Anda di halaman 1dari 30

Apasih trauma perkemihan

itu?

trauma urinaria atau trauma pada saluran


perkemihan merupakan adanya benturan pada
saluran perkemihan (ginjal, ureter, vesika urinaria,
uretra). Pada laki-laki dapat pula mengenai scrotum,
testis dan prostat. Trauma pada system perkemihan
adalah kejadian dimana saluran kemih mengalami
gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh
tetapi adanya gangguan dari luar.
Bagaimana ya gejalanya?

Gejala yang paling banyak


ditemukan adalah terdapatnya
darah di urin (hematuria),
berkurangnya proses berkemih
dan nyeri. Beberapa trauma
dapat menyebabkan nyeri
tumpul, pembengkakan,
memar, dan jika cukup berat,
dapat menurunkan tekanan
darah (syok).
Klasifikasi Trauma Urinaria
1.Trauma Ginjal

7. Trauma 2. Trauma
scrotum Ureter

6. Trauma 3. Trauma
Testis Vesika Urinaria

4. Trauma
5. Trauma Penis
Uretra
TRAUMA GINJAL
DEFINISI TRAUMA GINJAL
Trauma ginjal merupakan trauma pada
sistem urologi yang paling sering
terjadi. Kejadian penyakit ini sekitar
8-10% dengan trauma tumpul atau
trauma abdominal. Pada banyak kasus,
trauma ginjal selalu dibarengi dengan
trauma organ penting lainnya.
APA SAJA YA PENYEBABNYA?

Tatrogenik dan
Trauma yang akibat
Trauma Akselerasi ESWL
Trauma Ginjal (extracorporeal
tumpul ( / Tatrogenik shock wave
tembus patologis lithotripsy) suatu
tersering ). Deselerasi prosedur rutin untuk
menghancurkan
batu ginjal)
KLASIFIKASI TRAUMA
GINJAL

• Ada 4 klasifikasi trauma ginjal


menurut Sargeant dan Marquadt
yang dimodifikasi oleh Federle;

• Grade I Lesi
• Grade II Lesi
• Grade III
• Grade IV Meliputi lesi yang
jarang terjadi
PATOFISIOLOGI TRAUMA
GINJAL

Ginjal merupakan organ yang banyak mengandung urine dan darah yang terlindung oleh
lapisan lemak, tulang rusuk dan otot abdomen. Karena benturan yang keras, maka benturan
ini akan diteruskan kesemua tekanan hidrostatik dan capsula fibrosa parenkhim ginjal yang
selanjutnya menyebabkan kerusakan.
MANIFESTASI KLINIS DAN KOMPLIKASI
TRAUMA GINJAL

Manifestasi klinis dabat berupa :


1. Rasa sakit / nyeri daerah trauma
ginjal bahkan sampai syok.
2. Hematuri.
3. Hematom pada pinggang.
4. Teraba masa pada pinggang.
5. Nyeri tekan pada daerah trauma.

Komplikasi:
1. Awal : Infeksi, perdarahan.
2. Lanjut : Stenosis CuptureC dari
arteri ginjal, hipertensi,
hidronefrosis.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
1. Hematokrit menurun ( karena perdarahan ).
2. HB menurun.
3. Pemeriksaan IVP : Memperlihatkan suatu daerah berwarna
abu-abu didaerah trauma karena hematom dan ekstravasi
urine.
4. Urogram ekskresi : Memperlihatkan gangguan fungsi /
ekstravasi urine pada sisi yang terkena.
5. CT Scan : Untuk mendeteksi hematom retroperineal dan
konfigurasi ginjal.
PENATALAKSANAAN
Konservatif
1. Istirahat total.
2. Transfusi.
3. Obat-obat konservatif.

Operatif
1. Operasi untuk
penjahitan suatu laserasi
bila fungsi ginjal masih
baik.
2. Nefrotomi.
TRAUMA URETER
DEFINISI TRAUMA URETER
Sebagian besar trauma ureter
(saluran dari ginjal yang
menuju ke kandung kemih)
terjadi selama pembedahan
organ panggul atau perut,
seperti histerektomi, reseksi
kolon atau uteroskopi.
Seringkali terjadi kebocoran
air kemih dari luka yang
terbentuk atau berkurangnya
produksi air kemih
APASIH PENYEBAB TERJADINYA
TRAUMA URETER?
1. Operasi daerah punggung dan abdomen, dimana
ureter terpotong.
2. Tindakan kateterisasi : ujung kateter menembus
dinding ureter.
3. Pemasukan zat alkali terlalu kuat.
PATOFISIOLOGI TRAUMA
URETER

Karena fungsi ureter sebagai saluran pengaliran urine dari


ginjal ke vesika urinaria. Apabila terjadi trauma pada ureter,
maka akan terjadi gangguan aliran atau terjadinya
ekstravasase urine dan manifestasi klinis yang dihubungkan
gangguan tersebut.
MANIFESTASI KLINIS DAN KOMPLIKASI
TRAUMA URETER
Manifestasi klinis
1. Anuria / oliguria berat setelah
pembedahan didaerah pelvis dan
abdomen.
2. Nyeri daerah panggul.
3. Ekstravasase urine.
4. Drainase urine melalui luka operasi.
5. Ileus terus menerus.

