Kontak langsung hidrogen sianida dalam bentuk cair pada kulit dapat
menimbulkan iritasi. Efek yang muncul tergantung dari kemampuan
penetrasi epidermal sianida, kelarutannya dalam lemak, kelembapan
kulit, luas dan lama area kontak, serta konsentrasi cairan yang mengenai
korban Gejala muncul segera setelah paparan atau paling lambat 30
sampai 60 menit.
Tertelan bentuk garam sianida sangat fatal. Karena sianida sangat
mudah terserap masuk ke dalam saluran pencernaan. Tidak perlu
melakukan atau merangsang korban untuk muntah, karena sianida
sangat cepat berdifusi ke jaringan. Gejala muncul paling lambat pada
rute ini. Berat ringanya gejala sangat tergantung dari jumlah zat yang
masuk dan kemampuan detoksifikasi tubuh.
Dosis Letal
Tingkat toksisitas dari sianida bermacam-macam tergantung dari bentuk dan
cara masuknya ke dalam tubuh. Takaran toksik peroral untuk HCN adalah 60-90 mg
sementara untuk KCN atau NaCN adalah 200 mg. Pada inhalasi sianida dari udara,
gas sianida dalam menimbulkan efek tergantung dari konsentrasi dan lamanya
paparan. Pada kadar 20 ppm gejala keracunan sianida sangat ringan dan muncul
setelah beberapa jam. Kadar sianida 100 ppm sangat berbahaya karena akan
menimbulkan gejala dalam 1 jam. Bahkan kadar sianida antara 200 hingga 400 ppm
dikatakan mampu membuat seseorang meninggal dalam waktu 30 menit.2
Dosis letal dari beberapa bentuk sianida adalah sebagai berikut:
Asam hidrosianik sekitar 2,500–5,000 mg•min/m3
Sianogen klorida sekitar 11,000 mg•min/m3.
Perkiraan dosis intravena 1.0 mg/kg,
Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit 100 mg/kg.3
Manifestasi Keracunan Sianida
Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia jaringan yang
timbul secara progresif. Akan tetapi, gejala dan tanda fisik yang
ditemukan sangat tergantung dari dosis sianida, banyaknya paparan,
jenis paparan, dan bentuk dari sianida.
Sianida berefek pada banyak sistem organ, seperti pada tekanan darah,
penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem otonom
dan sistem metabolisme. Penderita akan mengeluh timbul rasa pedih
dimata karena iritasi dan kesulitan bernafas karena mengiritasi mukosa
saluran pernafasan.
Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30
menit kemudian, sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian
antidote.
Tanda awal dari keracunan sianida adalah hiperpnea sementara, nyeri
kepala, dispnea, kecemasan, perubahan perilaku seperti agitasi dan
gelisah, berkeringat banyak, warna kulit kemerahan atau cherry red
karena darah vena banyak mengandung oksigen, tubuh terasa lemah
dan vertigo juga dapat muncul.
Dalam konsentrasi tinggi, hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh
akan merespon dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu seseorang akan
kehilangan kesadarannya. 3 menit kemudian akan mengalami apnea
yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot
jantung terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan kematian.
Diagnosa Kasus Keracunan Sianida
1. Anamnesa kontak antara korban dengan sianida atau yang dicurigai
sebagai sumber sianida
2. Ada gejala dan tanda keracunan sianida
3. Dari benda bukti, harus dapat dibuktikan bahwa benda bukti tersebut
memang mengandung racun sianida
4. Dari bedah mayat, dapat ditemukan adanya perubahan atau kelainan
yang sesuai dengan keracunan sianida dan tidak ditemukan adanya
penyebab kematian lain
5. Analisa kimia atau pemeriksaan toksikologi harus dapat dibuktikan
adanya racun sianida dan atau metabolitnya, dalam tubuh atau cairan
tubuh korban secara sistemik.
Penatalaksanaan Keracunan Sianida
Prinsip pertama dari terapi ini adalah mengeliminasi sumber-
sumber yang terus-menerus mengeluarkan racun sianida.
Segera menjauh dari tempat atau sumber paparan. Jika korban berada di
dalam ruangan maka segera keluar dari ruangan.
Jika tempat yang menjadi sumber berada diluar ruangan, maka
sebaiknya tetap berada di dalam ruangan.Tutup pintu dan jendela,
matikan pendingin ruangan, kipas maupun pemanas ruangan sampai
bantuan datang.
Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah
terkontaminasi oleh sianida. Letakkan pakaian itu di dalam kantong
plastik, ikat dengan kuat dan rapat. Jauhkan ke tempat aman yang jauh
dari manusia, terutama anak-anak.
Segera cuci sisa sianida yang masih melekat pada kulit dengan sabun
dan air yang banyak.
Tindakan kedua adalah segera cari udara segar. Jika berada di dekat balai
pengobatan tertentu maka dapat diberikan oksigen murni. Berikan
antidotum untuk mencegah keracunan yang lebih serius. Penambahan
tingkat ventilasi oksigen ini akan meningkatkan efek dari antidotum.
Pemeriksaan Jenazah Kasus Keracunan
Sianida
Pemeriksaan Luar
Pada pemeriksaan luar dapat ditemukan bau sianida pada tubuh yang
dapat dikenali seperti bau almond akan tetapi banyak orang tidak bisa
mendeteksi bau ini sebagian karena kemampuan adaptasi indera
penciuman dengan cepat akan ‘menghilangkan’ bau tersebut. Selain itu,
secara genetik 40% populasi tidak dapat mencium bau tersebut.
Penampakan lebam mayat pada kondisi ini cukup bervariasi. Yang
klasik dikatakan menjadi berwarna merah bata, sesuai dengan
kelebihan oksi hemoglobin atau sianmethemoglobin (karena
jaringan tidak dapat menggunakan oksigen). Banyak deskripsi
lebam mayat yang mengarah pada kulit yang berwarna merah
muda gelap atau bahkan merah terang, terutama bergantung pada
daerahnya, yang dapat dibingungkan dengan karboksi
hemoglobin (HbCO).
Hal lain dapat dilihat adanya tanda-tanda sianosis seperti
kebiruan pada bibir dan ujung jari-jari. Akan tetapi jika lebih dari
24 jam maka tanda ini akan dikacaukan oleh perubahan
postmortal. Tanda lain adalah adanya perdarahan berbintik pada
selaput biji mata dan kelopak mata.
Pemeriksaan Dalam
Sebelum pemeriksaan dalam dilakukan sangat penting diketahui bahwa
pemeriksaan dalam (autopsi) korban dengan keracunan sianida cukup
beresiko karena pemeriksa akan terpapar sianida dalam waktu yang
cukup lama.
Organ dalam terlihat membesar dan jaringan di dalam mungkin juga
menjadi berwarna merah muda terang disebabkan karena oksi-
hemoglobin yang tidak dapat digunakan oleh jaringan - yang mungkin
lebih umum terjadi dari pada karena sianmethemoglobin. Selain itu
terjadi kongesti pada paru-paru dan dilatasi jantung kanan.
Striae pada lambung dapat mengalami kerusakan hebat dan terlihat
menutupi permukaan, selain itu terdapat resapan darah pada lekukan
mukosa. Ini terutama disebabkan kekuatan alkali yang kuat dari
hidrolisa garam-garam natrium dan kalium sianida. Pada kasus
keracunan berat, lambung akan ditandai dengan striae berwarna merah
gelap.
Pemeriksaan Toksikologi Kasus
Keracunan Sianida
Beberapa spesimen yang dapat diambil untuk pemeriksaan laboratorium,yaitu: