pangan
Hewani
Hewani
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan
atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang
berbeda pula.

Karakteristik Bahan Pangan Hewani:

a. Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada
bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur).

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi
oleh faktor tekanan dari luar.

c. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak


bisa digeneralisasi.

d. Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan
bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan
protein.
Jenis-Jenis Pangan Hewani

produk berupa cairan putih yang produk utama dari pemeliharaan produk yang diperoleh dengan
dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan ayam petelur, atau produk sampingan cara pemotongan ternak (mamalia dan
diperoleh dengan cara pemerahan. pemeliharaan unggas pedaging. unggas.

dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan


danau, ikan rawa-rawa, ikan yang dipelihara di empang-empang,
dilaut dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah hasil-
hasil perikanan lainnya yaitu: kerang, teripang, telur ikan dan lain-
lain.
Kesimpulan
Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena kadar air
yang terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan
pangan itu sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin
besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat aktivitas biologis
internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak.
Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan beberapa teknik
baik yang menggunakan teknologi tingi maupun teknologi sederhana.
Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun inti dari
pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju
pertumbuhan mikroorganisme pada makanan.

Anda mungkin juga menyukai