Anda di halaman 1dari 38

OBESITAS

Kelompok 11
 Dara Reva R.U. 4111171005
 Fitha Maharani H. 4111171008
 Raudah Jala Dara 4111171010
 Pandu Yanuar 4111171011
 Shela Azizah 4111171014
 Bagus Novri 4111171019
 Sanniyatul H. 4111171036
 M. Rizki Fernanda 4111171053
 M. Bagas Pilar 4111171093
 Kautsar Balda F. 4111171109
 Nurul Sofiana M. 4111171131
 Sinta Rachmanita 4111171137
 Nabila Khairunisa 4111171143
 Yolanda Febriana 4111171146
OVERVIEW CASE
Data Pasien Keterangan

wanita 30 tahun Insidensi (Usia dewasa )


KU : BB terus bertambah DD: 1. Obesitas
2. Cushing syndrome
3. Hipotiroid

pasien mengalami peningkatan BB sejak usia obesitas biasanya dimulai dari remaja
remaja

pasien mengosumsi nasi 2X sehari dengan sebagian makanan berupa karbohidrat, rendah
berbagai macam lauk, jarang makan sayur,dam serat
buah sejak kecil
tidak terlalu suka sayur dan buah, hanya rendah serat,tinggi kalori,tinggi sukrosa (faktor
mengosumsi buah dalam bentuk jus risiko yang dapat dimodifikasi)

pasien sering sekali mengosumsi camilan seperti terjadinya sindrom metabolik


roti,gorengan,kue-kue coklat,dan minuman manis
Data Pasien keterangan

Food recall 24 jam: 3100 kkal kalori berlebih

pasien tidak pernah berolahraga kurang aktifitas fisik (Faktor risiko yang dapat
pasien berkerja sebagai sekretaris dimodifikasi)

riwayat keluarga dengan keluhan serupa (ibunya)


Faktor risiko herediter (Faktor risiko yang tidak
riwayat diabetes melitus (ibunya)
dapat dimodifikasi)

Keadaan umum;
keadaan sakit ringan
kesadaran compos mentis
Data pasien Keterangan

status gizi :
TB : 165 cm , BB: 110 kg IMT : 40,4 (OBESITAS tipe 2 ,IMT >30kg )
lingkar perut: 90 cm Lingkar perut normal <80cm
Tekanan Darah : 150/90mmHg Hipertensi
Nadi 80x/menit
Respirasi : 16x/menit NORMAL
suhu : 36,60C

Tidak ditemukan buffalo hump menyingkirkan DD Cushing syndrome


Leher : tidak teraba pembesaran struma Normal
Thorax : simetris, batas jantung tidak membesar, Normal
bunyi jantung reguler, bunyi sonor, ronchi (-) Normal
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba, ascites (-),
bising vaskuler (-)

menyingkirkan DD Hipotiroid
Ekstremitas : pre tibial non pitting edema (-)
Data pasien Keterangan

Pemeriksaan Lab :
GDP : 110 mg/dl GDP Terganggu (N: 70-100 mg/dl)
Sindrom
GD2PP : 165 mg/dl Tinggi (N: <=140 mg/dl)
Metabolik
Kolesterol : 165 mg/dl Normal (N : <200 mg/dl)
-Hipertensi
HDL : 35 mg/dl Rendah (N : P >50 L >40 mg/dl)
-GDP tinggi
LDL : 80 mg/dl Normal (N : <100 mg/dl)
-HDL rendah
TG : 280 mg/dl Tinggi (N : <150 mg/dl)
-Trigliserid tinggi
Kreatinin serum : 0,96 mg/dl Normal

DD : 1. Obesitas
2. Cushing syndrome
3. Hipotiroid

DK : Obesitas Tipe II
KLASIFIKASI IMT
Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurang


<18,5

Kisaran Normal 18,5 – 22,9

Berat Badan Lebih ≥23,0

Berisiko 23 – 24,9

Obesitas I 25,0 – 29,9

Obesitas II ≥30,0
ILMU KEDOKTERAN
DASAR TERKAIT
Lemak putih
 - Ada di seluruh tubuh kecuali kelpoak mata, daun
telinga
 - Sebagai pelarut vit, penyimpanan energy,
bantalan alat gerak
 - Bentuk: unilokuler

 Lemak coklat
 - ada pada neonates, sedikit pada orang dewasa.
 - Sebagai thermogenesis (mempertahankan panas
tubuh)
 - bentuk: multilokuler
Jaringan adiposa sebagai kelenjar
endokrin
 Angiotensinogen : mengaktifkan angiotensin I menjadi
angiotensin II
 Leptin : untuk respons kenyang
 Adiponektin : untuk regulasi metabolism glukosa dan
resistensi insulin
 Plasminogen : bertanggung jawab pada pemecahan
bekuan darah
 Proinflammatory sitokin : berperan dalam resistensi leptin
Metabolisme lemak
Sintesis lipoprotein
lemak bersifat hidrofobik sehingga dibutuhkan zat pelarut yaitu protein
yang dikenal dengan apoprotein sehingga terbentuklah lipoprotein yang
terdiri dari kolesterol,TG,fosfolipid dan apoprotein.
Jenis-jenis lipoprotein
 VLDL berfungsi untuk mengangkut TG (baru disintesis)dari hati ke jar.
adiposa
 LDL sebagai sumber kolesterol ekstrahepatik (membawa kolesterol ke sel-
sel tubuh).
 HDL : membawa kolesterol dari jaringan ekstrahepatik (jaringan tubuh) ke
hati
 Kilomikron untuk mengangkut lipid dari usus
Lipogenesis&lipolisis
Etiologi (Termasuk Faktor Risiko)

Faktor yang tidak dapat diubah Faktor yang dapat diubah


 Faktor genetik  Aktivitas fisik
1. Kedua orangtua obesitas :  Pola makan
80%
2. Salah satu orang tua obesitas :
40%
PATOGENESIS DAN
PATOFISIOLOGI
Sebelum Makan Intake Makanan

Meningkatnya Ghlerin Lipid Glukosa Protein


meningkat meningkat meningkat

Insulin

Sintesis TAG
Hipothalamus
Simpanan Lemak Proinflammatory
angiotensinogen di jaringan sitokin
^Nafsu makan
adiposa
meningkat
Angiotensin II Leptin
Intake
makanan
Aldosteron berlebih Resistensi
meningkat Jml&uk sel Leptin
adiposit
meningkat
Hipertensi Pemakaian energi berkurang
Obesitas
KOMPLIKASI TERKAIT
PATOGENESIS
Obesitas

Hiperlipidemia Resistensi Insulin Deposit Lemak

Aterosklerosis abdomen Hepar

DM tipe 2 Obesitas
Penyumba Fatty
Penyumba sentral
tan pemb. Liver/perl
tan a.
darah ke emakan
coronaria
otak Gangguan hati
pergerakan
Stroke PJK diafragma

Sleep Apnea
PENATALAKSANAAN
UMUM
Terapi diet

 Terapi diet ini harus dimasukkan ke dalam status pasien overweight


 Hal ini bertujuan untuk membuat defisit 500 hingga 1000kcal/hari
 Mengontrol jumlah asupan makanan dengan tujuan memiliki pola makan yang
rendah energi, mendapatkan cukup protein, lemak, cairan, vitamin dan
mineral, serat.
 Serta tidak mengonsumsi banyak garam agar tidak memperburuk
hipertensinya.
 Hindari konsumsi sukrosa/gula pasir
 Menghindari unhealthy diet (fast food)
 Intake makanan yang sehat dan tinggi serat
 Pada kasus harus dihitung BBI terlebih dahulu sebelum menentukan Kebutuhan Energi Total
 BBI = (TB-100) - 10%
 = (165-100) – 6,5
 = 65 – 6,5
 = 58,5 Kg
 AMB = 655 + (96 x BBI) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
 = 655 + (96 x 58,5) + (1,8 x 165) – (4,7 x 30)
 = 1372,6 Kkal
 TEF = (AMB + AF) x 10%
 = 2127,5 x 10%
 = 212,8
 KET = (AMB + AF) + TEF
 = 2127,5 + 212,8
 = 2340,3 Kkal
 Dibulatkan 2350 kkal
 Untuk menurunkan BB pasien sebesar ½ - 1 kg per
minggu, maka asupan pasien harus dikurangi 500-
1000 kkal per hari. Sehingga jumlah asupan energi
total pasien dalam rangka menurunkan BB
berkisar antara 1350-1850 kkal/hari.
Aktivitas fisik

 Pada pasien obesitas, terapi harus dimulai secara perlahan


dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap
 Pasien dapat memulai aktivitas fisik dengan berjalan
selama 30 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu
dengan jangka waktu 5 kali seminggu
 Pasien harus dimotivasi untuk meningkatkan aktivitas
sehari-hari seperti naik tangga daripada naik lift
 HINDARI KEGIATAN SEDENTER (duduk, nonton TV, bermain
game)
Terapi Perilaku

Strategi yang spesifik meliputi :


a. Pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan
- Mencegah intake unhealthy diet (junk food) karena pada
junkfood kurang serat
- Menghindari konsumsi sukrosa (gula pasir)
- Mengurangi konsumsi garam (mencegah hipertensi)
- Mengurangi lemak jenuh
b. Pengawasan mandiri terhadap aktivitas fisik
Strategi lain untuk meningkatkan aktivitas fisik
adalah mengurangi waktu santai (sedentary) seperti
menonton tv sambil berbaring, bermain game
seharian dengan cara melakukan aktivitas fisik rutin
lain dengan risiko cedera rendah
PENATALAKSANAAN
KHUSUS
Penatalaksanaan khusus untuk obesitas :
 Sibutramin :
 Diberikan untuk IMT > 30
 Bekerja menekan nafsu makan dan mengatur
ketersediaan neurotransmitter di otak dengan
menghambat re-uptake serotonin dan neuroepinefrin.
 KI : Stroke, hipertensi, penyakit jantung coroner
 Es : Denyut jantung meningkat, tekanan darah
meningkat, insomnia, mulut kering, sakit kepala.
 Dosis awal : 10 mg
 Orlistat :
Menghambat absorbsi lemak sebanyak 30%
Mengubah metabolism lemak dengan cara
menghalangi kerja enzim lipase lipoprotein yang
bekerja memecah lemak.
ES : kembung, kolik, defekasi meningkat.
Dosis : 120 mg untuk orang dewasa
Konsumsi pada saat hingga satu jam setelah
makan
Sediaan : Kapsul
Penatalaksanaan khusus untuk hipertensi

 Captopril : angiotensin converting enzyme


 Bekerja dengan menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II. Angiotensin II bekerja di ginjal
dengan menahan ekskresi carian (Na+ dan H2O) yang
dapat menyebabkan vasokontriksi dan meningkatkan
tahanan perifer, dengan ACE ini tidak akan terbentuk
angiotensin II, mengurangi retensi cairan, terjadi
vasodilatasi dan (-) kerja jantung.
 KI : untuk wanita hamil dan menyusui
 ES : mual, sakit kepala, ruam.
Resep

1 dd caps 1 pc
50 mg tab
1 dd tab 1
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : dubia ad bonam
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi

 Perempuan > Laki-laki (Prevalensi 32,9%:19,7%)


 Negara/Kota yang mudah mendapat makanan
Contoh: Jakarta > Papua
 Sedunia, kira kira 7% dari seluruh populasi (250 juta
orang)
 Populasi
Melanesia, Polinesia, dan Mikronesis pada
kepulauan Pasifik  angka obesitas tertinggi
PBHL
1. Medical Indication
 Beneficience -> Golden Rule Principle
melakukan anamnesis untuk menentukan DD dan menegakkan DK
obesitas tipe II
2. Patient Preference
 Autonomi -> Membiarkan pasien yang berkompeten memilih keputusan sendiri
dalam kasus ini pasien berusia 30 tahun, berarti sudah kompeten.
3. Quality of Life
 Non-Maleficience -> meminimalisir akibat buruk dari komplikasi-komplikasi
yang dapat diderita pasien yaitu hipertensi, sleep apnea, PJK, dll.
4. Contextual Feature
 Justice -> kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian, menjelaskan
efek samping dan penatalaksanaan yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai