Anda di halaman 1dari 12

 Mineral ialah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk

secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu dan


mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
 Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom
yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik tersendiri.
Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal,
sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu.
 Macam - macam sifat fisik mineral yang terpenting dalam pengamatan mineral
sebagai identifikasi mineral yaitu, sebagai berikut :

 Warna [Colour]
 Kilap [Luster]
 Cerat / Gores [Streak]
 Belahan [Cleavage]
 Pecahan [Fracture]
 Kekerasan Mineral [Hardness]
 Berat Jenis [Specific Gravity]
 Bentuk Kristal [Crystal Shape]
Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bilamana mineral tersebut terkena
sinar. Warna ini penting untuk membedakan antara warna yang disebabkan oleh campuran atau
pengotoran dan warna asli elemen - elemen utama pada mineral tersebut.

 Faktor yang dapat mempengaruhi warna mineral, yaitu :


- Komposisi Kimia
- Struktur kristal dan ikatan atom
- Pengotoran dari mineral

Ada beberapa mineral yang mempunyai warna,


seperti:
Putih : Kaolin, Gypsum, Kwartz
Kuning : Belerang
Emas : Pirit, Kalkopirit, Emas
Hijau : Klorit, Malasit
Biru : Azurit, Beril
Merah : Jasper, Hematit
Coklat : Garnet, Limonite
Abu-abu : Galena
Hitam : Biotit, Grafit, Augit
Merupakan sifat optis dari mineral yang rapat hubungannya dengan refleksi dan
refraksi. Kilap sebagai hasil pantulan cahaya dari permukaan mineral.
Refleksi mineral dalam menangkap sinar dapat dibagi menjadi :

 Kilam Logam [Metallic Luster]


Mineral-mineral opak dalam fragmen-fragmen yang
tipis atau lebih pada umumnya mempunyai kilap
logam. Contoh : Pirit, Magnetit, Kalkopirit, Gelena, dll.

 Kilap Bukan Logam [Nonmetallic Luster]


Kilap bukan logam biasanya terlihat pada mineral-
mineral yang mempunyai warna-warna muda dan
dapat melukiskan cahaya pada bagian-bagian yang
tipis. Contoh : Kaolinit
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat diperoleh
apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu
mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna
asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap
walaupun warna mineralnya berubah-ubah.
Contohnya :

 Pirit : Berwarna keemasan namun jika


digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.
 Cinnabar : Berwarna kehitaman namun
jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah
kecoklatan
 Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
 Biotite : Ceratnya tidak berwarna
 Orthoklase : Ceratnya putih
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah
tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang
oleh disini ialah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi
bidang belahan yang licin dan mengikuti bentuk kristal tersebut.
[1]
Berikut ini jenis Belahan:

 [1] Belahan satu arah [One Direction Cleavage]


Contoh : Muscovite
[2]
 [2] Belahan dua arah [Two Directions Cleavage]
Contoh : Feldspar

 [3] Belahan tiga arah [Three Directions Cleavage]


Contoh : Halit dan Kalsit [3]

 [4] Belahan empat arah [Four Directions Cleavage]


Contoh : Flourit
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur
apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat
permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak
halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan
memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur.

 Konkoidal, permukaan halusdan melengkung seperti


kenampakan kerang atau pecahan botol. Contoh:
Kuarsa

 Splintery, permukaan seperti serat atau abon.


Contoh: Asbes dan augit

 Even, bila pecahan tersebut menunjukkan


permukaan bidang pecahan halus. Contoh: Pada
kelompok mineral lempung

 Uneven, permukaan kasar dan tidak teratur. Contoh:


Pirit, kalkopirit

 Hackly, permukaan kasar, tidak teratur dan runcing.


Contoh: Emas
Kekerasan adalah ketahanan mineral tersebut terhadap goresan. Kekerasan
mineral secara relatif ditentukan dengan Skala Mohs.

Skala Mohs sebagai Ukuran standar Kekerasan mineral:


 Talk
 Gypsum
 Kalsit Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat
juga dibandingkan dengan benda lain yang diketahui
 Flourit skala kekerasannya. Yaitu:
 Apatit  Kuku manusia : 2,5
 Ortoklas  Kawat tembaga : 3

 Kuarsa  Paku : 5,5

 Topaz  Pecahan kaca dan Pisau baja : 5,5-6


 Kikir baja : 6,5-7
 Korondum
 Intan : 7
 Intan
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral.
Cara yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan
menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya x
gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air,
misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam
air adalah berat mineral dikurangi dengan berat air yang volumenya
sama dengan volume butir mineral tersebut.

Contoh: Gelena (SG*: 7,5), Perak (SG: 10-12).

*) Specific Gravity (Berat Jenis)


Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh
sistem kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut Mineral
Kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang khas disebut Amorf (tidak
berbentuk kristal).
Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:
 Isometrik/Kubus : Florit, Octahedron, Pirit, Gelena
 Tetragonal/Balok : Wilfenit, Apiphilit
 Heksagonal : Kalsit, Vanadinit, Kuarsa
 Ortorombik : Topaz, Barit, Staurolit
 Monoklin : Gypsum, Mika
 Triklin : Microcline

Anda mungkin juga menyukai