Penambahan beban pada suatu saat mengkhendaki adanya kerja parallel diantara
transformator.tujuan utama kerja parallel ialah supaya beban yang dipikul
sebanding dengan kemampuan KVA masing masing transformator,sehingga tidak
terjadi pembebanan yang berlebihan. Untuk kerja parallel transformator ini di
perlukan beberapa syarat:
1. Kumparan primer dari trafo harus sesuai dengan tegangan dan frekuensi sistem
suplai (jala-jala)
2. Polaritas atau jam trafo harus sama
3. Perbandingan tegangan harus sama
4. Tegangan impedansi pada keadaan beban penuh harus sama
5. Perbandingan reaktansi terhadap resistansi sebaiknya sama
Pendingin Trafo
1.Tipe Kering
A. AA : Pendingin udara natural
B. AFA:Pendingin udara Terpompa
2. Tipe Basah
A. A. ONAN : Oil Natural Air Natural
Pada tipe ini udara dan minyak trafo akan bersikulasi
dengan alami. Aliran Perputaran minyak trafo hanya
dipengaruhi oleh suhu dari minyak trafo tersebut.
B. ONAF : Oil Natural Air Forced
Pada tipe ini minyak trafo akan bersikulasi
dengan alami namun saat minyak trafo
melalui radiator akan didinginkan dibantu
dengan kipas/fan.
Slip dapat pula dinyatakan dalam persen, dan dinyatakan oleh persamaan :
Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa
Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber AC 3 fasa yang
terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung dengan sumber AC maka arus
dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang kita hanya melihat 1 kumparan
stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang mengalir pada suatu
kabel maka arus itu dapat menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya
mengikuti kaidah tangan kanan.
3 Sa 2 R2
T V2
1
a R
2
2
2
S a X2
2
2
2
E1 4.44 f1 N1 p K1 dT
0
dS
E2 4.44 f1 N 2 p K 2
R2 3V12
I 2'
E1 S TMaks
a 2
R2 / S a
2 2
X2
2 X2 2a 2 X 2
a 2 R2 / S
cos
a 2
R2 / S a
2 2
X2
2
Daya Motor Induksi
• Daya Masuk Stator : P1 3V1I1 cos
S
• Daya keluar rotor ( P mekanis ) : P 3 I ' 2 a 2 R 1 S
m 2 2
S
• Rugi-rugi Daya :
Pr 3I ' 2
2 aR 2
2
Diagram Heyland
Diagram lingkaran adalah representasi grafis dari kinerja mesin listrik. Biasanya
digunakan untuk menggambarkan kinerja transformator , alternator , motor sinkron ,
dan motor induksi . Sangat berguna untuk mempelajari kinerja mesin listrik di bawah
berbagai macam kondisi operasi. Representasi diagram dari diagram lingkaran
membuatnya lebih mudah untuk dipahami dan diingat dibandingkan dengan deskripsi
teoritis dan matematika. Diagram menyediakan informasi yang tidak disediakan oleh
diagram fasor biasa. Diagram fasor memberikan hubungan antara arus dan tegangan
hanya pada kondisi rangkaian tunggal. Jika kondisinya berubah, kita perlu menggambar
diagram fasor lagi. Tetapi diagram lingkaran dapat disebut sebagai diagram fasor yang
digambar dalam satu bidang untuk lebih dari satu kondisi rangkaian. Pada konteks
motor induksi, yang merupakan minat utama kami, kami dapat memperoleh informasi
tentang output daya , faktor daya , torsi, selip, kecepatan, kehilangan tembaga,
efisiensi dll. Dalam grafik atau dalam representasi diagram.
Diagram Lingkaran dari Motor Induksi
Diagram Heyland
Bagian-bagian diagram lingkaran meliputi:
• Daya output maksimum
Ketika garis singgung ke lingkaran sejajar dengan garis maka daya output akan maksimal.
Titik M diperoleh dengan menggambar garis tegak lurus dari pusat ke garis keluaran dan
memperluasnya untuk memotong pada M.
• Torsi maksimum
Ketika garis singgung ke lingkaran sejajar dengan garis torsi, itu memberikan torsi
maksimum. Ini diperoleh dengan menggambar garis dari tengah tegak lurus terhadap
garis torsi AD dan memperluasnya untuk memotong pada lingkaran. Titik itu ditandai
sebagai N.
• Daya Input Maksimum
Ini terjadi ketika bersinggungan dengan lingkaran tegak lurus dengan garis horizontal.
Titik adalah titik tertinggi dalam diagram lingkaran dan ditarik ke tengah dan memanjang
hingga S. Titik itu ditandai sebagai R.
Merubah Kecepatan Putar Motor
1. Mengubah Pasangan Kutub
2. Mengatur Frekuensi
3. Mengubah Tegangan
4. Mengubah tahanan rotor
5. Menyisipkan tegangan dengan frekuensi yang sesuai dengan
rangkaian rotor
Pengaturan Motor Induksi
Mengubah frekuensi jala-jala dan jumlah kutup :
120 f
ns
p
Pengaturan Motor Induksi
Mengatur tegangan jala – jala :
3 Sa 2 R2
T V12
a R
2
2
2
S a X2
2 2
2
Pengaturan Motor Induksi
Pengaturan tahanan luar