Komplikasi
1. Fistula ureter.
2. Infeksi retroperitoneal.
3. Pyelonefritis.
4. Obstruksi ureter karena stenosis.
PEMERIKSAAN LAB DAN
PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan laboratorium
1. Tes fungsi ginjal : abnormal bila traumanya bilateral.
2. Urografi ekskresi : ekstravasase urine.
3. Urografi retrogad : menentukan sifat dan tempat trauma.

Penatalaksanaan
1. Terapi terbaik adalah pencegahan dimana perlunya
pemasangan kateter sebelum dilakukan operasi pada
daerah ginjal dan abdomen untuk identifikasi.
2. Diusahakan untuk mempertahankan aliran urine
3. Terapi konservatif berupa analgetik dan upture.
TRAUMA VESIKA
URINARIA
APASIH TRAUMA VESIKA
URINARIA ITU?
Trauma bledder atau trauma vesica urinaria
merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukan
pelaksanaan segera. Bila tidak ditanggulangi dengan
segera dapat menimbulkan komplikasi seperti
peritoritis dan sepsis.
APA SAJA YA PENYEBABNYA?
1. Trauma tumpul pada
panggul yang mengenai
buli-buli.
2. Trauma tembus.
3. Akibat manipulasi yang
salah sewaktu
melakukan operasi
Trans uretral Resection
(TUR)
PATOFISIOLOGI TERJADINYA TRAUMA
VESIKA URINARIA
Bila buli-buli yang penuh
dengan urine mengalami
trauma, maka akan terjadi
peningkatan tekanan
intravesikel dapat
menyebabkan contosio
buli-buli / buli-buli pecah.
Keadaan ini dapat
menyebabkan upture
intraperitoneal.
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri supra pubik baik
verbal maupun saat palpasi.
2. Hematuria.
3. Ketidakmampuan untuk
buang air kecil.
4. Regiditas otot.
5. Ekstravasase urine.
6. Suhu tubuh meningkat.
7. Syok.
8. Tanda-tanda peritonitis.
PEMERIKSAAN LAB DAN
PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan Laboratorium / Diagnostik
1. Hematokrit menurun.
2. Cystografi :
3. Prosedur selanjutnya adalah dengan melakukan CT scan
atau X-ray untuk melihat kebocoran.

Penatalaksanaan
1. Atasi syok dan perdarahan.
2. Istirahat baring sampai upture hilang.
3. Bila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur
vesica urinaria intra peritoneal dilakukan operasi
Cupture alta yang dilanjutkan dengan laparatomi.
TRAUMA URETRA
DEFINISI DAN PENYEBAB
TRAUMA URETRA
Ruptur uretra bisa sebagian atau total, biasanya rupture terjadi pada pars
membranesea. Dapat juga uretra pars pandibulum, trauma lebih sering dialami
pria.

Etiologi
Umumnya disebabkan trauma langsung didaerah rupture dan pelvis.
MANIFESTASI KLINIS
1. Perdarahan dari uretra.
2. Hematom perineal,
mungkin disebabkan
trauma bulbus
cavernosus.
3. Retensio urine akibat
spasme M. Spinkter
uretra eksternum.
4. Bila buli-buli penuh
terjadi ekstravasase
sehingga terjadi nyeri
berat dan keadaan
umum memburuk.
KOMPLIKASI DAN
PENATALAKSANAAN
Komplikasi
Penyembuhan luka dapat menyebabkan rupture
ureter.

Penatalaksanaan
1. Konservatif berupa pemasangan DC beberapa
hari disertai pemberian antibiotika.
2. Jika kateter gagal dipasang, lakukan
pembedahan (operasi perineostomi)
untuk mengeluarkan bekuan darah,
kemudian dipasang DC.
3. Kontrol uretra dengan menggunakan Bougie
untuk mengetahui ada tidaknya striktura.
Trauma Penis
Trauma pada penis yang sedang
ereksi disebabkan oleh pembalut
karet atau penyempit lain yang
merobek jaringan kavernosa dan
dapat menyebabkan necrosis.

Trauma Scrotum
Trauma pada testis jarang terjadi.
Nyeri hebat, muntah dan bahkan
syok bila testis mengalami kontosio,
laserasi / rupture total, mungkin
diperlukan eksplorasi scrotum.

Trauma Testis
Pada luka tembak, cedera ekstensif,
luka compang-camping dan
terdapat jaringan nekrosis serta
cedera ikutan pada daerah
sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai