Anda di halaman 1dari 14

PROBABILITAS

(KEMUNGKINAN/PELUANG)

-Teori
probabilitas
-Hukum probabilitas

-Permutasi dan kombinasi


Pengertian Probabilitas
 Adalah suatu ukuran relatif dari kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa di masa yang akan datang.
 Ukurannya adalah angka relatif maka probabilitas mempunyai
nilai antara nol (0) sampai dengan satu (1)
 Contoh :
 Melempar sebuah dadu
 Misalkan sebuah dadu dilempar maka setiap sisi dari dadu akan
mempunyai kesempatan yang sama (equality likely) untuk muncul.
 Karena hanya ada satu sisi dadu yang muncul, maka probabilitas
dari keenam sisi tersebut masing-masing adalah 1/6
 Probabilitas untuk mendapatkan mata 6 atau P(6) = 1/6
 Bermain kartu
 Setumpuk kartu yang berjumlah 52 buah kartu, terdiri dari 4 buah
kartu as
 Jika diambil secara acak maka ada 4/52 = 1/3
 Melempar sekeping mata uang
 Jika sekeping uang memiliki 2 sisi (Head and tail) maka Probabilitas
head muncul = 1/2
Pandangan Klasik/intuitif

 Didalam pandangan klasik ini probabilitas/peluang


adalah harga angka yang menunjukkan seberapa
besar kemungkinan bahwa suatu peristiwa terjadi,
diantara keseluruhan peristiwa yang mungkin
terjadi:
 Contoh:
 Sebuah mata uang logam mempunyai sisi dua (H dan T),
kalau mata uang tersebut dilambungkan satu kali maka
peluang untuk keluar sisi H adalah 1/2.
 Sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat pelemparan
dadu tersebau satu kali adalah 1/6 (karena banyaknya
permukaan dadu adalah 6)
Pandangan Klasik/intuitif

 Jadi pendekatan didalam konsep klasik ini


adalah matematis atau teoritis,sehingga
didapatkan rumus :
X
P( E ) 
N

 P = probabilitas
 E = Event (kejadian)
 X = Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)
 N = Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi
Pandangan Empiris / Probabilitas Relatif
 Dalam pandangan ini probabilitas berdasarkan observasi,
pengalaman atau kejadian(peristiwa) yang telah terjadi.
 Contoh:
 Pelemparan 100 x coin 59x keluar sisi H , maka
dikatakan P(H) = 59%
 Dari 10.000 hasil suatu produksi ,100 rusak
P(rusak) = 1% = 0,01
 Distribusi relatif:
 Upah (Rp. ribuan) Jumlah %
 200 - 499 90 30
 500 - 749 165 55
 750 - 999 45 15
 Kalau diambil secara acak satu orang probabilitas untuk terambil
seseorang yang mempunyai upah antara 200 - 499 ribu rupiah
adalah p (0,3)
Pandangan Subyektif

 Didalam pandangan subyektif probabilitas


ditentukan oleh yang membuat pernyataan
 misalnya seseorang buruh / karyawan meyakini bahwa
kalau ada kesempatan untuk pendidikan lanjut yang akan
dikirim adalah dirinya ( misalnya diyakininya 95 %= 0,95) .
 Seorang direktur rumah sakit menyatakan keyakinannya
(90%) bahwa rumah sakit yang dipimpinnya akan dapat
mulai swadana ( break event point) lima tahun kedepan.
 Kebenaran dari probabilitas subyektif ini sangat
tergantung kepada orang yang menentukannya
,tetapi walaupun demikian teori probabilitas dapat
membantunya.
Hukum perkalian
Peristiwa bebas (independen)
Dua peristiwa dikatakan bebas /independen apabila kejadian atau ketidak
jadian suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa lain.
contoh, sebuah coin dilambungkan dua kali ,maka peluang keluarnya
H pada lemparan pertama dan pada pelemparan kedua saling bebas.
Peristiwa tidak bebas (conditional probability)= peristiwa bersyarat
Dua peristiwa dikatakan bersyarat apabila kejadian atau ketidakjadian
suatu peristiwa akan berpengaruh terhadap peristiwa lainnya
contoh: dua buah kartu ditarik dari set kartu bridge dan tarikan kedua
tanpa memasukkan kembali kartu pertama. Maka probabilitas kartu
kedua sudah tergantung kepada kartu pertama yang ditarik.
Simbol untuk peristiwa bersyrat P ( B A) .....Probabilitas B pada kondisi A
 Probabilitas bersyarat tidak terdapat pada peristiwa
P(A) = P (A B)
P(B) = P ( B A)
Dengan adanya peristiwa bebas dan peristiwa bersyarat maka perhitungan
probabilitas untuk peristiwa itu adalah: hukum perkalian.
Hukum perkalian sebanarnya untuk mengetahui probabilitas peristiwa joint (
intersect= irisan) antara 2 peristiwa
Peristiwa independen (bebas)
 Dengan rumus
P(AB) = P(A) x P(B)
P(ABC) = P(A) x P(B) x P(C)
 Contoh:
 Jika diketahui dua kejadian A dan B saling bebas dengan
P(A)=0,3 dan P(B)=0,4 maka
 P(A B) = (0,3)(0,4) = 0,12

 Sebuahdadu dan sebuah coin dilambungkan bersama-sama


berapakah peluang untuk terjadinya hasil lambungan adalah sisi
H pada coin dan sisi 3 pada dadu.
 P(H)= 1/2 P(3)= 1/6 P(H 3)= 1/2 x 1/6 = 1/12
Peristiwa bersyarat
 Suatu kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B
lebih dulu terjadi atau akan terjadi, ditulis dengan
terjadinya kejadian A bersyarat B yang ditulis A B
 P (A B)= P(A  B)/P(B)
 P(A  B) = P(A) x P(BA)
 Contoh:
 Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge berapa peluang
untuk yang tertarik keduanya kartu As.
 Peluang As I adalah 4/52 P(As I) = 4/52
 Peluang AsII dengan syarat AsI sudah tertarik adalah
3/51 P(As II AsI) = 3/51
 P( AsI AsII) = P (AsI ) x P( AsII AsI)
 4/52 x 3/51 = 1/221
PERMUTASI / KOMBINASI

 Diagram pohon

 H T

 H T H T

 HH HT TH TT
Dalil Permutasi/Kombinasi
DALIL I: (Kaidah umum pergandaan)
 Kalau suatu step (langkah) dari suatu eksperimen menghasilkan
(out come) k hasil yang berbeda dan step ke 2 menghasilkan m
hasil yang berbeda maka kedua langkah eksperimen akan
menghasilkan k x m hasil
 Contoh:
 Satu coin dilambungkan 2 kali maka hasilnya adalah 2x2 (ruang
sampel)
 Sebuah dadu dilambungkan 3 kali maka hasil ruang sampelnya
adalah 6x6x6
 Seorang mahasiswa untuk sampai digerbang UI depok dapat
dengan 3 cara(bus,kereta, angkot) ,dari gerbang UI sampai ke
fakultas ada 4 cara (jalan kaki,bus kuning, ojek,numpang dengan
mobil teman), maka berapa cara seorang mahasiswa akan
sampai di fakultas ?...... 3x4 = 12 cara
DALIL II
Permutasi  Urutan dipentingkan
 P= jumlah permutasi (urutannya dipentingkan)

P r  (n  r )!
n!


n = Banyaknya objek
r = jumlah anggota pasangan n
 ! = Faktorial ( 3! = 3x2x1), 0!=1, 1! =1
 Contoh:
 Ada tiga cara yang efektif untuk pengobatan pasien Ca (kanker) yakni
bedah (B) , radiasi (penyinaran= P) ,dan kemoterapi (obat = O). Ada berapa
carakah dapat diobati seseorang yang menderita Ca kalau kepada masing-
masing pasien hanya dua macam terapi yang bisa diberikan.
 Penyelesaian:
 Untuk pengobatan ini urutan diperlukan karena seseorang yang mendapat
terapi bedah dan penyinaran ( B,P ) , akan berbeda dengan yang mendapat
penyinaran lebih dulu baru dibedah (P,B).
 3! 3x2x1
 3 P 2 =-------------------- = ------------------ = 6
 (3-2)! 1
 Jadi jumlah cara yang dapat dilaksanakan adalah: (BP,BO, PB, PO,OB, OP)
DALIL III
Kombinasi  Urutan tidakdipentingkan

 C= jumlah kombinasi (yang urutannya tidak penting)
 n = Banyaknya objek
n C r  r !(n  r )!
n!
 r = jumlah anggota pasangan
 Contoh:
 Tiga orang pasien digigit ular dan dibawa kepuskesmas. Dipuskesmas
hanya tersedia 2 dosis anti racun ular. Berapa kemungkinan pasangan
yang akan diberikan 2 dosis tersebut ( pasiennya A,B, C).
 Penyelesaian:
 2 orang yang berpasangan disini,misalnya A dan B sama saja dengan
B dan A jadi disini urutan tidak ada artinya. Maka dalam hal ini
pasangan yang terjadi adalah:
 3! 3x2x1
 3 C 2 = --------------- = --------------- = 3
 2! (3-2)! 2x1x1
 Mereka adalah: (AB, AC, BC)
Latihan kelompok
1. Dari 10 orang perawat yang akan 4. Sekitar 50% dari semua orang yang
dikirim ke daerah kejadian gempa berumur 3 tahun keatas memakai
bumi akan dipilih 4 orang kaca mata atau kontak lens. Suatu
menjadi, ketua, wakil ketua, saat diambil secara random
sekretaris dan bendahara. Berapa sebanyak lima orang. Hitunglah
cara organisasi tersebut dapat probabilitas didapatkan yang
terjadi. memakai kaca mata atau kontak
2. Hitunglah : lens dari lima orang tersebut:
 C (7,4)  Tepat tiga orang
 C (6,4)  Paling kurang satu orang
3. Hitung juga :  Paling banyak satu orang
 P (8,3) 5. Diketahui bahwa 10 % dari
 P (6,3) masyarakat paling kurang satu kali
pernah sakit dalam satu tahun. Jika
diambil secara acak sebanyak 6
orang dapatkanlah probabilitasnya
dari mereka sakit dalam tahun itu:
 Semuanya
 Paling kurang 3 orang

Anda mungkin juga menyukai