Anda di halaman 1dari 34

RESEARCH & PUBLICATION

ETHICS

Jimmy Pusaka

12 Desember 2017
1 32

TUJUAN
• Memberi pemahaman tentang kaidah etika bagi peneliti.
• Mengecek kebersihan etika dalam kegiatan penelitian
(mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan)
serta publikasi ilmiah
• Menghindari pelanggaran kode etika penelitian
(KEP)/upaya preventif;

2
2 32

ETIKA
• Cara berpikir, bersikap, bertindak yang sesuai (untuk
suatu komunitas): pantas/elok/baik).
 etis = sesuai kaidah moral
• Berkaitan dengan penilaian kualitatif: buruk, baik, lebih
baik.
 bukan tentang salah atau betul

• Selanjutnya difokuskan untuk komunitas peneliti

3
3 32

KODE ETIKA PENELITI


Rambu Etika: PERKA LIPI No 6/E/2013

4
4 32

KODE ETIKA PENELITI


Tiga aspek:
1. Etika penelitian
Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam rambu yang
etis (codes of ethics) dan sekaligus dengan metode yang
benar.
2. Etika berperilaku
Sikap pribadi peneliti yang dijaga untuk selalu etis.
3. Etika publikasi
Melakukan publikasi hasil penelitian dengan cara yang
etis
5
5 32

KODE ETIKA PENELITI


ETIKA PENELITIAN
• Kebenaran Ilmiah
memiliki landasan berpikir - mendapatkan bukti yang sah
- bebas dari kepentingan pihak tertentu
• Metode Ilmiah
mengikuti metodologi baku – menggunakan prosedur
yang layak dan tepat sasaran melakukan penelitian
karena diperlukan
• Sumber daya ilmiah
efisien - mementingkan keselamatan - merekam hasil
penelitian
6
6 32

KODE ETIKA PENELITI


ETIKA BERPERILAKU
• Netral
memberi akses untuk verifikasi atau penelitian lanjutan -
menghormati hak rekan peneliti lainnya
• Kesantunan perlakuan
perlakuan bermoral terhadap subjek - tujuan penelitian
tidak boleh digunakan untuk memanipulasi proses atau
data
• Keterbukaan informasi
memberi kesempatan pihak lain menyampaikan
tanggapan dan saran

7
7 32

KODE ETIKA PENELITI


ETIKA PUBLIKASI
• Hak pengarang
menghormati hak pengarang lain dalam tim pengarang -
memberi pengakuan kepada pihak lain yang berjasa
• Diseminasi hasil
publikasi ilmiah secara tertulis - publikasi hasil pertama
kali dan sekali
• Kebenaran ilmiah
menghindari kesalahan prosedur, praktik, dan kesalahan
lain termasuk yang tidak disengaja

8
8 32
MISCONDUCT
in research
Keadaan yang dapat mengarah ke misconduct in
research:
• kepakaran anggota tim peneliti yang tidak sesuai dengan kebutuhan
• pembagian tugas yang tidak jelas dalam tim peneliti
• penggunaan sarana atau prosedur yang tidak valid
• pengaruh kekuasaan atau komersial atau hubungan tertentu dengan
bohir (yang dapat menyebabkan bias hasil)
• penelitian masih jauh dari selesai ketika deadline sudah mendekati
• hasil akhir penelitian yang tidak sesuai dengan proposal
• mencari TAK dalam selang waktu yang amat terbatas

9
9 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Pengecekan diri terhadap kepatuhan Etika:
PERKA LIPI No 8/2013

10
10 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Tujuan:
Membantu peneliti untuk menghindarkan diri dari
kesalahan baik dalam tahap perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian, maupun dalam diseminasi hasil
penelitian (publikasi ilmiah) dengan cara melakukan self
assessment.

mengabaikan klirens etik berarti melanggar kode etika peneliti

11
11 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
A. KLIRENS ETIK DALAM PENELITIAN
1. Tahap pra-penelitian
menyusun organisasi penelitian (sdm, dana, sarana,
prasarana, dan usulan penelitian)
2. Tahap pelaksanaan penelitian
mengumpulkan data dan pembuktian hipotesis /
sintesis
3. Tahap pasca-penelitian
melaporkan dan menyebarkan hasil penelitian
B. KLIRENS ETIK DALAM PUBLIKASI
umum - judul - pengarang - abstrak - pendahuluan -
metode - hasil - pembahasan/penyimpulan - referensi -
12
ucapan terima kasih
12 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Melakukan self assessment terhadap
- Fabrikasi
● rekayasa publikasi [B]
● rekayasa pengarang [B]

