WR WB
Rihadatul Aisy Kamilah
Nurcholis
Payad Sulthon
Pengertian dan
Dasar Hukum
Sedekah Hikmah
Pemberian
Sedekah yang
tidak Bentuk-
diperbolehkan dan Manfaat
Perkara yang
Bentuk
Sedekah
membatalkan Sedekah
Sedekah
Pengertian dan
Dasar Hukum
Hibah Hikmah
Pemberian
Macam – Hukum
Rukun-Rukun
Macam Mencabut
Hibah
Hibah Hibah
Pengertian dan Dasar Hukum
Sedekah :
Dasar Hukum - Surah al-
Sedekah Baqarah ayat 261
- Surat al-Baqarah
Sedekah berasal dari kata bahasa Arab yaitu
ayat 280
ةقدصyang berarti suatu pemberian yang
diberikan oleh seorang kepada orang lain
- Hadis Tentang
secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi Sedekah
oleh waktu dan jumlah tertentu.
Secara syara’(terminology), sedekah diartikan
sebagai sebuah pemberian seseorang secara
ikhlas kepada orang yang berhak menerima
yang diiringi juga oleh pahala dari Allah.
Sedekah yang Tidak
Dibolehkan
• Secara bahasa kata hibah berasal dari bahasa Arab al-Hibah yang berarti
pemberian atau hadiah dan bangun (Bangkit). Kata Hibah terambil dari kata
“hubuubur riih” artinya muruuruha (dalam perjalanan angin). Kemudian,
dipakailah kata hibah dengan maksud memberikan kepada orang lain baik
berupa harta ataupun bukan. Sayyid Sabiq,Fiqh al-Sunnah, (Beirut : al-fikr,
2006), juz III, hlm. 931
• Jumhur ulama mendefinisikan hibah sebagai akad yang mengakibatkan
pemilikan harta tanpa ganti rugi yang dilakukan seseorang dalam keadaan
hidup kepada orang lain secara suka rela.
• Dapat disimpulkan bahwa hibah merupakan pemberian harta kepada orang
lain tanpa imbalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dimana orang yang
diberi bebas menggunakan harta tersebut.
Hibah Menurut Berbagai Mazhab :
• Memberikan hak memiliki suatu benda dengan tanpa ada syarat harus mendapat
imbalan ganti pemberian ini dilakukan pada saat si pemberi masih hidup. Dengan
syarat benda yang akan diberikan itu adalah sah milik si pemberi (Menurut madzhab
Hanafi).
• Memberikan hak sesuatu materi dengan tanpa mengharapkan imbalan atau ganti.
Pemberian semata-mata hanya diperuntukkan kepada orang yang diberinya tanpa
mengharapkan adanya pahala dari Allah SWT. Hibah menurut madzhab ini sama
dengan hadiah. ( Menurut Mazhab Maliki)
• Pemberian hanya sifatnya sunnah yang dilakukan dengan ijab dan qobul pada waktu
sipemberi masih hidup. Pemberian mana tidak dimaksudkan untuk menghormati atau
memulyakan seseorang dan tidak dimaksudkan untuk mendapat pahala dari Allah
karena menutup kebutuhan orang yang diberikannya. (Menurut madzhab Syafi'i).
• Menurut Mazhab Hambali, hibah yaitu sebagai kepemilikan harta dari seseorang
kepada orang lain yang mengakibatkan orang yang diberi hibah boleh melakukan
sesuatu tindakan hukum terhadap harta tersebut, baik harta itu tertentu maupun
tidak, bedanya ada dan dapat diserahkan, penyerahannya dilakukan ketika pemberi
masih hidup dan tanpa mengharapkan imbalan
Dasar
Hukum Dalil Hadits:
Hibah:
Sighat yaitu
Pemberi Hibah
(al-Wahib)
ijab dan
qobul.
Barang yang
Penerima hibah
dihibahkan (al-
(Mauhub lahu)
mauhub)
Macam - Macam Hibah
Pemberian dalam
Hibah Bersyarat
Khitbah
Hibah