Anda di halaman 1dari 13

Imogene M.

King lahir pada tanggal 30 Januari


1923 di West Point, Iowa. Karir keperawatan
Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus
dari St John's Hospital School of Nursing, St
Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat
medis bedah sambil kuliah di Bachelor of Science
dalam Keperawatan di St Louis University pada
tahun 1948. Dia menyelesaikan Master of Science
dalam Keperawatan di St Louis University. Pada
tahun 1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di
Columbia University, New York, Dr. Montag
sebagai ketua, dan mendapatkan gelar Doktor
Pendidikan pada tahun 1961.
Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam
keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman
sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan
induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari
informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan
kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada
tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini
sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar
terhadap kerangka kerja konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya
(Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten
berinteraksi dengan lingkungannya.
Citra tubuh Interaksi Organisasi
tum& bang Komunikasi Otoritas
Diri Transaksi Kekuasaan
Persepsi Peran Pembuatan
Ruang Stress keputusan
Waktu Status
Konsep Manusia Konsep Sehat

King memandang King mendefinisikan


manusia sebagai
suatu system sehat sebagai
terbuka yang pengalaman hidup
berinteraksi dengan
manusia yang
lingkungan yang
mempengaruhinya. dinamis
NEXT……
Konsep Lingkungan Konsep Keperawatan

Menurut king King menyampaikan


lingkungan adalah pola intervensi
system social yang
keperawatanya adalh
ada dalam
proses interaksi klien
masyarakat yang
saling berinteraksi dan perawat meliputi
dengan system lainya komunikasi dan
secara terbuka. persepsi
Asumsi Utama Imogene Asumsi Teori Imogene
M. King : King
1. Keperawatan Meleis, 1997 :
2. Klien
3. Kesehatan
1. Eksplicit
2. Implicit
Teori pencapaian tujuannya, King (1981;149) memberikan Proposisi berikut, yang
memperlihatkan dan menggambarkan hubungan konsep-konsep King.
 Jika terdapat kekuatan perseptual dalam interaksi perawat-klien maka akan terjadi
transaksi.
 Jika perawat dan klien melakukan transaksi, maka tujuan akan dicapai
 Jika tujuan dicapai, maka akan terjadi kepuasan
 Jika tujuan dicapai, maka akan terjadi askep yang efektif
 Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat-klien, maka tumbuh kembang akan
meningkat.
 Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan oleh perawat dan klien
sesuai, maka akan terjadi transaksi.
 Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau oleh keduanya, maka akan
menimbulkan stress dalam interaksi perawat-klien.
 Jika perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus mengomunikasikan
informasi yang sesuai kepada klien, maka akan terjadi penyusunan tujuan dan
pencapaian tujuan bersama.
1. Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan
pasien/klien. Perawat membawa pengetahuan khusus dan
ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri
dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,
diantaranya adalah :
 Tingkat tumbuh kembang.
 Pandangan tentang diri sendiri.
 Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi
data terhadap status kesehatan.
 Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan
persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
 Sosialisasi
2. Diagnosa Keperawatan
 Dibuat setelah melakukan pengkajian.
 Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
 Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan
diagnosa keperawatan.

3. Perencanaan
 Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan.
 Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan
masalah tersebut dilakukan.
 Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan
tujuan dan membuat keputusan.
 Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses
implementasi kegiatan aktual untuk mencapai
tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan
dari transaksi.

5. Evaluasi
Evaluasi Merupakan gambaran bagaimana
mengenal hasil tujuan yang dicapai dan membahas
tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses
keperawatan (Perry & Potter, 2005).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai