Anda di halaman 1dari 13

TYPHOID PADA ANAK

KELOMPOK: ACU SAMSUDIN


ANISA FEBRIANTI
DIANA NOVITA SAMBAS
PENGERTIAN TYPHOID

Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya


mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih
dari 7 hari, gangguan pencernaan dan dan gangguan kesadaran
(Mansjoer, 2000). Demam tifoid adalah penyakit menular yang
bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada
sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan
mikroabses dan ulserasi Nodus peyer di distal ileum.
ANATOMY FISIOLOGI
Giant Template

1. Usus halus (usus kecil) 2. usus dua belas jari (Duodenum)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari
pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. usus halus yang terletak setelah lambung dan
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus
zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus
halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ
retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum.
3. Usus Kosong (jejenum)

ADD Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)


adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas
jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia
dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter
adalah bagian usus kosong.

4. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu.

5. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ
ini adalah menyerap air dari feses.

6. Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
ADD

7. Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing.

8. Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
ETIOLOGI TYPHOID
1. Faktor Host

Manusia adalah sebagai reservoir bagi kuman Salmonella thypi.


Terjadinya penularan Salmonella thypi sebagian besar melalui makanan /
minuman yang tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau
carrier yang biasanya keluar bersama dengan tinja atau urine.

2. Faktor Agent

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Jumlah kuman


yang dapat menimbulkan infeksi adalah sebanyak 105 – 109 kuman yang
tertelan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Semakin
besar jumlah Salmonella thypi yang tertelan, maka semakin pendek masa
inkubasi penyakit demam tifoid.

3. Faktor Environment

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai secara luas di


daerah tropis terutama di daerah dengan kualitas sumber air yang tidak
memadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah.
MANISFESTASI KLINIS
1. Demam

Pada kasus yang khas ,demam 3 minggu remiten. Minggu pertama suhu tubuh terus
meningkat setiap hari dan menurun pada pagi hari.dan meningkat lagi disore dan
malam hari yang di ikuti perubahan kesadaran berupa mengigau.

2. Gangguan pada saluran pencernaan

Napas berbau, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor,tampak berselaput putih
susu,bagian tepinya merah terang, jarang disertai tremor ,muntah, perut kembung, hati
dan limpa membesar.

3. Gangguan kesadaran

Umumnya kesadaran menurun antara apatis sampai samnolen jarang terjadi sopor atau
koma atau gelisah.Dan tidak dapat berpikir secara jelas.

4. Gejala lainnya

Punggung dan anggota gerak mengalami keseleo, pada minggu pertama demam,
bradikardi (nadi cepat), epistaksis (mimisan).Otot terasa nyeri. Sakit kepala yang hebat,
menggigil dan keringat dingin. - Timbul beberapa bercak kecil berwarna merah dadu di
daerah dada dan perut.
PENCEGAHAN TYPHOID

Upaya Terhadap Lingkungan Hidup Upaya terhadap individu dan masyarakat

• Penyediaan air minum yang memenuhi syarat • Imunisasi

• Pembuangan kotoran manusia yang higienis • Menemukan dan mengawasi carrier tifoid

• Pemberantasan lalat • Perbaikan sanitasi

• Pengawasan terhadap rumah-rumah makan dan • Pendidikan kesehatan kepada masyarakat


penjual makanan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan darah 3. Pemeriksaan feses


Untuk mengidentifikasi adanya anemia karena Didapatkan adanya lendir dan darah,
asupan makanan yang terbatas malabsobsi, dicurigai akan bahaya peredaran darah
hambatan pembentukan darah dalam sumsum usus dan perforasi.
dan penghancuran seldarah merah dalam
peredaran darah.

2. Pemeriksaan urine 4. Pemeriksaan bakteriologis


Didapatkan proteinuria ringan (< 2 gr/liter) Untuk identifikasi adanya kuman
juga didapatkan peningkatan leukosit dalam Salmonella pada biakan darah tinja, urine,
urine. cairan empedu, atau sumsum tulang.
5. Pemeriksaan serologis
Untuk mengevaluasi reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin).
Respons antibodi yang dihasilakan tubuh akibat infeksi kuman Salmonella adalah
antibodi O dan H.

6. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada kelainan atau komplikasi akibat
Demam Typhoid

7. Biakan darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan
darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid.

8. Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin).
Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien
dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen
yang digunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan
dan diolah di laboratorium.
ADD
KOMPLIKASI
• Gangguan metabolic
• Perdarahan saluran cerna
• Perforasi saluran cerna
• Peritonitis
• Hepatitis tifosa
• Pnemonia
• Ensefalopati tifosa
• Abses otak
• Meningitis
• Osteomielitis
• Endokarditis
• Abses pada berbagai organ
• Komplikasi yang paling sering terjadi dan berbahaya
adalah perdarahan dan perforasi saluran cerna.
PENATALAKSANAAN
A. Perawataan

• Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam atau 14 hari untuk


mencegah komplikasi perdarahan usus.

• Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya


tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.

b. Diet

• Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein.

• Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.

c. Obat-obatan

• Kloramfenikol.

• Tiamfenikol.

• Kortimoksazol.
WAITT!!!

Anda mungkin juga menyukai