- Falsifikasi
● pemalsuan data [A.3]
● penghilangan data [A.3]
● rekayasa data [A.3]
● pengelabuan data [A.3]
- Ketidaktertelusuran data
● Penyimpanan data tidak tertelusur [A.3]
● Penyimpanan data tidak terpelihara [A.3]
● Penyimpanan data tertutup terhadap komunitas ilmiah [A.3] 13
13 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Melakukan self assessment terhadap
- Plagiarisme
● pengambilan data, tabel, gambar, bab (reprint) tanpa izin [A.5]
● pengambilan susunan kata (kalimat, alinea) tanpa kutipan [A.5]
● pengambilan gagasan, model, konsep, teori tanpa rujukan [A.5]
● pengambilan data sendiri tanpa kutipan/rujukan [A.5]

- Kecerobohan yang disengaja


● penggunaan/pemaksaan metode yang tidak tepat [A.2]
● desain penelitian yang kabur dan tidak jelas [A.2]
● pengumpulan, pengolahan/analisis data yang salah [A.3]
● perilaku tidak hormat pada obyek penelitian hidup [A.3]

14
14 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Melakukan self assessment terhadap
- Perilaku tidak bertanggung jawab
● tingkah pribadi yang merendahkan martabat peneliti [A.1]
● tingkah peneliti senior tidak pantas (misalnya eksploitasi) [A.1]
terhadap peneliti yunior.
● penyalahgunaan dana penelitian tidak pada tempatnya atau [A.1]
untuk kepentingan pribadi
● sikap tidak sensitif terhadap norma sosial dan budaya [A.2]
● penyalahgunaan kedudukan sebagai penilai (reviewer/ [A.4]
referee) proposal/manuskrip karena pertentangan
kepentingan
● penyalahgunaan informasi oleh penilai (reviewer/referee) [A.4]
proposal/manuskrip untuk kepentingan pribadi
15
15 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Melakukan self assessment terhadap
● pemberian hak kepengarangan kepada yang tidak berhak [B]
● penyangkalan hak kepengarangan dari yang berhak [B]
● pemecahan kesatuan publikasi utuh menjadi beberapa pecahan [B]
publikasi cacat (publikasi irisan ikan salam)
● publikasi dalam lebih dari satu saluran (duplikasi) berisi pengulangan [B]
dan/atau penggorengan (tanpa pembaruan isi dari publikasi terdahulu),
bukan reprint/republish dan bukan publikasi untuk disseminasi/promosi
iptek.
● penjiplakan karangan sendiri tanpa rujukan sehingga tampak sebagai [B]
karangan baru (auto-plagiarism)
● penjiplakan karangan milik orang tanpa izin atau tanpa rujukan [B]
sehingga tampak sebagai karangan sendiri (plagiarism)
16
ACUAN SILANG 16 32

ETIKA PENELITIAN ETIKA PUBLIKASI

UMUM

KHUSUS

U K U K
1234567 1 2-4 5 6 1 2 3-7 1-6 7-101-4 5-7 1-4 5 6 7 81 2 3-5 12 1 2 3 4 1-3 4-8

KEP 1
KEP 2
KEP 3
KEP 4
KEP 5
KEP 6
KEP 7
KEP 8
KEP 9

17
17 32
CONTOH PERTANYAAN KLIRENS

18
18 32
CONTOH PERTANYAAN KLIRENS

19
CONTOH PERTANYAAN KLIRENS 19 32

20
20 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


Upaya penjaminan mutu publikasi ilmiah:
PERKA LIPI No 5/2014

21
21 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


• Kegiatan penelitian belum selesai sebelum dilakukannya
diseminasi hasil penelitian melalui publikasi ilmiah.
• Publikasi ilmiah dapat berbentuk buku hasil penelitian
(yang diterbitkan oleh suatu publishing house yang
memenuhi), karya tulis dalam majalah ilmiah (yang
terakreditasi), karya tulis dalam prosiding seminar ilmiah
(yang telah melalui proses review); baik karya sendiri
maupun karya bersama.
• Kode Etika Publikasi Ilmiah bertujuan sebagai alat
pembinaan bagi pengelola, editor, mitra bestari,
pengarang, dan pihak sponsor untuk memenuhi dasar-
dasar kenetralan, keadilan, dan kejujuran ilmiah.
22
22 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


• KENETRALAN
Bebas dari pertentangan kepentingan dalam pengelolaan
publikasi
• KEADILAN
Memberi hak kepengarangan kepada pihak yang berhak
sebagai pengarang
• KEJUJURAN
Bebas dari duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme

23
23 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


PENGELOLA JURNAL ILMIAH (intisari)
KEWENANGAN
• Menerbitkan atau tidak menerbitkan suatu naskah
PERTIMBANGAN SUBSTANSI
• Bebas dari pengaruh SARA dan unsur komersial
• Memelajari hasil telaahan dari mitra bestari dan koreksi
dari editor
KEBERLANGSUNGAN
• Menyampaikan pendanaan yang diterima secara
transparan
24
24 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


PENGELOLA JURNAL ILMIAH (cuplikan)
HUBUNGAN DENGAN EDITOR DAN MITRA BESTARI
• Penilaian makalah (instrumen: Klirens Etik)
HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
• Kebijakan editorial dan peraturan penerimaan naskah
• Memelajari hasil telaahan dari mitra bestari dan koreksi
dari editor
HUBUNGAN DENGAN SPONSOR
• Pendanaan yang tidak memengaruhi kebijakan
pengelolaan jurnal ilmiah
25
25 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


EDITOR JURNAL ILMIAH (intisari)
PERAN SENTRAL
• Mengintegrasikan fungsi peneliti / pengarang, mitra
bestari, dan pengelola jurnal untuk menghasilkan jurnal
yang baik
PRINSIP KERJA DAN STANDAR ETIKA
• Membuat panduan bagi pengarang, menentukan mitra
bestari yang tepat, bertanggung jawab atas isi jurnal
KETERBUKAAN
• Merespon kritik secara jujur dan transparan

26
26 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


EDITOR JURNAL ILMIAH (cuplikan)
HUBUNGAN DENGAN PEMBACA
• Menjamin validitas KTI yang dipublikasikan
HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
• Menerapkan prinsip keadilan bagi (para) pengarang
HUBUNGAN DENGAN MITRA BESTARI
• Memelihara jumlah, ragam, dan mutu mitra bestari
HUBUNGAN DENGAN ANGGOTA DEWAN EDITOR
• Memberdayakan anggota Dewan Editor
HUBUNGAN DENGAN PENGELOLA JURNAL
• Editor memutuskan penerbitan KTI
(Dasar: mutu, lingkup, dll) 27
27 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


MITRA BESTARI JURNAL ILMIAH (intisari)
ACUAN KERJA
• Memihak pada kebenaran ilmiah, membantu editor
dalam menentukan naskah yang dapat dipublikasi,
membantu peneliti untuk meningkatkan mutu naskah
BIDANG KEPAKARAN
• Bekerja hanya pada bidang kepakarannya dan bila tidak
berkaitan dengan pekerjaannya
KEKAYAAN INTELEKTUAL
• Sebelum terbit, naskah bersifat rahasia dan tidak boleh
dimanfaatkan untuk kepentingan pihaknya

28
28 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


MITRA BESTARI JURNAL ILMIAH (cuplikan)
HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
• Memperlakukan pengarang dengan hormat, dan secara
default tidak berhubungan langsung

HUBUNGAN DENGAN SPONSOR


• Tidak terpengaruh bila pihak sponsor menekan agar
suatu KTI diluluskan

29
29 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


PENGARANG JURNAL ILMIAH (intisari)
TANGGUNG JAWAB PENGARANG
• (Para) pengarang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan KTI baik dari sisi substansi maupun
pendanaan
SYARAT DASAR KARYA TULIS ILMIAH
• KTI harus memenuhi unsur kebaruan, tidak diterbitkan di
tempat lain (duplikasi), dan bukan hasil plagiarisme
STANDAR KEPENGARANGAN
• Penyampaian laporan secara benar, penghargaan kepada
yang berhak, responsif terhadap tanggapan, dll
30
30 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


PENGARANG JURNAL ILMIAH (cuplikan)
PENJAMINAN MUTU
• KTI yang dikirim untuk dipublikasikan adalah asli, belum
pernah dipublikasikan, dan tidak sedang dalam proses
pengajuan ke penerbit lain

HUBUNGAN DENGAN SPONSOR


• Pengarang bebas (tidak diintervensi oleh sponsor) dalam
memilih jurnal ilmiah tujuan penerbitan KTI

31
31 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


Masalah yang mungkin timbul dan skema penyelesaiannya
• Publikasi ganda bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
• Publikasi ganda bagi karya tulis yang telah terbit
• Tindakan plagiasi bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
• Tindakan plagiasi bagi karya tulis yang telah terbit
• Tindakan fabrikasi bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
• Tindakan fabrikasi bagi karya tulis yang telah terbit
• Penambahan pengarang sebelum publikasi
• Pengurangan pengarang sebelum publikasi
• Penambahan pengarang setelah publikasi
• Pengurangan pengarang setelah publikasi
• Penyelesaian pengarang siluman, tamu, atau pemberian
• Konflik kepentingan bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
• Konflik kepentingan bagi karya tulis yang telah terbit
• Masalah etik bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
• Dugaan kesalahan mitra bestari
• Keluhan terhadap editor
32
32 32

KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH


Studi kasus: Penambahan pengarang setelah publikasi

33
TERIMA KASIH
dan semoga bermanfaat

34

Anda mungkin juga menyukai