Anda di halaman 1dari 20

Protista

Disusun oleh :
Khirana Nadiva Ghazani (17)
X MIPA 6
Pengertian Protista
Protista ialah kelompok organisme yang memiliki
struktur sel eukariotik, uniseluler maupun
multiseluler dan tidak memiliki jaringan yang
sebenarnya. Anggota Protista berbeda antara satu
dengan lainnya dalam hal morfologi maupun cara
hidupnya. Anggota Protista ada yang menyerupai
sifat-sifat jamur, hewan dan tumbuhan
Ciri ciri Protista

Ada beberapa ciri-ciri pada protista yang


dibagai menjadi tiga, yaitu:
 Protista Menyerupai Jamur
 Protista Menyerupai Hewan
 Protista Menyerupai Tumbuhan
Protista menyerupai Jamur
Protista Menyerupai Jamur ialah
jamur parasit dan predator yang
menghasilkan spora. Jamur parasit
adalah jamur air pengurai uniseluler
(bersel satu) yang hidup di perairan.
Sementara jamur predator atau
fagosit yaitu jamur lendir yang hidu
menyerupai Amoeba. Sel-sel jamur
lendir juga merupakan kumpulan
sel-sel yang bermigrasi bersama-
sama dan membentuk struktur
seperti spora
Jamur Air (Oomycota)
Jamur air memiliki 580 tipe yang diketahui merupakan
kunci utama pengurai saproba pada habitat perairan.
Kebanyakan spesies jamur air hidup bebas dan
mendapatkan nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di kolam,
danau dan aliran air. Beberapa jamur air hidup di dalam
jaringan yang mati pada tumbuhan. Beberapa janis
jamur air juga parasit pada organisme akuatik, misalnya
Saprotegnia. Saprotegina hidup menempel pada tubuh
ikan atau hewan air lainnya. Saprotegina berbentuk
seperti lapisan selaput.
Jamur air dapat melakukan reproduksi secara aseksual
dan seksual. Secara aseksual, jamur ini akan
menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam
sporangium akan dihasilkan spora-spora berflagel
(zoospora). Ketika zoospora matang, zoospora jauth di
tempat yang sesuai, zoospora akan berkecambah dan
tumbuh menjadi miselium baru.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan penyatuan
gamet jantan dan betina. Gamet dihasilakn oleh hifa
yang berdiferensiasi. Gamet jantan dihasilkan oleh
anteridium dan gamet betina dihasilkan oleh oogonium.
Jamur Lendir (Myxomycota)
Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel
yang hidup bebeas pada bagian siklus
hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini
disebut dengan amoeboid, karena memiliki
bentuk seperti Amoeba. Seperti Amoeba
yang sesungguhnya, jamur lendir
merupakan predator fagosit. Disebut
demikian karena jamur lendir dapat
menelan bakteri, hama, spora dan berbagai
komponen organik.
Saat kondisi makanan jamur lendir kurang,
sel-sel yang kelaparan bergabung
membentuk massa yang berlendir. Massa
berlendir ini bermingrasi ke lingkungan
baru yang dapat mendukung
pertumbuhannya. pergerakan massa
tersebut dihasilkan dari gabungan
Protista Menyerupai Hewan

Sekitar 65 ribu jenis Protista yang


menyerupai hewan atau lebih dikenal
dengan istilah Protozoa telah dikenali
dan dinamai dengan disebut Protista
meyerupai hewan karena uniseluler,
hoterotrofik dan merupakan cikal
bakal hewan yang lebih kompleks.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk serta struktur
dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200
mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap
dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa
memiliki alat gerak berupa pseudopodia, silia atau flagelum.
Beberapa kelompok Protozoa memiliki cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma,
vokuola makanan, vokuola kontraktil dan inti sel. Membran
sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran
makanan dan gas.
Vokuola Makanan ialah vokuola yang berfungsi untuk
mencerna makanan. Vokuola makanan terbentuk dari proses
makan sel dengan cara menelan oleh setiap bagian membran
sel atau melalui sitostama (mulut sel). Zar-zat makanan hasil
cernaan dalam vokuola ke luar sel melalui membran
plasma. Vokuola Kontraktilialah vokuola yang berfungsi
untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel
melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel.
Vokuola kontraktil merupakan vokuola yang selalu
Cara Hidup
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain dan sampah organisme. Sebagai
pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.

Habitat
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagai besar Protozoa hidup bebas di laut atau
di air tawar, misalnya di selokan, kolam atau sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa kelompok
Protozoa yang hidup dalam tubuh hewan dan manusia dengan cara bersimbiosis.

Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia


Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Protozoa berperan penting dalam mengontrol
jumlah bakteri di alam karena Protozoa yaitu pemangsa bakteri. Protozoa yang menguntungkan bagi manusia
antara lain:
Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencairan daya minyak, gas, alam dan
mineral.
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai
bahan penggosok.
Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit antara lain:
Entamoeba histolytica, penyebab disentri.
Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing dan kuda.
Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki.
Balantidium coli, penyebab diare.
Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis.
Plasmadium, penyebab penyakit malaria.
Protista Menyerupai Tumbuhan
Ganggang adalah Protista yang
menyerupai tumbuhan. Ganggang
disebut juga dengan alga (Algae).
Ganggang ialah istilah yang pernah
digunakan untuk menyebutkan
segala tumbuhan air sederhana.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh ganggang meliputi ukuran dan bentuk, serta struktur dan
fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ganggang memiliki ukuran beranega ragam, dari yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, sampai yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Ganggang mikroskopik ada yang berukuran 25 um, contohna
Navicula. Ganggang makroskopik ada yang berukuran mencapai
panjang 50 m, contohnya Macrocystis.
Struktur tubuh yang berupa talus menyebabkan ganggang
dikelompokkan juga dalam Thallophyta.

Struktur dan Fungsi Tubuh


Ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler terdiri dari sel atau
sel-sel yang intinya diselubungi membran. Sel gangang memiliki
kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung zat
warna (pigmen). Bentuk kloroplas ganggang bervariasi, ada yang
berbentuk bulat, seperti mangkuk, sabuk, cakram atau diskoid, jala dan
spiral.
Cara Hidup dan Habitat
Ganggang mampu melakukan fotosintesis, yaitu membuat
makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik dengan
bantuan cahaya matahari. Pada ganggang berbentuk talus,
penyerapan air dan mineral serta proses forosintesis dilakukan
oleh sel-sel seluruh tubuhnya. Kemampuan melakukan
fotosintesis menjadikan ganggang tergolong organisme
fotoautotrof.
Reproduksi Ganggang
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan
isogami). oogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin
jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan.
Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda
dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut,
akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan
terus berkembang menjadi individu baru
Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen
warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik
karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan.
Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b,
juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis.
Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak
aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk
(flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat
gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air
tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena
memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler,
memiliki piqmen berupa klorofil a dan c.
Memiliki dinding sel berupa selulosa dan
ada juga yang tidak memiliki dinding sel.
Disebut ganggang Api, karena mampu
memancarkan cahaya (bioluminesens) pada
kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada
yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp,
Gonyaulax sp, Perridium sp
c. Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan
multiseluler. Tubuhnya mengandung
klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna
lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-
layang di air tawar atau air laut sebagai
fitoplankton. Memiliki dinding sel yang
tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk
tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni).
Ada yang bersimbiosis (mutualisme)
dengan fungi membentuk lichenes (lumut
kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan
pembelahan biner untuk yang bersel satu
dan fragmentasi untuk yang berbentuk
benang, pembentukan zoospora), dan
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)

Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler,


dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen
warna yang dominan adalah karotin, fukosantin
(coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a
dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah
Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan
memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua
belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup
(epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik,
sehingga sering disebut ganggang kersik atau
tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok,
bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan
penyekat dinamit, penyaring kolam renang
e. Phaeophyta (Alga Coklat)

Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat


multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin,
klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara
metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan
generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora.
Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan
antar ovum dan spermatozoid).

Contoh :
Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi
tekstil, kosmetik dan makanan)
Sargassum sp,
Fucus sp,
Turbinaria sp,
Macrocystis sp
f. Rodhophyta (Alga Merah)

Bersifat multiseluler, memiliki piqmen


fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah)
dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di
dasar laut, seperti rumput sehingga sering
disebut dengan rumput laut (sea weed).
Reproduksi secara Vegetatif dengan
pembentukan spora, dan secara generatif
dengan peleburan antar ovum dan
spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk
bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika.

Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp,


Gelidium sp, Gigartina mammilosa,
Erytrophylum sp, Macrocladia sp

Anda mungkin juga menyukai